Sunday, September 14, 2014
Monday, September 8, 2014
Jalan Raya Kehidupan 25
Pelajaran 25
MELALUI LEMBAH
MENUJU KERAJAAN
(Wahyu)
Pada suatu pagi, dunia
akan bangun dan menemukan orang-orang Kristen sudah tidak ada. Tubuh Kristus di
bumi dilambangkan dengan deretan keselamatan telah lengkap dan dipanggil pulang
untuk bersama dengan Dia selamanya. Sekarang rencana Allah telah rampung, Jalan Raya Kerajaan akan dibuka lagi.
Masih ingatkah kita tentang nabi-nabi yang melihat dua puncak bukit
nubuatan, yang satu adalah bukit
kalvari dimana Tuhan Yesus disalibkan dan satu bukit kesucian Allah dimana
tahta Daud didirikan selamanya bagi Israel dimana dari situ berkat-berkat akan mengalir ke seluruh bangsa?
Jalan keselamatan bukan
lagi hanya melalui iman
tapi dengan bertahan sampai akhir dalam penderitaan di lembah bencana.
Bumi akan pergi pada
jalannya yang biasa yakni “damai dan sejahtera” (1 Tes. 5:3). Orang Yahudi akan
kembali dari setiap pelosok dunia ke Palestina dan akan mendirikan tempat
penyembahan tapi akan dilakukan di tengah
ketidakpercayaan (Dan. 9:24-27).
Lalu seorang raja yang
besar akan datang yang bertindak ramah tamah kepada orang Yahudi dan akan
membuat perjanjian dengan mereka, tetapi tiba-tiba akan membatalkannya. Lalu akan mulailah masa
sengsara di atas bumi yang disebut bencana yang besar (Wah.7:4). Seluruh dunia akan melalui
jalan ini dan banyak yang terbunuh sebelum mereka tiba pada pintu gerbang
kerajaan.
a.
Raja yang besar itu akan dinamakan Binatang (Wah. 13).
Ada seorang nabi palsu juga yang juga disebut Binatang (Wah.11). Dia akan
meletakkan sebuah patung dari binatang pertama di tempat ibadah orang Yahudi
dan semua orang akan menyembahnya. Barang siapa menolaknya akan dibunuh
b.
Kemudian Allah akan menjatuhkan lagi penghakiman
terhadap dunia seperti gempa bumi, pemusnahan oleh kilat dan guntur dan matahari yang panas membakar.
c.
Selama masa itu orang Israel akan berseru kepada Allah.
Dia akan melindungi orang-orang beriman yang tidak menyembah patung itu (Wah.
7:3-17). Banyak orang kafir juga akan datang dengan selamat melalui lembah
bencana dengan memakai jubah yang dicuci dalam darah Anak Domba.
Akhirnya akan datang
kesudahannya. Kristus sendiri akan datang dari surga dengan mengendarai seekor
kuda putih (Wah. 19).
a.
Binatang dan raja-raja di bumi akan bergabung dan
menentang Dia. Lalu akan
terjadilah
perang yang paling mengerikan. Darah akan tercurah sampai atau setinggi tali kekang kuda tetapi binatang dan nabi
palsu akan diseret dan dibuang ke dalam lautan api (Wah. 19:17-22).
b.
Setelah itu setan akan dibuang ke jurang selama seribu
tahun.
c.
Lalu setiap
orang yang bertahan
dalam lembah kesengsaraan
akan masuk ke Kerajaan Allah. Orang-orang yang mati dalam iman akan
dibangkitkan dan akan hidup dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.
d.
Kerajaan yang mulia yang dijanjikan akan berdiri,
bangsa-bangsa kafir akan datang ke Yerusalem untuk menyembah dan memuliakan
Yesus (Yes. 11:10; Yeh. 43). Binatang-binatang tidak akan liar lagi tetapi singa dan anak domba akan
bermain bersama. Semuanya akan menyembah Allah “kerincingan kuda akan berkata
’kuduslah Tuhan’ (Zakh.14:20).
Mungkin kita sedang berpikir di mana
kita akan berada bila
hal ini terjadi.
Apabila kita sudah selamat, kita akan berada bersama
Kristus di surga sebab kita
adalah satu bagian dari tubuh-Nya. Dia
akan memerintah di surga dan dunia dan kita akan memerintah bersama dengan-Nya.
