PEMUDA:
PRAJURIT, OLAHRAGAWAN DAN PETANI
Seorang prajurit yang
sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal
penghidupannya, supaya
dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Seorang olahragawan
hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara,
apabila ia bertanding
menurut peraturan-peraturan olahraga.
Seorang petani yang
bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
2
Timotius 2:4-6
1.
Pengantar
Sejarah perkembangan Gereja Alkitab Anugerah dimulai pada
tahun 1967 oleh beberapa pemuda yang rindu melayani Tuhan bersama-sama dengan
nama ”Pemuda Persekutuan”. Kemudian pada tgl. 13 Juni 1973
membentuk “Yayasan Injil Anugerah” di Manado dan akhirnya
membentuk persekutuan gereja yang diberi nama Gereja Alkitab Anugerah pada
tanggal 27 Juni 1979 ditandai oleh
akte notaris yang ditandatangani oleh Nico Rodolf Makahanap, S.H., di Jakarta.
Terdaftar di Departemen Agama RI tgl. 28
November 1985, No. G/B/89/85 kemudian
terdaftar kembali dengan nomor baru No. 70 thn. 1988.
Gereja Alkitab Anugerah berkembang karena
semangat militan yang dimiliki oleh orang-orang muda yang rela meninggalkan
keluarga dan sekolahnya untuk menjadi utusan injil di daerah yang jauh dari
rumahnya. Mereka melayani tanpa dibayar, bahkan mereka membiayai pelayanan
mereka sendiri. Mereka adalah anggota jemaat sekaligus pelayan yang menyebarkan
berita keselamatan kepada orang lain. Mereka menantang tantangan. Mereka
melewati rintangan dari dalam maupun dari luar diri mereka.
Mereka telah menjadi
pelayan Tuhan laksana seorang prajurit yang berjuang tanpa memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya
sehingga dengan demikian mereka berkenan kepada komandan mereka. Mereka
berlomba laksana olahragawan yang berjuang agar dapat memperoleh mahkota
sebagai juara dan bekerja keras seperti petani yang dengan sabar menanti hasil
yang akan mereka nikmati.
Kepada mereka
hormat dan kekaguman pantas diberikan dan bersama mereka juga generasi
selanjutnya pantas menjadi pelaku perkembangan gereja ini.
2.
Pemuda yang melayani
Tidak
semua gereja (organisasi) terbentuk karena para misionarinya adalah pemuda,
tetapi harus diakui bahwa yang membuat gereja bertumbuh adalah para pemuda.
Para pemudalah yang berdiri dan bertarung paling depan dalam penyebaran Injil
Keselamatan. Para pemuda menyerahkan diri menjadi ujung tombak dalam perjuangan
suci menerobos gelapnya dunia yang mencoba menutupi hati manusia untuk
mendengar berita keselamatan.
Pemuda Gereja Alkitab Anugerah
adalah satu satu bagian dari perjuangan pengembangan gereja dan pemberitaan
Injil Anugerah Allah. Ini terbukti dari adanya persekutuan pemuda di hampir
setiap ladang, jemaat atau sidang jemaat Gereja Alkitab Anugerah di Indonesia.
Pemuda menjadi perhatian utama sebagai pelaksana yang giat dalam program
pelayanan yang ada di setiap jemaat dan menjadi ujung tombak untuk melaksanakan
hampir semua program jemaat. Pemuda selalu berada di garis depan.
3.
Pemuda yang belajar dari 2 Timotius 2:4-6
Ketika
Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia menciptakan sepasang Pemuda yaitu
Adam dan Hawa. Kepada pemuda
inilah Tuhan Allah memberikan tugas untuk berkuasa atas ciptaan-Nya yang lain
dan menaklukkannya. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di
bumi." (Kej. 1:28).
Memang
yang jatuh ke dalam dosa atau pendosa pertama adalah pemuda yaitu Adam dan Hawa.
Pemuda adalah pelaku pertama dari saling menyalahkan ketika berhadapan dengan
kebenaran Allah (Kej. 3:9-13). Tetapi Seorang Pemuda juga yang akhirnya dihina,
diludahi, disiksa, dilukai, digiring ke Golgota dan disalib. Dia disebut
sebagai Adam terakhir yang membalikkan posisi manusia kepada kesucian. Dia
adalah Yesus Kristus.
