Pelajaran 22
PETRUS MENYEBERANG
KE JALAN ORANG KAFIR
(Kisah Para Rasul
10-12)
Pada hari ini kita
melihat bagaimana injil Petrus berbeda dengan injil Paulus. Kita akan melihat
juga dalam beberapa hal mereka sama.
Petrus masih sedang
melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin Jalan Raya Kerajaan tetapi dia hanya memimpin satu bangsa ke
dalam kerajaan itu, yaitu bangsa Yahudi. Dia menunjukkan kekuasaaannya dengan
tanda-tanda mujizat dan tanda-tanda ajaib. Dia tinggal di kota Yope di rumah
Simon.
Di Kaisarea ada seorang laki-laki yang suci, seorang
Romawi yang bernama Kornelius.
Karena Kornelius berdoa untuk lebih banyak mengetahui
tentang Allah orang Israel,
maka Allah mengutus Petrus kepadanya (Kisah 10:1-33).
Dengan ini Petrus
menyeberang ke jalan orang kafir. Allah memberikan kesempatan kepada Petrus
untuk mempergunakan kunci kerajaan untuk membuka pintu kepada bangsa-bangsa
kafir sebagaimana bangsa Yahudi.
Petrus membuka mulutnya
dengan berkhotbah tentang Yesus kepada mereka. Dia memperlihatkan bagaimana
Allah tidak dihormati oleh manusia,
tetapi dalam kerajaan
barang siapa mengerjakan kebenaran akan diberkati melalui berita yang diberikan
kepada anak-anak Israel (Kisah 10:34-36). Beritanya adalah bahwa Kristus adalah Tuhan
bagi semua orang, bahwa Yohanes telah membaptis Dia, bahwa Kristus menyatakan
diri-Nya sebagai Allah dengan melakukan mujizat-mujizat besar, bahwa Dia telah
disalib,dan kemudian hari yang ketiga bangkit, bahwa Kristus telah
memperlihatkan diri-Nya dengan nyata telah memilih orang-orang dengan
memerintahkan mereka berkhotbah kepada
bangsa itu; bahwa Dia menjadi hakim bagi yang hidup dan yang mati, bahwa
barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan menerima pengampunan dosa (Kisah.
10:37-43).
Sementara Petrus
berbicara dengan kata-kata ini, Roh Kudus turun kepada mereka yang mendengar
firman itu. Orang-orang Yahudi heran karena Roh Kudus juga turun kepada mereka
orang kafir. Mereka juga berkata dengan bahasa lidah dan kekuatan dari Allah.
Petrus telah membuka pintu sehingga
murid-murid yang lain tahu bahwa Allah sekarang telah mengizinkan berita injil
disampaikan kepada orang-orang kafir.
Hari ini kita hidup
pada zaman anugerah, pada lapangan terbang anugerah, tahu bahwa ada beberapa
hal yang berbeda dalam berita yang disampaikan oleh Petrus dan Paulus. Mari
kita lihat apakah perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan itu (Fil. 1:10) dan
membagi atau menerapkan
dengan benar Firman Kebenaran itu (2 Tim.
2:15).
Perbedaan:
Petrus diutus kepada Kornelius sebab Kornelius
mengerjakan kebenaran dan dia baik terhadap orang Yahudi (Kisah 10:2,35).
Tetapi injil anugerah diberikan kepada kita melalui Paulus, sebab kita adalah
orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan, orang-orang berdosa yang sesat
(Roma 3:10-18, 5:8,10).
Mereka yang
diselamatkan oleh injil Petrus berbicara dalam bahasa lidah, sekarang ini Paulus berkata bahwa
bahasa lidah sudah berlalu (1 Kor. 13:8).
Petrus membaptis dengan
air orang-orang yang diselamatkan (Mar. 16:15-16). Paulus berkata, “Kristus mengutus
aku bukan untuk membaptis” (1 Kor. 1:17). Baptisan kita dimasa kini adalah
baptisan oleh Roh Kudus
yang menjadikan kita anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).
Persamaan:
Keduanya berkhotbah
bahwa pengampunan dosa hanya melalui iman kepada Kristus (Kisah. 10:43, Roma
3:22)
Keduanya mempunyai
tugas ke seluruh dunia. Petrus bertugas mendirikan kerajaan, Paulus bertugas
mengajak Tubuh Kristus untuk keluar memberitakan injil (Kisah 1:8, 2 Kor.
5:19).
Keduanya memberitakan
janji Kristus akan datang kembali. Petrus berkata tentang kedatangan-Nya
sebagai seorang raja, Paulus berkata tentang kedatangan-Nya untuk menyatukan
tubuh Kristus ke dalam diri-Nya (Kisah 3:20, 1 Tes. 4:17).
Petrus berkhotbah
selama beberapa tahun sampai tergenapi
firman Allah bahwa tak seorang pun dari bangsa Yahudi yang menghormati
Dia. Hal ini diberitakan kepada Paulus untuk memperlihatkan kebenaran yang
penuh atas pemecahan dari semua perbedaan
(Efs. 2:14).
Sekarang Allah
menunjukkan kepada kita bahwa anak laki-laki dan perempuan dari sekalian warna
dan bangsa membutuhkan keselamatan melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus.
Itulah sebabnya kita mengirim utusan injil ke segala tempat.
Ayat hafalan:
2 Timotius 2:15
Usahakanlah supaya
engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu yang
berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
No comments:
Post a Comment