Tetapi apabila saudara belum
diselamatkan itu berarti saudara berpisah dengan Allah selamanya
Perjalanan di jalan raya
kehidupan sudah berakhir. Kita mulai dengan Adam yang pertama dan berakhir
dengan Adam yang terakhir yang akan menjadi Raja di atas segala raja dan Tuhan
di atas segala tuhan (Maz. 34:7,8). Lalu lintas telah berpindah pada satu jalan
raya. Itulah satu jalan. Tidak ada lagi kesempatan apabila kita sudah mati.
Hari ini adalah hari anugerah,
hari keselamatan apabila saudara belum pernah menerima Kristus, terimalah Dia
hari ini juga.
Ayat hafalan
Mazmur 24:7,8
Angkatlah kepalamu hai
pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu hai pintu-pintu yang berabad-abad,
supaya masuk Raja Kemuliaan! Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan jaya dan
perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan.
Jalan Raya Kehidupan 24
Pelajaran 24
PAULUS PILOT
DERETAN KESELAMATAN
(Surat-surat
Paulus)
Kali yang lalu kita
telah meninggalkan blokade yang bertempat di penyeberangan Jalan Raya Kerajaan pergi ke tempat
yang mulia yaitu jalan raya anugerah.
Apakah jalan raya anugerah itu sehingga ia berbeda dengan jalan-jalan yang
sudah kita tempuh di jalan raya kehidupan? Rahasianya ditulis Paulus dalam
suratnya sebagaimana dinyatakan oleh anugerah Allah kepadanya. Tulisan-tulisan itu
kita sebut surat-surat rasul Paulus dan mereka diberi nama sesuai dengan
kota-kota dimana orang percaya yang dikirimi surat itu tinggal.
Pada suatu hari seorang
laki-laki bernama Tikhikus tiba di Efesus dengan sebuah surat dari Paulus yang sedang di penjara buat
orang-orang percaya di sana. Ketika orang-orang percaya membaca surat itu,
mereka menemukan kebenaran-kebenaran baru dan ajaib yang dinyatakan disitu.
Dalam pasal 4 (empat)
Paulus berbicara tentang 7 (tujuh) yang sangat penting diketahui oleh orang
Kristen (Efs. 4:3-6)
a.
Satu tubuh.
Bangsa
Yahudi dan bangsa kafir akan menjadi satu tubuh, Kristus sebagai kepalanya
ketika mereka diselamatkan. Tubuh
itu ada di surga. Di
sanalah Kristus berada dan bila kita menjadi satu bagian dari tubuh-Nya, Allah menempatkan kita bersama dengan-Nya di surga (Efs. 2:6,13-16).
b.
Satu Roh
Roh
Kudus yang membaptis kita ke dalam kematian Kristus ketika kita terangkat ke surga untuk duduk bersama
Kristus, sehingga tak ada sesuatu yang memisahkan kita daripada-Nya (Roma 6:4,
Efs.3:13). Tentu kita
mengerti bahwa itu adalah Roh, tubuh kita berada di atas bumi tapi roh kita
dapat berada tinggi di atas seluruh bagian bumi.
c.
Satu pengharapan dalam panggilan kita
Pengharapan
suatu berkat adalah ketika Yesus akan memanggil semua orang percaya (anggota
tubuh-Nya) mati dan hidup untuk terangkat dan tinggal bersama dengan-Nya selamanya. Lihatlah pesawat terbang
di lapangan terbang anugerah. Dia melambangkan tubuh Kristus yang suatu ketika
akan diangkat ke surga
bersama dengan Kristus. Pengangkatan itu hanya berlaku seketika itu dan tubuh
kita akan diubah seperti tubuh Kristus yang mulia (1 Tes. 4:13-17, Tit. 2:13, 1
Kor. 15:51-54).
d.
Satu Tuhan
Tuhan
kita Yesus Kristus adalah seorang yang mengasihi kita dan memberikan diri-Nya
untuk kita (Kol. 1:18).
e.
Satu iman
Tubuh
kebenaran yang sudah diberikan kepada orang-orang suci (Yud. 3). Yang
diberikan kepada rasul Paulus dan yang dia pegang (1 Tim. 4:6).
f.
Satu baptisan
Baptisan
Roh Kudus yang membaptis kita ke dalam Tubuh Kristus ( 1Kor. 12:13). Kristus
mempunyai banyak anggota seperti kita memiliki tangan, kaki dan lain-lain, tetapi semua bekerja bersama-sama
dengan pimpinan Yesus Kristus yang adalah kepala.
g.
