Monday, September 8, 2014

Jalan Raya Kehidupan 25

Pelajaran 25
MELALUI LEMBAH MENUJU KERAJAAN
(Wahyu)

Pada suatu pagi, dunia akan bangun dan menemukan orang-orang Kristen sudah tidak ada. Tubuh Kristus di bumi dilambangkan dengan deretan keselamatan telah lengkap dan dipanggil pulang untuk bersama dengan Dia selamanya. Sekarang rencana Allah telah rampung, Jalan Raya Kerajaan akan dibuka lagi.
Masih ingatkah kita tentang nabi-nabi yang melihat dua puncak bukit nubuatan, yang satu adalah bukit kalvari dimana Tuhan Yesus disalibkan dan satu bukit kesucian Allah dimana tahta Daud didirikan selamanya bagi Israel dimana dari situ berkat-berkat akan mengalir ke seluruh bangsa?

Jalan keselamatan bukan lagi hanya melalui iman tapi dengan bertahan sampai akhir dalam penderitaan di lembah bencana.

Bumi akan pergi pada jalannya yang biasa yakni “damai dan sejahtera” (1 Tes. 5:3). Orang Yahudi akan kembali dari setiap pelosok dunia ke Palestina dan akan mendirikan tempat penyembahan tapi akan dilakukan di tengah ketidakpercayaan (Dan. 9:24-27).

Lalu seorang raja yang besar akan datang yang bertindak ramah tamah kepada orang Yahudi dan akan membuat perjanjian dengan mereka, tetapi tiba-tiba akan membatalkannya. Lalu akan mulailah masa sengsara di atas bumi yang disebut bencana yang besar (Wah.7:4). Seluruh dunia akan melalui jalan ini dan banyak yang terbunuh sebelum mereka tiba pada pintu gerbang kerajaan.
a.       Raja yang besar itu akan dinamakan Binatang (Wah. 13). Ada seorang nabi palsu juga yang juga disebut Binatang (Wah.11). Dia akan meletakkan sebuah patung dari binatang pertama di tempat ibadah orang Yahudi dan  semua orang akan menyembahnya. Barang siapa menolaknya akan dibunuh
b.      Kemudian Allah akan menjatuhkan lagi penghakiman terhadap dunia seperti gempa bumi, pemusnahan oleh kilat dan guntur dan matahari yang panas membakar.
c.       Selama masa itu orang Israel akan berseru kepada Allah. Dia akan melindungi orang-orang beriman yang tidak menyembah patung itu (Wah. 7:3-17). Banyak orang kafir juga akan datang dengan selamat melalui lembah bencana dengan memakai jubah yang dicuci dalam darah Anak Domba.

Akhirnya akan datang kesudahannya. Kristus sendiri akan datang dari surga dengan mengendarai seekor kuda putih (Wah. 19).
a.       Binatang dan raja-raja di bumi akan bergabung dan menentang Dia. Lalu akan
terjadilah perang yang paling mengerikan. Darah akan tercurah sampai atau setinggi tali kekang kuda tetapi binatang dan nabi palsu akan diseret dan dibuang ke dalam lautan api (Wah. 19:17-22).
b.      Setelah itu setan akan dibuang ke jurang selama seribu tahun.
c.       Lalu setiap orang yang bertahan dalam lembah kesengsaraan akan masuk ke Kerajaan Allah. Orang-orang yang mati dalam iman akan dibangkitkan dan akan hidup dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.
d.      Kerajaan yang mulia yang dijanjikan akan berdiri, bangsa-bangsa kafir akan datang ke Yerusalem untuk menyembah dan memuliakan Yesus (Yes. 11:10; Yeh. 43). Binatang-binatang tidak akan liar lagi tetapi singa dan anak domba akan bermain bersama. Semuanya akan menyembah Allah “kerincingan kuda akan berkata ’kuduslah Tuhan’ (Zakh.14:20).