Jika
ini disadari maka pasti tidak akan ada pemuda yang merasa dirinya tidak harus
berperan dalam pelayanan terutama di Gereja Alkitab Anugerah. Memang,
menjadikan Tuhan Yesus sebagai patokan semangat pelayanan terasa terlalu tinggi
dan jauh sekali. Tuhan Yesus hanya harus dipatuhi dan ditempatkan di posisi
termulia dalam setiap tujuan hidup seorang pemuda. Itulah yang dilakukan oleh
Timotius dalam hidupnya.
Timotius
adalah seorang muda yang melayani Tuhan dan menerima bimbingan dari Paulus yang
tidak hanya mengajar tetapi juga memberikan teladan bagaimana seharusnya
seorang muda melayani Tuhan. Kehadirannya dalam pelayanan membuat Tuhan
menempatkan surat khusus (1 dan 2 Timotius) untuk seorang yang akhirnya
memotivasi pemuda-pemuda sesudah dia dalam zaman yang berbeda.
Dalam
surat ini (2 Timotius 2) Tuhan melalui Paulus memberi motivasi kepada Pemuda
(Timotius) untuk mengobarkan karunia Allah dengan berani tanpa malu karena itu adalah
harta yang indah yang dipercayakan Roh Kudus (2 Tim. 1:6-8,14). Pemuda harus mempercayakan apa yang telah dia dengar
dan yang dia miliki kepada orang yang dapat dipercayai dan yang cakap mengajar
orang lain (2 Tim. 2:2). Pemuda harus menjadi seperti prajurit yang berjuang di
medan laga, seperti olahragawan yang bertanding dan seperti petani yang bekerja
keras di ladang pertaniannya.
a. Pemuda adalah prajurit
Pada saat Paulus menulis surat kepada Timotius, prajurit yang ada di
sekitar mereka adalah sosok yang dibanggakan. Prajurit-prajurit Romawi terkenal
dengan disiplin, patuh pada atasan dan bermental kuat. Mereka meninggalkan
negaranya dan membawa nama negara mereka di belahan dunia yang lain. Mereka
tidak pernah memikirkan kehidupan mereka sendiri untuk menyatakan kepada
orang-orang yang ada di sekitarnya terutama komandannya bahwa mereka pantas
disebut sebagai prajurit.
Seorang prajurit
seperti mereka ketika melangkah ke dalam tugas atau pertempuran maka yang ada
di hadapannya adalah kematian. Mereka berani menghadapi apapun dan patuh pada
pemimpin. Kepatuhan pada pemimpin dijalankan dengan disiplin yang sangat tinggi
sebab jika tidak maka mereka tidak akan dapat menjalankan strategi mencapai
kemenangan.
Mereka setia kepada
teman sebagai satu kesatuan. Jika ada yang mengalami masalah maka mereka akan
segera saling menolong. Mereka selalu berada dalam satu kelompok untuk
menjalankan strategi bersama-sama. Jika mereka tercerai atau tidak setia maka
mereka akan hancur dan jika mereka tidak memiliki penyerahan total maka mereka
bukanlah prajurit.
b.
Pemuda adalah olahragawan profesional
Paulus
mengambarkan pelayan Tuhan itu seperti seorang olahragawan yang sedang
bertanding untuk mendapatkan mahkota kemenangan. Seorang olahragawan pada masa
itu adalah orang yang khusus karena dianggap memiliki ketrampilan yang tidak
hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk menghibur orang lain. Mereka
selalu menjadi pusat perhatian dan akan menerima penghormatan ketika mereka
memenangkan suatu pertandingan.
Dalam
hubungan pelayanan dengan olahraga, Paulus menyatakan bahwa dia bukanlah pelari
yang berlari tanpa tujuan dan bukan
petinju yang sembarangan saja memukul (1 Kor. 9:24-26). Paulus tahu bahwa dalam
mengikuti perlombaan, seorang olahragawan terikat pada peraturan. Itulah
sebabnya selain harus memiliki kesiapan yang benar-benar prima untuk mengikuti
perlombaan seorang olahragawan harus mengerti benar peraturan yang ada.
Kata
“bertanding menurut peraturan-peraturan” dalam bahasa aslinya adalah athlein nomimos yang selanjutnya kata
tersebut melukiskan seorang atlet profesional untuk membedakan olahragawan yang
melakukannya dengan penuh dedikasi dan disiplin untuk mengejar prestasi dengan
olahragawan yang melakukannya hanya karena hobby. Seorang atlet profesional
selalu berlatih setiap hari dalam mempersiapkan diri menghadapi perlombaan dan
sadar bahwa itulah kehidupannya.
c. Pemuda adalah petani
Setelah
menggambarkan pelayan Tuhan itu sebagai prajurit dan olahragawan, Paulus juga
menggambarkan pelayan Tuhan sebagai petani yang bekerja keras dan yang pertama
menikmati hasilnya. Pemuda yang melayani Tuhan bukan petani yang hanya bekerja
sambil lalu apalagi bermalas-malasan tetapi adalah petani yang bekerja keras. Dia
menanam dan memelihara karena tujuannya adalah agar dapat memberikan hasil
untuk dia nikmati.
