GAA
menganut pandangan Teologi Dispensasi, yaitu pemahaman tentang Allah dan karya-Nya
melalui dan atau mempercayai Alkitab dalam bahasa aslinya adalah Firman Tuhan
yang tertulis tanpa salah (Sola Scriptura=hanya
oleh Alkitab). Percaya pada apa yang Alkitab katakan bahwa keselamatan hanyalah
anugerah Tuhan dalam Tuhan Yesus (Sola Gracia=hanya
oleh anugerah) yang diterima dengan iman (Sola
Fide=hanya oleh iman).
Harus diakui bahwa GAA bukan
satu-satunya penganut pandangan Teologi Dispensasi di Indonesia, meskipun dalam
kiprahnya di Indonesia,
GAA secara terang-terangan menyatakan bahwa pemahaman atau pandangan teologinya
adalah Teologi Dispensasi. GAA juga mengakui bahwa sebelum GAA berdiri atau
berkembang, telah ada beberapa tokoh
kristen yang menulis/menerjemahkan buku atau mengajarkan sistem penafsiran
Alkitab yang hampir sama dengan apa
yang di pahami oleh GAA. Hal ini menjadi kekuatan tersendiri karena masih sangat kurangnya
buku-buku teologi yang sealiran dengan GAA. Untuk itu GAA merasa tidak
sendirian karena mereka telah menjadi saudara dalam menopang pemahaman Teologi
Dispensasi yang dianut GAA.
Memang sebelum tahun 1990-an di
Indonesia sangat sedikit denominasi Gereja yang mengakui bahwa mereka adalah
penganut Teologi Dispensasi. Sekolah-sekolah Teologi yang mengajarkan Teologi
Dispensasi tidak secara terang-terangan mengakui bahwa mereka adalah penganut
pandangan Teologi Dispensasi. Tetapi paling kurang secara implisit mereka
menyatakan bahwa mereka adalah penganut Teologi Dispensasi. Demikian juga
dengan buku-buku teologi (terjemahan) yang beredar. Penerbitnya sendiri tidak
secara jelas menyatakannya tetapi dari isi buku dapat diketahui bahwa buku
tersebut berisi pandangan Teologi Dispensasi. Termasuk dapat dikenali dari
penulisnya yang rata-rata tamatan dari
Dallas Theological Seminary, USA (penganut Teologi Dispensasi terkemuka di
dunia) dan Sekolah-sekolah Teologi lainnya.
Secara umum Teologi Dispensasi yang
dianut oleh GAA sama dengan pemahaman Teologi Dispensasi yang lainnya, terutama
pada sistem penafsiran Alkitab (Hermeneutik), yaitu; Pertama,
Alkitab adalah satu kesatuan (koheren).
Kedua,
memahami Alkitab secara gramatikal/hostoris/harfiah (normal). Ketiga, memahami bahwa wahyu Allah
berjalan maju (progresive revelation)
dan Keempat,
gereja berbeda dengan Israel.
Bagi kaum awam (anggota jemaat biasa) di
GAA, secara sederhana Teologi Dispensasi dapat diartikan sebagai cara
mempelajari Alkitab dengan cara menerima semua yang Alkitab katakan dengan
sederhana (apa adanya) sambil memperhatikan struktur penulisan atau tata
bahasanya dan latar belakang ayat. Memperhatikan apakah Firman tersebut
berbentuk cerita, syair, perintah, keterangan, perumpamaan atau nubuat. Serta
melihat Alkitab berdasarkan pembagian dalam Alkitab itu sendiri, melihat siapa yang berkata, kepada siapa dikatakan, kapan
dan mengapa dikatakan. Sehingga
dengan demikian akan nyata Firman yang
berlaku terus menerus (horisontal)
dan yang hanya berlaku pada satu masa tertentu (vertikal).
Memahami Alkitab dengan cara ini akan
sangat menolong dalam mempraktekkan Firman Tuhan dengan tepat untuk memuliakan Tuhan
seperti yang dikehendaki-Nya. Juga pemahaman ini akan dengan mudah
menyelesaikan kebingungan atau memecahkan bagian-bagian Alkitab yang diangap
bertentangan, serta melindungi pertumbuhan iman dari ajaran-ajaran salah
termasuk ajaran yang dengan sembrono mengutip ayat Alkitab semaunya.
Pemahaman Teologi Dispensasi dalam GAA
bukanlah milik para pelayan tetapi adalah milik semua anggota jemaat. Ini
terjadi karena GAA bukan hanya sekedar tempat bersekutu tetapi adalah tempat
belajar Alkitab. GAA adalah sekolah Alkitab. Tidak bermaksud menjadikan semua
anggota jemaat teolog, tetapi agar semua anggota jemaat memahami dengan benar
apa yang Alkitab katakan dan agar semua anggota jemaat mampu
mempertanggungjawabkan apa yang mereka percayai sehingga dapat melahirkan sikap
hidup yang memuliakan Tuhan.
No comments:
Post a Comment