Mungkin kita sedang berpikir di mana kita akan berada bila hal ini terjadi.
Apabila kita sudah selamat, kita akan berada bersama Kristus di surga sebab kita adalah satu bagian dari tubuh-Nya. Dia akan memerintah di surga dan dunia dan kita akan memerintah bersama dengan-Nya.
Tetapi apabila saudara belum diselamatkan itu berarti saudara berpisah dengan Allah selamanya

Perjalanan di jalan raya kehidupan sudah berakhir. Kita mulai dengan Adam yang pertama dan berakhir dengan Adam yang terakhir yang akan menjadi Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan (Maz. 34:7,8). Lalu lintas telah berpindah pada satu jalan raya. Itulah satu jalan. Tidak ada lagi kesempatan apabila kita sudah mati. Hari ini adalah hari anugerah, hari keselamatan apabila saudara belum pernah menerima Kristus, terimalah Dia hari ini juga.

Ayat hafalan
Mazmur 24:7,8

Angkatlah kepalamu hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan jaya dan perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan.

Jalan Raya Kehidupan 24

Pelajaran 24
PAULUS PILOT DERETAN KESELAMATAN
(Surat-surat Paulus)

Kali yang lalu kita telah meninggalkan blokade yang bertempat di penyeberangan Jalan Raya Kerajaan pergi ke tempat yang  mulia yaitu jalan raya anugerah. Apakah jalan raya anugerah itu sehingga ia berbeda dengan jalan-jalan yang sudah kita tempuh di jalan raya kehidupan? Rahasianya ditulis Paulus dalam suratnya sebagaimana dinyatakan oleh anugerah Allah kepadanya. Tulisan-tulisan itu kita sebut surat-surat rasul Paulus dan mereka diberi nama sesuai dengan kota-kota dimana orang percaya yang dikirimi surat itu tinggal.

Pada suatu hari seorang laki-laki bernama Tikhikus tiba di Efesus dengan sebuah surat dari Paulus yang sedang di penjara buat orang-orang percaya di sana. Ketika orang-orang percaya membaca surat itu, mereka menemukan kebenaran-kebenaran baru dan ajaib yang dinyatakan disitu.

Dalam pasal 4 (empat) Paulus berbicara tentang 7 (tujuh) yang sangat penting diketahui oleh orang Kristen (Efs. 4:3-6)
a.       Satu tubuh.
Bangsa Yahudi dan bangsa kafir akan menjadi satu tubuh, Kristus sebagai kepalanya ketika mereka diselamatkan. Tubuh itu ada di surga. Di sanalah Kristus berada dan bila kita menjadi satu bagian dari tubuh-Nya, Allah menempatkan kita bersama dengan-Nya di surga (Efs. 2:6,13-16).
b.      Satu Roh
Roh Kudus yang membaptis kita ke dalam kematian Kristus ketika kita terangkat ke surga untuk duduk bersama Kristus, sehingga tak ada sesuatu yang memisahkan kita daripada-Nya (Roma 6:4, Efs.3:13). Tentu kita mengerti bahwa itu adalah Roh, tubuh kita berada di atas bumi tapi roh kita dapat berada tinggi di atas seluruh bagian bumi.
c.       Satu pengharapan dalam panggilan kita
Pengharapan suatu berkat adalah ketika Yesus akan memanggil semua orang percaya (anggota tubuh-Nya) mati dan hidup untuk terangkat dan tinggal bersama dengan-Nya selamanya. Lihatlah pesawat terbang di lapangan terbang anugerah. Dia melambangkan tubuh Kristus yang suatu ketika akan diangkat ke surga bersama dengan Kristus. Pengangkatan itu hanya berlaku seketika itu dan tubuh kita akan diubah seperti tubuh Kristus yang mulia (1 Tes. 4:13-17, Tit. 2:13, 1 Kor. 15:51-54).
d.      Satu Tuhan
Tuhan kita Yesus Kristus adalah seorang yang mengasihi kita dan memberikan diri-Nya untuk kita (Kol. 1:18).
e.       Satu iman
Tubuh kebenaran yang sudah diberikan kepada orang-orang suci (Yud. 3). Yang diberikan kepada rasul Paulus dan yang dia pegang (1 Tim. 4:6).
f.       Satu baptisan
Baptisan Roh Kudus yang membaptis kita ke dalam Tubuh Kristus ( 1Kor. 12:13). Kristus mempunyai banyak anggota seperti kita memiliki tangan, kaki dan lain-lain, tetapi semua bekerja bersama-sama dengan pimpinan Yesus Kristus yang adalah kepala.
g.      Satu Allah dan Bapa dari semua
Allah menjadi Bapa kita sebab kita adalah satu dengan Anak-Nya, kita juga sewarisan dengan Dia (Efs. 1:5,11).

