Monday, September 8, 2014

Jalan Raya Kehidupan 22

Pelajaran 22
PETRUS MENYEBERANG KE JALAN ORANG KAFIR
(Kisah Para Rasul 10-12)

Pada hari ini kita melihat bagaimana injil Petrus berbeda dengan injil Paulus. Kita akan melihat juga dalam beberapa hal mereka sama.
           
Petrus masih sedang melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin Jalan Raya Kerajaan tetapi dia hanya memimpin satu bangsa ke dalam kerajaan itu, yaitu bangsa Yahudi. Dia menunjukkan kekuasaaannya dengan tanda-tanda mujizat dan tanda-tanda ajaib. Dia tinggal di kota Yope di rumah Simon.

Di Kaisarea ada seorang laki-laki yang suci, seorang Romawi yang bernama Kornelius.
Karena Kornelius berdoa untuk lebih banyak mengetahui tentang Allah orang Israel,
maka Allah mengutus Petrus kepadanya (Kisah 10:1-33).

Dengan ini Petrus menyeberang ke jalan orang kafir. Allah memberikan kesempatan kepada Petrus untuk mempergunakan kunci kerajaan untuk membuka pintu kepada bangsa-bangsa kafir sebagaimana bangsa Yahudi.

Petrus membuka mulutnya dengan berkhotbah tentang Yesus kepada mereka. Dia memperlihatkan bagaimana Allah tidak dihormati oleh manusia, tetapi dalam kerajaan barang siapa mengerjakan kebenaran akan diberkati melalui berita yang diberikan kepada anak-anak Israel (Kisah 10:34-36). Beritanya adalah bahwa Kristus adalah Tuhan bagi semua orang, bahwa Yohanes telah membaptis Dia, bahwa Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Allah dengan melakukan mujizat-mujizat besar, bahwa Dia telah disalib,dan kemudian hari yang ketiga bangkit, bahwa Kristus telah memperlihatkan diri-Nya dengan nyata telah memilih orang-orang dengan memerintahkan mereka berkhotbah  kepada bangsa itu; bahwa Dia menjadi hakim bagi yang hidup dan yang mati, bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan menerima pengampunan dosa (Kisah. 10:37-43).

Sementara Petrus berbicara dengan kata-kata ini, Roh Kudus turun kepada mereka yang mendengar firman itu. Orang-orang Yahudi heran karena Roh Kudus juga turun kepada mereka orang kafir. Mereka juga berkata dengan bahasa lidah dan kekuatan dari Allah. Petrus telah membuka pintu  sehingga murid-murid yang lain tahu bahwa Allah sekarang telah mengizinkan berita injil disampaikan kepada orang-orang kafir.

Hari ini kita hidup pada zaman anugerah, pada lapangan terbang anugerah, tahu bahwa ada beberapa hal yang berbeda dalam berita yang disampaikan oleh Petrus dan Paulus. Mari kita lihat apakah perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan itu (Fil. 1:10) dan membagi atau menerapkan dengan benar Firman Kebenaran itu (2 Tim. 2:15).

Perbedaan:
Petrus diutus kepada Kornelius sebab Kornelius mengerjakan kebenaran dan dia baik terhadap orang Yahudi (Kisah 10:2,35). Tetapi injil anugerah diberikan kepada kita melalui Paulus, sebab kita adalah orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan, orang-orang berdosa yang sesat (Roma 3:10-18, 5:8,10).

Mereka yang diselamatkan oleh injil Petrus berbicara dalam bahasa lidah, sekarang ini Paulus berkata bahwa bahasa lidah sudah berlalu (1 Kor. 13:8).

Petrus membaptis dengan air orang-orang yang diselamatkan (Mar. 16:15-16). Paulus berkata, “Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis” (1 Kor. 1:17). Baptisan kita dimasa kini adalah baptisan oleh Roh Kudus yang menjadikan kita anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).

Persamaan:
Keduanya berkhotbah bahwa pengampunan dosa hanya melalui iman kepada Kristus (Kisah. 10:43, Roma 3:22)

Keduanya mempunyai tugas ke seluruh dunia. Petrus bertugas mendirikan kerajaan, Paulus bertugas mengajak Tubuh Kristus untuk keluar memberitakan injil (Kisah 1:8, 2 Kor. 5:19).

Keduanya memberitakan janji Kristus akan datang kembali. Petrus berkata tentang kedatangan-Nya sebagai seorang raja, Paulus berkata tentang kedatangan-Nya untuk menyatukan tubuh Kristus ke dalam diri-Nya (Kisah 3:20, 1 Tes. 4:17).

Petrus berkhotbah selama beberapa tahun sampai tergenapi firman Allah bahwa tak seorang pun dari bangsa Yahudi yang menghormati Dia. Hal ini diberitakan kepada Paulus untuk memperlihatkan kebenaran yang penuh  atas pemecahan dari semua perbedaan (Efs. 2:14).

Sekarang Allah menunjukkan kepada kita bahwa anak laki-laki dan perempuan dari sekalian warna dan bangsa membutuhkan keselamatan melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya kita mengirim utusan injil ke segala tempat.

Ayat hafalan:
2 Timotius 2:15

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

No comments:

Post a Comment