Satu Allah dan Bapa dari semua
Allah
menjadi Bapa kita sebab kita adalah satu dengan Anak-Nya, kita juga sewarisan
dengan Dia (Efs. 1:5,11).
Apakah kita pahami sekarang, mengapa jalan ini
paling mulia dari seluruh jalan pada jalan raya kehidupan? Menjadi satu dengan
Kristus, menjadi bagian yang sangat penting dan itu semua karena anugerah Allah sesuatu yang tidak
diketahui oleh orang-orang suci yang hidup pada zaman yang lain.
Kita harus menjawab pertanyaan, bagaimana
tingkah laku seseorang
yang merupakan salah satu bagian dari Kristus dan anak-anak Allah?
Paulus berkata kepada
kita bahwa kita harus berjalan sebagai orang suci (Efs. 5:3). Sementara
pengharapan kita digantungkan pada hal-hal yang di atas, perjalanan kita adalah
di bumi. Dalam Efesus 4 (empat) dan Kolose 3 (tiga), Paulus berkata kepada kita
bagaimana seharusnya kita berjalan sebagai orang-orang percaya.
Dalam menceritakan
rahasia ini Paulus bersikap berani. Berapa orang di antara
kita yang sedang
memberitakan kebenaran yang mulia itu? Ketika kita mengatakan kepada orang-orang
tentang keselamatan oleh anugerah, saudara sedang memimpin orang-orang ke surga seperti Paulus.
Marilah kita
memberitakan kepada semua orang dengan berani.
Ayat hafalan
Efesus 2:8-10
Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian
Allah. Itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri.
Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau kita hidup di
dalam-Nya.
Jalan Raya Kehidupan 23
Pelajaran 23
DUA JALAN, DARI
JALAN ORANG KAFIR KE JALAN ANUGERAH
(Kisah Para Rasul
13:28)
Israel dipisahkan oleh Tuhan dari bangsa-bangsa lain dengan
maksud agar mereka memberitakan Allah yang hidup ke seluruh dunia. Kita akan lihat bagaimana
Israel gagal dan bagaimana Paulus dipisahkan oleh Allah untuk maksud
menyampaikan rencana Allah yang baru.
Setelah Saulus pergi ke
Arab, dia kembali lagi ke Damsyik dan setelah tiga tahun dia pergi ke Yerusalem untuk melihat
Petrus lalu kembali ke daerah Siria. Sepuluh tahun sesudah pertobatannya Paulus bersama Barnabas dan orang-orang percaya lainnya di gereja Anthiokia mendapat tugas dari Tuhan untuk menjadi alat-Nya (Gal.
1:17,18; Kisah 13:1).
Sementara mereka
beribadah dan berpuasa, Roh Kudus berkata,”Aku memisahkan Barnabas dan Saulus
dari antara kamu untuk pergi kemana Aku memanggil mereka.” (Kisah. 13:2). Mereka berangkat ke Seleukia
dan dari situ mereka ke Siprus
dan di Pafos mereka menemukan seorang Yahudi bernama Baryesus seorang tukang sihir yang
adalah kawan dari gubernur di daerah
itu yaitu Sergius Paulus (Kisah.
13:6-13). Baryesus (model dari Israel) berusaha menghalangi Saulus memberitakan Injil.
Saulus menyebutnya anak
setan dan mengatakan supaya ia menjadi buta. Ini berarti pada suatu ketika
Israel akan mengalami kebutaan rohani.
Kemudian gubernur yang
melihat kejadian itu menjadi percaya. Itu berarti orang-orang kafir akan
diselamatkan karena kejatuhan iman bangsa Israel. Lalu Saulus menghilangkan namanya ketika dia masih orang
kafir dan mengubah namanya menjadi Paulus.
Paulus dan Barnabas pergi ke Perga dan
Anthiokia di Pisidia. Mereka pergi ke rumah-rumah ibadat dan berkhotbah dengan
iman. Orang-orang kafir sangat
senang dengan apa yang dikhotbahkan bagi mereka. Ketika orang-orang
Yahudi melihat orang-orang kafir menjadi percaya mereka menjadi iri hati dan berkata menentang
kata-kata yang dikatakan Paulus.
Paulus dan Barnabas bertambah menjadi berani dan berkata, “Memang kepada
kamulah firman Allah harus
diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak
layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada
bangsa-bangsa lain.” (Kis. 13:14-49). Dengan pernyataan itu Paulus menyeberang dari orang-orang Yahudi ke jalan
orang-orang kafir.