Apakah kita pahami sekarang, mengapa jalan ini paling mulia dari seluruh jalan pada jalan raya kehidupan? Menjadi satu dengan Kristus, menjadi bagian yang sangat penting dan itu semua karena anugerah Allah sesuatu yang tidak diketahui oleh orang-orang suci yang hidup pada zaman yang lain.

Kita harus menjawab pertanyaan, bagaimana tingkah laku seseorang yang merupakan salah satu bagian dari Kristus dan anak-anak Allah?

Paulus berkata kepada kita bahwa kita harus berjalan sebagai orang suci (Efs. 5:3). Sementara pengharapan kita digantungkan pada hal-hal yang di atas, perjalanan kita adalah di bumi. Dalam Efesus 4 (empat) dan Kolose 3 (tiga), Paulus berkata kepada kita bagaimana seharusnya kita berjalan sebagai orang-orang percaya.

Dalam menceritakan rahasia ini Paulus bersikap berani. Berapa orang di antara kita yang sedang memberitakan kebenaran yang mulia itu? Ketika kita mengatakan kepada orang-orang tentang keselamatan oleh anugerah, saudara sedang memimpin orang-orang ke surga seperti Paulus.
Marilah kita memberitakan kepada semua orang dengan berani.

Ayat hafalan
Efesus 2:8-10

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah. Itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau kita hidup di dalam-Nya.

Jalan Raya Kehidupan 23

Pelajaran 23
DUA JALAN, DARI JALAN ORANG KAFIR KE JALAN ANUGERAH
(Kisah Para Rasul 13:28)

Israel dipisahkan oleh Tuhan dari bangsa-bangsa lain dengan maksud agar mereka memberitakan Allah yang hidup ke seluruh dunia. Kita akan lihat bagaimana Israel gagal dan bagaimana Paulus dipisahkan oleh Allah untuk maksud menyampaikan rencana Allah yang baru.

Setelah Saulus pergi ke Arab, dia kembali lagi ke Damsyik dan setelah tiga tahun dia pergi ke Yerusalem untuk melihat Petrus lalu kembali ke daerah Siria. Sepuluh tahun sesudah pertobatannya Paulus bersama Barnabas  dan orang-orang percaya lainnya di gereja Anthiokia mendapat tugas dari Tuhan untuk menjadi alat-Nya (Gal. 1:17,18; Kisah 13:1).

Sementara mereka beribadah dan berpuasa, Roh Kudus berkata,”Aku memisahkan Barnabas dan Saulus dari antara kamu untuk pergi kemana Aku memanggil mereka.” (Kisah. 13:2). Mereka berangkat ke Seleukia dan dari situ mereka ke Siprus dan di Pafos mereka menemukan seorang Yahudi bernama Baryesus seorang tukang sihir yang adalah kawan dari gubernur di daerah itu yaitu Sergius Paulus (Kisah. 13:6-13). Baryesus (model dari Israel) berusaha menghalangi Saulus  memberitakan Injil. Saulus menyebutnya anak setan dan mengatakan supaya ia menjadi buta. Ini berarti pada suatu ketika Israel akan mengalami kebutaan rohani.

Kemudian gubernur yang melihat kejadian itu menjadi percaya. Itu berarti orang-orang kafir akan diselamatkan karena kejatuhan iman bangsa Israel. Lalu Saulus menghilangkan namanya ketika dia masih orang kafir dan mengubah namanya menjadi Paulus.

Paulus dan Barnabas pergi ke Perga dan Anthiokia di Pisidia. Mereka pergi ke rumah-rumah ibadat dan berkhotbah dengan iman. Orang-orang kafir sangat senang dengan apa yang dikhotbahkan bagi mereka. Ketika orang-orang Yahudi melihat orang-orang kafir menjadi percaya mereka menjadi iri hati dan berkata menentang kata-kata yang dikatakan Paulus.

Paulus dan Barnabas bertambah menjadi berani dan berkata, “Memang kepada
kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.” (Kis. 13:14-49). Dengan pernyataan itu Paulus  menyeberang dari orang-orang Yahudi ke jalan orang-orang kafir.

