Pelajaran 21
JALAN ORANG KAFIR
BERSATU DENGAN JALAN RAYA
KERAJAAN
(Kisah Para Rasul 8
dan 9)
Sementara kita memulai
perjalanan kita hari ini, marilah kita melihat ke belakang pada sudut
kebingungan. Ingat kembali pada saat manusia berpaling dari Allah dan Allah berpaling dari manusia, lalu Dia memilih
seorang manusia yaitu Abraham untuk memulai
sesuatu yang baru.
Hari ini perjalanan
kita dimulai dengan Jalan Raya
Kerajaan dan kita melihat bagaimana Allah memanggil seorang rasul baru
yang bukan seorang dari keduabelas rasul, untuk memulai sesuatu yang baru
terhadap bangsa Yahudi dan bangsa kafir.
Ketika Stefanus dirajam
dengan batu, ada seorang laki-laki yang menjaga pakaian mereka yang
melempar itu. Dia adalah Saulus seorang dari bangsa Yahudi yang masih
muda, seorang murid dari guru-guru yang baik di Palestina. Dia tidak penakut.
Dia jujur.
Sesudah penguburan Stefanus,
Saulus mengadakan pengrusakan gereja, dia masuk ke dalam rumah-rumah orang percaya dan menangkap laki-laki
atau perempuan dan memasukkan mereka ke dalam penjara (Kisah. 8:1-4).
Pertobatan Paulus terjadi di jalan yang menuju Damsyik ketika dia akan membinasakan orang percaya dan
Tuhan menyatakan diri kepadanya sehingga dia menjadi buta (Kisah 9:1-6).
Perhatikan apa kata Tuhan kepada Ananias tentang Saulus,
“Dia adalah alat pilihan bagi-
Ku” (Kisah 9:15). Dia
dipilih untuk memberitakan hal-hal yang besar bagi kemuliaan
nama Allah. Saulus mempunyai tugas pemberitaan khusus,
tetapi kemudian Saulus
menulis tentang pemberitaan itu sebagai keistimewaan untuk
menderita bagi kemuliaan
Kristus (Fil. 1:29)
Segera dia berkhotbah
tentang Kristus dalam gereja-gereja Yahudi bahwa Kristus adalah anak Allah.
Semua orang yang mendengar menjadi heran (Kisah 9:20-22). Tetapi orang Yahudi tidak menerima
kesaksian rasul baru itu. Setelah banyak kali orang Yahudi mengadakan rapat
untuk membunuh dia, rencana mereka itu diketahui oleh Saulus. Siang dan malam
orang Yahudi menjaga pintu gerbang untuk membunuh, tetapi murid-murid
mengangkat dia pada malam hari, diletakkan dalam keranjang dan diturunkan dari
tembok (Kisah 9:23-25).
Lalu Saulus pergi ke
Arab dan selama beberapa tahun tidak ada kabar tentang dia. Dia katakan kepada
kita, selama bertahun-tahun dia menerima wahyu dari Yesus Kristus mengenai
Injil yang dia beritakan (Gal. 1:1-17) Saulus adalah rasul yang baru dan Allah
mempunyai suatu berita baru untuk dinyatakan padanya dan sebuah tugas baru
untuk dia lakukan. Sejak saat
itulah berita keselamatan bagi orang kafir dibuat. Perhatikan bahwa Jalan Orang Kafir
dan Jalan Raya Kerajaan bertemu.
Pernahkah saudara
melihat sebuah alat penusuk? Bagaimana rasanya? Semakin kuat saudara menendang
alat itu akan semakin melukai saudara. Itu adalah pengalaman Paulus ketika dia
berkelahi melawan Kristus dan menolak untuk mendengar suara-Nya.
Dewasa ini banyak orang
yang seperti Paulus, tetapi mereka mengikuti jalan mereka sendiri dan bukan jalan iman. Mungkin mereka adalah orang yang sangat beragama seperti Saulus. Ada orang lain yang telah datang kepada
Kristus dan mengakui Dia adalah Juruselamat, tetapi mereka melawan panggilan
untuk melayani Dia dengan sepenuh hati dan hidup mereka. Kadang-kadang Dia
memanggil orang muda untuk menjadi utusan-utusan dan pengkhotbah-pengkhotbah
tapi mereka tidak mau memberikan hidup mereka kepada-Nya sebab mereka takut
menderita. Tetapi mereka tidak akan berbahagia kecuali mereka sudah menyerahkan
semuanya kepada-Nya seperti apa yang Paulus lakukan di jalan menuju Damsyik.
Dia ingin kita menjadi duta-duta bagi-Nya (2 Kor. 5:20).
Pada penutup ini
marilah kita menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Kali berikut kita akan
mendengar bagaimana Allah bersepakat dengan Petrus yang keras kepala.
Ayat hafalan:
2 Korintus 5:20
Jadi kami ini adalah
utusan-utusan Kristus, seakan-akan kami menasehatkan kamu dengan perantaraan
kami, dalam nama Kristus kami meminta kepadamu, berilah dirimu didamaikan
dengan Allah.
No comments:
Post a Comment