Dia
tidak peduli pada cuaca. Dia bekerja sejak matahari terbit sampai matahari
terbenam. Dia bekerja keras dengan kesabaran yang tinggi sambil menanti hasil. Dia
tidak akan berhenti bekerja ditengah jalan tetapi akan terus bekerja sampai
tuntas. Dia bekerja keras tidak hanya pada saat menabur benih dan memeliharanya
tetapi dia tetap bekerja ketika dia harus menuai hasil dari semua pekerjaannya.
Seorang
petani selalu tahu bahwa benih yang dia tabur bukanlah benih yang tidak akan
memberikan hasil. Dia tahu kualitas benih dan apa yang akan terjadi dengan
benih tersebut sehingga demikian dia tahu apa yang akan dihasilkan oleh
pekerjaannya.
4.
Pemuda yang menerapkan Firman Tuhan
Seorang prajurit bekerja dengan motivasi ingin
menikmati kemenangan diakhir pertempuran. Seorang olahragawan ditopang oleh
motivasi memperoleh mahkota kemenangan
dan seorang petani oleh hasil yang akan dinikmatinya. Tetapi dalam pelayanan semua
motivasi tersebut bersumber pada ketaatan dan kasih kepada Tuhan Yesus.
Seorang pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah
prajurit harus disiplin, bermental kuat dan patuh kepada komandan-Nya yaitu
Kristus. Dia harus terarah pada tugas karena dia membawa nama gerejanya dan
terutama nama Tuhannya. Setiap kali dia menghadapi pelayanan maka itu adalah
pertempuran yang resikonya adalah kehilangan nyawa tetapi dia tidak perlu
kuatir karena dia akan menerimanya kembali dalam kekekalan (Mat. 10:39). Dia tidak
goyah ketika dipuji dan ketika dikritik atau diabaikan.
Seorang
pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah seorang olahragawan profesional
selalu akan disiplin melayani dan pelayanan Tuhan menjadi suatu tindakan hidup
setiap hari. Dia akan mengikuti semua aturan Tuhan untuk menjadi pusat
perhatian dengan kesaksian hidup yang baik dan akan menerima penghormatan yaitu
pahala di kekekalan.
Seorang
pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah petani pekerja keras haruslah
melaksanakan pelayanan dengan bekerja keras, bukan hanya bekerja biasa-biasa
saja. Dia tahu apa yang ditaburnya dan harus dengan sabar menunggu hasil.
Bayangkan jika para pemuda Gereja Alkitab Anugerah benar-benar bekerja keras,
pasti Gereja Alkitab Anugerah tidak hanya seperti sekarang ini.
5.
Penutup
Sampai
saat ini Gereja Alkitab Anugerah telah berkembang karena semangat militan yang dimiliki oleh para pemuda. Mereka
telah mempelopori pelayanan dengan penuh pengorbanan dan sekarang mereka masih
berdiri tegak melihat perjalanan pelayanan mereka. Mereka hanya berubah dalam usia tetapi semangat mereka tidak berubah. Itulah
sebabnya tidak pantas membuat mereka terdiam dan bersedih melihat generasi
sesudah mereka tidak lagi menampakkan semangat seperti yang telah mereka
kobarkan.
Mereka telah menantang tantangan
dan telah melewatinya dengan kuat maka mereka harus tahu bahwa mereka tidak
pernah kehilangan penerus. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah masih ada dan tetap
akan ada selama gereja ini bertarung dalam pelayanan dan menerobos zaman.
Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah prajurit-prajurit yang tidak pernah kenal
takut apalagi tunduk pada kekalahan. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah
olahragawan yang bertarung untuk memperoleh mahkota kemenangan dan pekerja
keras seperti petani yang akan menikmati hasil pertama.
Tuhan
Yesuslah yang akan menolong pemuda di Gereja Alkitab Anugerah.
Disampaikan
oleh S.R. Pontolawokang
di
Konferensi Komisi Pemuda Nasional-GAA
Denpasar
- Bali, 1 Mei 2012