Di Korintus kembali dia pergi kepada orang-orang Yahudi dan masuk ke rumah-ibadat. Dia bersaksi bahwa Yesus itulah Kristus. Mereka memerangi dan menghujat dia dan dia mengebas debu dari kakinya dan berkata,”Biarlah darahmu tertumpah di atas kepalamu sendiri. Aku bersih, aku akan pergi ke orang-orang kafir” (Kisah 18:1-6). Paulus menyeberang lagi ke pihak orang-orang kafir. Akhirnya Paulus tiba di Roma, kembali Paulus ke orang Yahudi dan kembali dia ditolak ketika dia memberitakan Yesus (Kisah 28:25-29). Beberapa orang percaya kepadanya tetapi terbanyak dari mereka tidak percaya. Paulus berkata,”Benarlah kata Roh Kudus melalui Yesaya terjadilah padamu, bahwa keselamatan dari Allah diberikan kepada orang-orang kafir dan mereka mendengarnya (Kisah 28:25-29).

Dengan kata-kata ini rupanya sebuah tanda stop besar telah diletakkan di
persimpangan Jalan Raya Kerajaan. Israel telah menolak Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sekarang mereka mengalami kebutaan rohani, kerajaan itu harus diundurkan sementara Allah mengeluarkan maksud baru-Nya yang penuh rahasia.

Jadi kita telah melihat bagaimana seluruh bangsa memilih kegelapan daripada terang.  Tetapi bagaimana dunia akan diberkati jika perahu Allah yaitu bangsa Israel telah menjadi buta? Lihat! Ada sebuah jalan pada akhir jalan raya.

Sekarang kita sedang memasuki tempat yang paling mulia pada jalan raya kehidupan. Kita sebut itu sebagai Jalan Raya Anugerah, sebab anugerah berarti pemberian dengan cuma-cuma dan sekarang itulah yang Allah perlihatkan kepada orang Yahudi dan orang bukan Yahudi (kafir).

Sesuatu yang lain yang kita pelajari di sini adalah konsekwensi atau akibat yang mengerikan jika menolak Allah. Bila kita tidak menaati firman Allah berarti kita menolaknya. Bangsa kita sekarang ini harus dibawa kembali kepada terang dari firman Allah.

Hari ini selagi kita menutup dengan doa, mari kita memuji Tuhan karena kemurahan-Nya dan memohon pada-Nya untuk memimpin kita agar selalu mendengar dan menaati suara Roh Kudus.

Ayat hafalan:
1 Tesalonika 5:18,19
Mengucapsyukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam

Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh.

Jalan Raya Kehidupan 22

Pelajaran 22
PETRUS MENYEBERANG KE JALAN ORANG KAFIR
(Kisah Para Rasul 10-12)

Pada hari ini kita melihat bagaimana injil Petrus berbeda dengan injil Paulus. Kita akan melihat juga dalam beberapa hal mereka sama.
           
Petrus masih sedang melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin Jalan Raya Kerajaan tetapi dia hanya memimpin satu bangsa ke dalam kerajaan itu, yaitu bangsa Yahudi. Dia menunjukkan kekuasaaannya dengan tanda-tanda mujizat dan tanda-tanda ajaib. Dia tinggal di kota Yope di rumah Simon.

Di Kaisarea ada seorang laki-laki yang suci, seorang Romawi yang bernama Kornelius.
Karena Kornelius berdoa untuk lebih banyak mengetahui tentang Allah orang Israel,
maka Allah mengutus Petrus kepadanya (Kisah 10:1-33).

Dengan ini Petrus menyeberang ke jalan orang kafir. Allah memberikan kesempatan kepada Petrus untuk mempergunakan kunci kerajaan untuk membuka pintu kepada bangsa-bangsa kafir sebagaimana bangsa Yahudi.

