Monday, September 8, 2014

Jalan Raya Kehidupan 23

Pelajaran 23
DUA JALAN, DARI JALAN ORANG KAFIR KE JALAN ANUGERAH
(Kisah Para Rasul 13:28)

Israel dipisahkan oleh Tuhan dari bangsa-bangsa lain dengan maksud agar mereka memberitakan Allah yang hidup ke seluruh dunia. Kita akan lihat bagaimana Israel gagal dan bagaimana Paulus dipisahkan oleh Allah untuk maksud menyampaikan rencana Allah yang baru.

Setelah Saulus pergi ke Arab, dia kembali lagi ke Damsyik dan setelah tiga tahun dia pergi ke Yerusalem untuk melihat Petrus lalu kembali ke daerah Siria. Sepuluh tahun sesudah pertobatannya Paulus bersama Barnabas  dan orang-orang percaya lainnya di gereja Anthiokia mendapat tugas dari Tuhan untuk menjadi alat-Nya (Gal. 1:17,18; Kisah 13:1).

Sementara mereka beribadah dan berpuasa, Roh Kudus berkata,”Aku memisahkan Barnabas dan Saulus dari antara kamu untuk pergi kemana Aku memanggil mereka.” (Kisah. 13:2). Mereka berangkat ke Seleukia dan dari situ mereka ke Siprus dan di Pafos mereka menemukan seorang Yahudi bernama Baryesus seorang tukang sihir yang adalah kawan dari gubernur di daerah itu yaitu Sergius Paulus (Kisah. 13:6-13). Baryesus (model dari Israel) berusaha menghalangi Saulus  memberitakan Injil. Saulus menyebutnya anak setan dan mengatakan supaya ia menjadi buta. Ini berarti pada suatu ketika Israel akan mengalami kebutaan rohani.

Kemudian gubernur yang melihat kejadian itu menjadi percaya. Itu berarti orang-orang kafir akan diselamatkan karena kejatuhan iman bangsa Israel. Lalu Saulus menghilangkan namanya ketika dia masih orang kafir dan mengubah namanya menjadi Paulus.

Paulus dan Barnabas pergi ke Perga dan Anthiokia di Pisidia. Mereka pergi ke rumah-rumah ibadat dan berkhotbah dengan iman. Orang-orang kafir sangat senang dengan apa yang dikhotbahkan bagi mereka. Ketika orang-orang Yahudi melihat orang-orang kafir menjadi percaya mereka menjadi iri hati dan berkata menentang kata-kata yang dikatakan Paulus.

Paulus dan Barnabas bertambah menjadi berani dan berkata, “Memang kepada
kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.” (Kis. 13:14-49). Dengan pernyataan itu Paulus  menyeberang dari orang-orang Yahudi ke jalan orang-orang kafir.

Di Korintus kembali dia pergi kepada orang-orang Yahudi dan masuk ke rumah-ibadat. Dia bersaksi bahwa Yesus itulah Kristus. Mereka memerangi dan menghujat dia dan dia mengebas debu dari kakinya dan berkata,”Biarlah darahmu tertumpah di atas kepalamu sendiri. Aku bersih, aku akan pergi ke orang-orang kafir” (Kisah 18:1-6). Paulus menyeberang lagi ke pihak orang-orang kafir. Akhirnya Paulus tiba di Roma, kembali Paulus ke orang Yahudi dan kembali dia ditolak ketika dia memberitakan Yesus (Kisah 28:25-29). Beberapa orang percaya kepadanya tetapi terbanyak dari mereka tidak percaya. Paulus berkata,”Benarlah kata Roh Kudus melalui Yesaya terjadilah padamu, bahwa keselamatan dari Allah diberikan kepada orang-orang kafir dan mereka mendengarnya (Kisah 28:25-29).

Dengan kata-kata ini rupanya sebuah tanda stop besar telah diletakkan di
persimpangan Jalan Raya Kerajaan. Israel telah menolak Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sekarang mereka mengalami kebutaan rohani, kerajaan itu harus diundurkan sementara Allah mengeluarkan maksud baru-Nya yang penuh rahasia.

Jadi kita telah melihat bagaimana seluruh bangsa memilih kegelapan daripada terang.  Tetapi bagaimana dunia akan diberkati jika perahu Allah yaitu bangsa Israel telah menjadi buta? Lihat! Ada sebuah jalan pada akhir jalan raya.

Sekarang kita sedang memasuki tempat yang paling mulia pada jalan raya kehidupan. Kita sebut itu sebagai Jalan Raya Anugerah, sebab anugerah berarti pemberian dengan cuma-cuma dan sekarang itulah yang Allah perlihatkan kepada orang Yahudi dan orang bukan Yahudi (kafir).

Sesuatu yang lain yang kita pelajari di sini adalah konsekwensi atau akibat yang mengerikan jika menolak Allah. Bila kita tidak menaati firman Allah berarti kita menolaknya. Bangsa kita sekarang ini harus dibawa kembali kepada terang dari firman Allah.

Hari ini selagi kita menutup dengan doa, mari kita memuji Tuhan karena kemurahan-Nya dan memohon pada-Nya untuk memimpin kita agar selalu mendengar dan menaati suara Roh Kudus.

Ayat hafalan:
1 Tesalonika 5:18,19
Mengucapsyukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam

Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh.

No comments:

Post a Comment