Di Korintus kembali dia pergi kepada orang-orang Yahudi dan masuk ke
rumah-ibadat. Dia bersaksi bahwa Yesus itulah Kristus. Mereka memerangi dan
menghujat dia dan dia mengebas debu dari kakinya dan berkata,”Biarlah darahmu
tertumpah di atas kepalamu sendiri. Aku bersih, aku akan pergi ke orang-orang
kafir” (Kisah 18:1-6). Paulus menyeberang lagi ke pihak orang-orang kafir.
Akhirnya Paulus tiba di Roma, kembali Paulus ke orang Yahudi dan kembali dia
ditolak ketika dia memberitakan Yesus (Kisah 28:25-29). Beberapa orang percaya
kepadanya tetapi terbanyak dari mereka tidak percaya. Paulus berkata,”Benarlah
kata Roh Kudus melalui Yesaya terjadilah padamu, bahwa keselamatan dari Allah
diberikan kepada orang-orang kafir dan mereka mendengarnya (Kisah 28:25-29).
Dengan kata-kata ini
rupanya sebuah tanda stop besar telah diletakkan di
persimpangan Jalan Raya Kerajaan. Israel
telah menolak Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sekarang mereka mengalami kebutaan
rohani, kerajaan itu harus diundurkan sementara Allah mengeluarkan maksud
baru-Nya yang penuh rahasia.
Jadi kita telah melihat
bagaimana seluruh bangsa memilih kegelapan daripada terang.
Tetapi bagaimana
dunia akan diberkati jika perahu Allah yaitu bangsa Israel telah menjadi buta? Lihat! Ada sebuah
jalan pada akhir jalan raya.
Sekarang kita sedang
memasuki tempat yang paling mulia pada jalan raya kehidupan. Kita sebut itu
sebagai Jalan Raya Anugerah, sebab anugerah berarti pemberian dengan cuma-cuma
dan sekarang itulah yang Allah perlihatkan kepada orang Yahudi dan orang bukan Yahudi (kafir).
Sesuatu yang lain yang
kita pelajari di sini adalah konsekwensi atau akibat yang mengerikan jika menolak Allah. Bila kita tidak menaati firman
Allah berarti kita
menolaknya. Bangsa kita sekarang ini harus dibawa kembali kepada terang dari
firman Allah.
Hari ini selagi kita
menutup dengan doa, mari kita memuji Tuhan karena kemurahan-Nya dan memohon
pada-Nya untuk memimpin kita agar selalu mendengar dan menaati suara Roh Kudus.
Ayat hafalan:
1 Tesalonika 5:18,19
Mengucapsyukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam
Kristus Yesus bagi
kamu. Janganlah padamkan Roh.
Jalan Raya Kehidupan 22
Pelajaran 22
PETRUS MENYEBERANG
KE JALAN ORANG KAFIR
(Kisah Para Rasul
10-12)
Pada hari ini kita
melihat bagaimana injil Petrus berbeda dengan injil Paulus. Kita akan melihat
juga dalam beberapa hal mereka sama.
Petrus masih sedang
melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin Jalan Raya Kerajaan tetapi dia hanya memimpin satu bangsa ke
dalam kerajaan itu, yaitu bangsa Yahudi. Dia menunjukkan kekuasaaannya dengan
tanda-tanda mujizat dan tanda-tanda ajaib. Dia tinggal di kota Yope di rumah
Simon.
Di Kaisarea ada seorang laki-laki yang suci, seorang
Romawi yang bernama Kornelius.
Karena Kornelius berdoa untuk lebih banyak mengetahui
tentang Allah orang Israel,
maka Allah mengutus Petrus kepadanya (Kisah 10:1-33).
Dengan ini Petrus
menyeberang ke jalan orang kafir. Allah memberikan kesempatan kepada Petrus
untuk mempergunakan kunci kerajaan untuk membuka pintu kepada bangsa-bangsa
kafir sebagaimana bangsa Yahudi.