Petrus membuka mulutnya dengan berkhotbah tentang Yesus kepada mereka. Dia memperlihatkan bagaimana Allah tidak dihormati oleh manusia, tetapi dalam kerajaan barang siapa mengerjakan kebenaran akan diberkati melalui berita yang diberikan kepada anak-anak Israel (Kisah 10:34-36). Beritanya adalah bahwa Kristus adalah Tuhan bagi semua orang, bahwa Yohanes telah membaptis Dia, bahwa Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Allah dengan melakukan mujizat-mujizat besar, bahwa Dia telah disalib,dan kemudian hari yang ketiga bangkit, bahwa Kristus telah memperlihatkan diri-Nya dengan nyata telah memilih orang-orang dengan memerintahkan mereka berkhotbah  kepada bangsa itu; bahwa Dia menjadi hakim bagi yang hidup dan yang mati, bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan menerima pengampunan dosa (Kisah. 10:37-43).

Sementara Petrus berbicara dengan kata-kata ini, Roh Kudus turun kepada mereka yang mendengar firman itu. Orang-orang Yahudi heran karena Roh Kudus juga turun kepada mereka orang kafir. Mereka juga berkata dengan bahasa lidah dan kekuatan dari Allah. Petrus telah membuka pintu  sehingga murid-murid yang lain tahu bahwa Allah sekarang telah mengizinkan berita injil disampaikan kepada orang-orang kafir.

Hari ini kita hidup pada zaman anugerah, pada lapangan terbang anugerah, tahu bahwa ada beberapa hal yang berbeda dalam berita yang disampaikan oleh Petrus dan Paulus. Mari kita lihat apakah perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan itu (Fil. 1:10) dan membagi atau menerapkan dengan benar Firman Kebenaran itu (2 Tim. 2:15).

Perbedaan:
Petrus diutus kepada Kornelius sebab Kornelius mengerjakan kebenaran dan dia baik terhadap orang Yahudi (Kisah 10:2,35). Tetapi injil anugerah diberikan kepada kita melalui Paulus, sebab kita adalah orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan, orang-orang berdosa yang sesat (Roma 3:10-18, 5:8,10).

Mereka yang diselamatkan oleh injil Petrus berbicara dalam bahasa lidah, sekarang ini Paulus berkata bahwa bahasa lidah sudah berlalu (1 Kor. 13:8).

Petrus membaptis dengan air orang-orang yang diselamatkan (Mar. 16:15-16). Paulus berkata, “Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis” (1 Kor. 1:17). Baptisan kita dimasa kini adalah baptisan oleh Roh Kudus yang menjadikan kita anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).

Persamaan:
Keduanya berkhotbah bahwa pengampunan dosa hanya melalui iman kepada Kristus (Kisah. 10:43, Roma 3:22)

Keduanya mempunyai tugas ke seluruh dunia. Petrus bertugas mendirikan kerajaan, Paulus bertugas mengajak Tubuh Kristus untuk keluar memberitakan injil (Kisah 1:8, 2 Kor. 5:19).

Keduanya memberitakan janji Kristus akan datang kembali. Petrus berkata tentang kedatangan-Nya sebagai seorang raja, Paulus berkata tentang kedatangan-Nya untuk menyatukan tubuh Kristus ke dalam diri-Nya (Kisah 3:20, 1 Tes. 4:17).

Petrus berkhotbah selama beberapa tahun sampai tergenapi firman Allah bahwa tak seorang pun dari bangsa Yahudi yang menghormati Dia. Hal ini diberitakan kepada Paulus untuk memperlihatkan kebenaran yang penuh  atas pemecahan dari semua perbedaan (Efs. 2:14).

Sekarang Allah menunjukkan kepada kita bahwa anak laki-laki dan perempuan dari sekalian warna dan bangsa membutuhkan keselamatan melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya kita mengirim utusan injil ke segala tempat.

Ayat hafalan:
2 Timotius 2:15

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

Jalan Raya Kehidupan 21

Pelajaran 21
JALAN ORANG KAFIR BERSATU DENGAN JALAN RAYA KERAJAAN
(Kisah Para Rasul 8 dan 9)

Sementara kita memulai perjalanan kita hari ini, marilah kita melihat ke belakang pada sudut kebingungan. Ingat kembali pada saat manusia berpaling dari Allah dan Allah berpaling dari manusia, lalu Dia memilih seorang manusia yaitu Abraham untuk memulai sesuatu yang baru.

Hari ini perjalanan kita dimulai dengan Jalan Raya Kerajaan dan kita melihat bagaimana Allah memanggil seorang rasul baru yang bukan seorang dari keduabelas rasul, untuk memulai sesuatu yang baru terhadap bangsa Yahudi dan bangsa kafir.

