Pelajaran 23
DUA JALAN, DARI
JALAN ORANG KAFIR KE JALAN ANUGERAH
(Kisah Para Rasul
13:28)
Israel dipisahkan oleh Tuhan dari bangsa-bangsa lain dengan
maksud agar mereka memberitakan Allah yang hidup ke seluruh dunia. Kita akan lihat bagaimana
Israel gagal dan bagaimana Paulus dipisahkan oleh Allah untuk maksud
menyampaikan rencana Allah yang baru.
Setelah Saulus pergi ke
Arab, dia kembali lagi ke Damsyik dan setelah tiga tahun dia pergi ke Yerusalem untuk melihat
Petrus lalu kembali ke daerah Siria. Sepuluh tahun sesudah pertobatannya Paulus bersama Barnabas dan orang-orang percaya lainnya di gereja Anthiokia mendapat tugas dari Tuhan untuk menjadi alat-Nya (Gal.
1:17,18; Kisah 13:1).
Sementara mereka
beribadah dan berpuasa, Roh Kudus berkata,”Aku memisahkan Barnabas dan Saulus
dari antara kamu untuk pergi kemana Aku memanggil mereka.” (Kisah. 13:2). Mereka berangkat ke Seleukia
dan dari situ mereka ke Siprus
dan di Pafos mereka menemukan seorang Yahudi bernama Baryesus seorang tukang sihir yang
adalah kawan dari gubernur di daerah
itu yaitu Sergius Paulus (Kisah.
13:6-13). Baryesus (model dari Israel) berusaha menghalangi Saulus memberitakan Injil.
Saulus menyebutnya anak
setan dan mengatakan supaya ia menjadi buta. Ini berarti pada suatu ketika
Israel akan mengalami kebutaan rohani.
Kemudian gubernur yang
melihat kejadian itu menjadi percaya. Itu berarti orang-orang kafir akan
diselamatkan karena kejatuhan iman bangsa Israel. Lalu Saulus menghilangkan namanya ketika dia masih orang
kafir dan mengubah namanya menjadi Paulus.
Paulus dan Barnabas pergi ke Perga dan
Anthiokia di Pisidia. Mereka pergi ke rumah-rumah ibadat dan berkhotbah dengan
iman. Orang-orang kafir sangat
senang dengan apa yang dikhotbahkan bagi mereka. Ketika orang-orang
Yahudi melihat orang-orang kafir menjadi percaya mereka menjadi iri hati dan berkata menentang
kata-kata yang dikatakan Paulus.
Paulus dan Barnabas bertambah menjadi berani dan berkata, “Memang kepada
kamulah firman Allah harus
diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak
layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada
bangsa-bangsa lain.” (Kis. 13:14-49). Dengan pernyataan itu Paulus menyeberang dari orang-orang Yahudi ke jalan
orang-orang kafir.
Di Korintus kembali dia pergi kepada orang-orang Yahudi dan masuk ke
rumah-ibadat. Dia bersaksi bahwa Yesus itulah Kristus. Mereka memerangi dan
menghujat dia dan dia mengebas debu dari kakinya dan berkata,”Biarlah darahmu
tertumpah di atas kepalamu sendiri. Aku bersih, aku akan pergi ke orang-orang
kafir” (Kisah 18:1-6). Paulus menyeberang lagi ke pihak orang-orang kafir.
Akhirnya Paulus tiba di Roma, kembali Paulus ke orang Yahudi dan kembali dia
ditolak ketika dia memberitakan Yesus (Kisah 28:25-29). Beberapa orang percaya
kepadanya tetapi terbanyak dari mereka tidak percaya. Paulus berkata,”Benarlah
kata Roh Kudus melalui Yesaya terjadilah padamu, bahwa keselamatan dari Allah
diberikan kepada orang-orang kafir dan mereka mendengarnya (Kisah 28:25-29).
Dengan kata-kata ini
rupanya sebuah tanda stop besar telah diletakkan di
persimpangan Jalan Raya Kerajaan. Israel
telah menolak Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sekarang mereka mengalami kebutaan
rohani, kerajaan itu harus diundurkan sementara Allah mengeluarkan maksud
baru-Nya yang penuh rahasia.
Jadi kita telah melihat
bagaimana seluruh bangsa memilih kegelapan daripada terang.
Tetapi bagaimana
dunia akan diberkati jika perahu Allah yaitu bangsa Israel telah menjadi buta? Lihat! Ada sebuah
jalan pada akhir jalan raya.
Sekarang kita sedang
memasuki tempat yang paling mulia pada jalan raya kehidupan. Kita sebut itu
sebagai Jalan Raya Anugerah, sebab anugerah berarti pemberian dengan cuma-cuma
dan sekarang itulah yang Allah perlihatkan kepada orang Yahudi dan orang bukan Yahudi (kafir).
Sesuatu yang lain yang
kita pelajari di sini adalah konsekwensi atau akibat yang mengerikan jika menolak Allah. Bila kita tidak menaati firman
Allah berarti kita
menolaknya. Bangsa kita sekarang ini harus dibawa kembali kepada terang dari
firman Allah.
Hari ini selagi kita
menutup dengan doa, mari kita memuji Tuhan karena kemurahan-Nya dan memohon
pada-Nya untuk memimpin kita agar selalu mendengar dan menaati suara Roh Kudus.
Ayat hafalan:
1 Tesalonika 5:18,19
Mengucapsyukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam
Kristus Yesus bagi
kamu. Janganlah padamkan Roh.
No comments:
Post a Comment