Petrus membuka mulutnya
dengan berkhotbah tentang Yesus kepada mereka. Dia memperlihatkan bagaimana
Allah tidak dihormati oleh manusia,
tetapi dalam kerajaan
barang siapa mengerjakan kebenaran akan diberkati melalui berita yang diberikan
kepada anak-anak Israel (Kisah 10:34-36). Beritanya adalah bahwa Kristus adalah Tuhan
bagi semua orang, bahwa Yohanes telah membaptis Dia, bahwa Kristus menyatakan
diri-Nya sebagai Allah dengan melakukan mujizat-mujizat besar, bahwa Dia telah
disalib,dan kemudian hari yang ketiga bangkit, bahwa Kristus telah
memperlihatkan diri-Nya dengan nyata telah memilih orang-orang dengan
memerintahkan mereka berkhotbah kepada
bangsa itu; bahwa Dia menjadi hakim bagi yang hidup dan yang mati, bahwa
barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan menerima pengampunan dosa (Kisah.
10:37-43).
Sementara Petrus
berbicara dengan kata-kata ini, Roh Kudus turun kepada mereka yang mendengar
firman itu. Orang-orang Yahudi heran karena Roh Kudus juga turun kepada mereka
orang kafir. Mereka juga berkata dengan bahasa lidah dan kekuatan dari Allah.
Petrus telah membuka pintu sehingga
murid-murid yang lain tahu bahwa Allah sekarang telah mengizinkan berita injil
disampaikan kepada orang-orang kafir.
Hari ini kita hidup
pada zaman anugerah, pada lapangan terbang anugerah, tahu bahwa ada beberapa
hal yang berbeda dalam berita yang disampaikan oleh Petrus dan Paulus. Mari
kita lihat apakah perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan itu (Fil. 1:10) dan
membagi atau menerapkan
dengan benar Firman Kebenaran itu (2 Tim.
2:15).
Perbedaan:
Petrus diutus kepada Kornelius sebab Kornelius
mengerjakan kebenaran dan dia baik terhadap orang Yahudi (Kisah 10:2,35).
Tetapi injil anugerah diberikan kepada kita melalui Paulus, sebab kita adalah
orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan, orang-orang berdosa yang sesat
(Roma 3:10-18, 5:8,10).
Mereka yang
diselamatkan oleh injil Petrus berbicara dalam bahasa lidah, sekarang ini Paulus berkata bahwa
bahasa lidah sudah berlalu (1 Kor. 13:8).
Petrus membaptis dengan
air orang-orang yang diselamatkan (Mar. 16:15-16). Paulus berkata, “Kristus mengutus
aku bukan untuk membaptis” (1 Kor. 1:17). Baptisan kita dimasa kini adalah
baptisan oleh Roh Kudus
yang menjadikan kita anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).
Persamaan:
Keduanya berkhotbah
bahwa pengampunan dosa hanya melalui iman kepada Kristus (Kisah. 10:43, Roma
3:22)
Keduanya mempunyai
tugas ke seluruh dunia. Petrus bertugas mendirikan kerajaan, Paulus bertugas
mengajak Tubuh Kristus untuk keluar memberitakan injil (Kisah 1:8, 2 Kor.
5:19).
Keduanya memberitakan
janji Kristus akan datang kembali. Petrus berkata tentang kedatangan-Nya
sebagai seorang raja, Paulus berkata tentang kedatangan-Nya untuk menyatukan
tubuh Kristus ke dalam diri-Nya (Kisah 3:20, 1 Tes. 4:17).
Petrus berkhotbah
selama beberapa tahun sampai tergenapi
firman Allah bahwa tak seorang pun dari bangsa Yahudi yang menghormati
Dia. Hal ini diberitakan kepada Paulus untuk memperlihatkan kebenaran yang
penuh atas pemecahan dari semua perbedaan
(Efs. 2:14).
Sekarang Allah
menunjukkan kepada kita bahwa anak laki-laki dan perempuan dari sekalian warna
dan bangsa membutuhkan keselamatan melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus.
Itulah sebabnya kita mengirim utusan injil ke segala tempat.
Ayat hafalan:
2 Timotius 2:15
Usahakanlah supaya
engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu yang
berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Jalan Raya Kehidupan 21
Pelajaran 21
JALAN ORANG KAFIR
BERSATU DENGAN JALAN RAYA
KERAJAAN
(Kisah Para Rasul 8
dan 9)
Sementara kita memulai
perjalanan kita hari ini, marilah kita melihat ke belakang pada sudut
kebingungan. Ingat kembali pada saat manusia berpaling dari Allah dan Allah berpaling dari manusia, lalu Dia memilih
seorang manusia yaitu Abraham untuk memulai
sesuatu yang baru.
Hari ini perjalanan
kita dimulai dengan Jalan Raya
Kerajaan dan kita melihat bagaimana Allah memanggil seorang rasul baru
yang bukan seorang dari keduabelas rasul, untuk memulai sesuatu yang baru
terhadap bangsa Yahudi dan bangsa kafir.