Ketika Stefanus dirajam dengan batu, ada seorang laki-laki yang menjaga pakaian  mereka yang melempar itu. Dia adalah Saulus seorang dari bangsa Yahudi yang masih muda, seorang murid dari guru-guru yang baik di Palestina. Dia tidak penakut. Dia jujur.

Sesudah penguburan Stefanus, Saulus mengadakan pengrusakan gereja, dia masuk ke dalam  rumah-rumah orang percaya dan menangkap laki-laki atau perempuan dan memasukkan mereka ke dalam penjara (Kisah. 8:1-4).

Pertobatan Paulus terjadi di jalan yang menuju Damsyik ketika dia akan membinasakan orang percaya dan Tuhan menyatakan diri kepadanya sehingga dia menjadi buta (Kisah 9:1-6).

Perhatikan apa kata Tuhan kepada Ananias tentang Saulus, “Dia adalah alat pilihan bagi-
Ku” (Kisah 9:15). Dia dipilih untuk memberitakan hal-hal yang besar bagi kemuliaan
nama Allah. Saulus mempunyai tugas pemberitaan khusus, tetapi kemudian Saulus
menulis tentang pemberitaan itu sebagai keistimewaan untuk menderita bagi kemuliaan
Kristus (Fil. 1:29)

Segera dia berkhotbah tentang Kristus dalam gereja-gereja Yahudi bahwa Kristus adalah anak Allah. Semua orang yang mendengar menjadi heran (Kisah 9:20-22). Tetapi orang Yahudi tidak menerima kesaksian rasul baru itu. Setelah banyak kali orang Yahudi mengadakan rapat untuk membunuh dia, rencana mereka itu diketahui oleh Saulus. Siang dan malam orang Yahudi menjaga pintu gerbang untuk membunuh, tetapi murid-murid mengangkat dia pada malam hari, diletakkan dalam keranjang dan diturunkan dari tembok (Kisah 9:23-25).

Lalu Saulus pergi ke Arab dan selama beberapa tahun tidak ada kabar tentang dia. Dia katakan kepada kita, selama bertahun-tahun dia menerima wahyu dari Yesus Kristus mengenai Injil yang dia beritakan (Gal. 1:1-17) Saulus adalah rasul yang baru dan Allah mempunyai suatu berita baru untuk dinyatakan padanya dan sebuah tugas baru untuk dia lakukan. Sejak saat itulah berita keselamatan bagi orang kafir dibuat. Perhatikan bahwa Jalan Orang Kafir dan Jalan Raya Kerajaan bertemu.

Pernahkah saudara melihat sebuah alat penusuk? Bagaimana rasanya? Semakin kuat saudara menendang alat itu akan semakin melukai saudara. Itu adalah pengalaman Paulus ketika dia berkelahi melawan Kristus dan menolak untuk mendengar suara-Nya.

Dewasa ini banyak orang yang seperti Paulus, tetapi mereka mengikuti jalan mereka sendiri dan bukan jalan iman. Mungkin mereka adalah orang yang sangat beragama seperti Saulus. Ada orang lain yang telah datang kepada Kristus dan mengakui Dia adalah Juruselamat, tetapi mereka melawan panggilan untuk melayani Dia dengan sepenuh hati dan hidup mereka. Kadang-kadang Dia memanggil orang muda untuk menjadi utusan-utusan dan pengkhotbah-pengkhotbah tapi mereka tidak mau memberikan hidup mereka kepada-Nya sebab mereka takut menderita. Tetapi mereka tidak akan berbahagia kecuali mereka sudah menyerahkan semuanya kepada-Nya seperti apa yang Paulus lakukan di jalan menuju DamsyikDia ingin kita menjadi duta-duta bagi-Nya (2 Kor. 5:20).

Pada penutup ini marilah kita menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Kali berikut kita akan mendengar bagaimana Allah bersepakat dengan Petrus yang keras kepala.

Ayat hafalan:
2 Korintus 5:20
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan kami menasehatkan kamu dengan perantaraan kami, dalam nama Kristus kami meminta kepadamu, berilah dirimu didamaikan dengan Allah.