Ketika Stefanus dirajam
dengan batu, ada seorang laki-laki yang menjaga pakaian mereka yang
melempar itu. Dia adalah Saulus seorang dari bangsa Yahudi yang masih
muda, seorang murid dari guru-guru yang baik di Palestina. Dia tidak penakut.
Dia jujur.
Sesudah penguburan Stefanus,
Saulus mengadakan pengrusakan gereja, dia masuk ke dalam rumah-rumah orang percaya dan menangkap laki-laki
atau perempuan dan memasukkan mereka ke dalam penjara (Kisah. 8:1-4).
Pertobatan Paulus terjadi di jalan yang menuju Damsyik ketika dia akan membinasakan orang percaya dan
Tuhan menyatakan diri kepadanya sehingga dia menjadi buta (Kisah 9:1-6).
Perhatikan apa kata Tuhan kepada Ananias tentang Saulus,
“Dia adalah alat pilihan bagi-
Ku” (Kisah 9:15). Dia
dipilih untuk memberitakan hal-hal yang besar bagi kemuliaan
nama Allah. Saulus mempunyai tugas pemberitaan khusus,
tetapi kemudian Saulus
menulis tentang pemberitaan itu sebagai keistimewaan untuk
menderita bagi kemuliaan
Kristus (Fil. 1:29)
Segera dia berkhotbah
tentang Kristus dalam gereja-gereja Yahudi bahwa Kristus adalah anak Allah.
Semua orang yang mendengar menjadi heran (Kisah 9:20-22). Tetapi orang Yahudi tidak menerima
kesaksian rasul baru itu. Setelah banyak kali orang Yahudi mengadakan rapat
untuk membunuh dia, rencana mereka itu diketahui oleh Saulus. Siang dan malam
orang Yahudi menjaga pintu gerbang untuk membunuh, tetapi murid-murid
mengangkat dia pada malam hari, diletakkan dalam keranjang dan diturunkan dari
tembok (Kisah 9:23-25).
Lalu Saulus pergi ke
Arab dan selama beberapa tahun tidak ada kabar tentang dia. Dia katakan kepada
kita, selama bertahun-tahun dia menerima wahyu dari Yesus Kristus mengenai
Injil yang dia beritakan (Gal. 1:1-17) Saulus adalah rasul yang baru dan Allah
mempunyai suatu berita baru untuk dinyatakan padanya dan sebuah tugas baru
untuk dia lakukan. Sejak saat
itulah berita keselamatan bagi orang kafir dibuat. Perhatikan bahwa Jalan Orang Kafir
dan Jalan Raya Kerajaan bertemu.
Pernahkah saudara
melihat sebuah alat penusuk? Bagaimana rasanya? Semakin kuat saudara menendang
alat itu akan semakin melukai saudara. Itu adalah pengalaman Paulus ketika dia
berkelahi melawan Kristus dan menolak untuk mendengar suara-Nya.
Dewasa ini banyak orang
yang seperti Paulus, tetapi mereka mengikuti jalan mereka sendiri dan bukan jalan iman. Mungkin mereka adalah orang yang sangat beragama seperti Saulus. Ada orang lain yang telah datang kepada
Kristus dan mengakui Dia adalah Juruselamat, tetapi mereka melawan panggilan
untuk melayani Dia dengan sepenuh hati dan hidup mereka. Kadang-kadang Dia
memanggil orang muda untuk menjadi utusan-utusan dan pengkhotbah-pengkhotbah
tapi mereka tidak mau memberikan hidup mereka kepada-Nya sebab mereka takut
menderita. Tetapi mereka tidak akan berbahagia kecuali mereka sudah menyerahkan
semuanya kepada-Nya seperti apa yang Paulus lakukan di jalan menuju Damsyik.
Dia ingin kita menjadi duta-duta bagi-Nya (2 Kor. 5:20).
Pada penutup ini
marilah kita menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Kali berikut kita akan
mendengar bagaimana Allah bersepakat dengan Petrus yang keras kepala.
Ayat hafalan:
2 Korintus 5:20
Jadi kami ini adalah
utusan-utusan Kristus, seakan-akan kami menasehatkan kamu dengan perantaraan
kami, dalam nama Kristus kami meminta kepadamu, berilah dirimu didamaikan
dengan Allah.
Subscribe to:
Posts (Atom)