Thursday, May 22, 2014

Pemuda GAA BSD

PEMUDA: PRAJURIT, OLAHRAGAWAN DAN PETANI

Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal
penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara,
apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
2 Timotius 2:4-6


1. Pengantar

          Sejarah perkembangan Gereja Alkitab Anugerah dimulai pada tahun 1967 oleh beberapa pemuda yang rindu melayani Tuhan bersama-sama dengan nama ”Pemuda Persekutuan”. Kemudian pada tgl. 13 Juni 1973 membentuk “Yayasan Injil Anugerah” di Manado dan akhirnya membentuk persekutuan gereja yang diberi nama Gereja Alkitab Anugerah pada tanggal 27 Juni 1979 ditandai oleh akte notaris yang ditandatangani oleh Nico Rodolf Makahanap, S.H., di Jakarta. Terdaftar di Departemen Agama RI  tgl. 28 November 1985,  No. G/B/89/85 kemudian terdaftar kembali dengan nomor baru No. 70 thn. 1988.
            Gereja Alkitab Anugerah berkembang karena semangat militan yang dimiliki oleh orang-orang muda yang rela meninggalkan keluarga dan sekolahnya untuk menjadi utusan injil di daerah yang jauh dari rumahnya. Mereka melayani tanpa dibayar, bahkan mereka membiayai pelayanan mereka sendiri. Mereka adalah anggota jemaat sekaligus pelayan yang menyebarkan berita keselamatan kepada orang lain. Mereka menantang tantangan. Mereka melewati rintangan dari dalam maupun dari luar diri mereka.
      Mereka telah menjadi pelayan Tuhan laksana seorang prajurit yang berjuang tanpa  memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya sehingga dengan demikian mereka berkenan kepada komandan mereka. Mereka berlomba laksana olahragawan yang berjuang agar dapat memperoleh mahkota sebagai juara dan bekerja keras seperti petani yang dengan sabar menanti hasil yang akan mereka nikmati.
Kepada mereka hormat dan kekaguman pantas diberikan dan bersama mereka juga generasi selanjutnya pantas menjadi pelaku perkembangan gereja ini.

2. Pemuda yang melayani
           
Tidak semua gereja (organisasi) terbentuk karena para misionarinya adalah pemuda, tetapi harus diakui bahwa yang membuat gereja bertumbuh adalah para pemuda. Para pemudalah yang berdiri dan bertarung paling depan dalam penyebaran Injil Keselamatan. Para pemuda menyerahkan diri menjadi ujung tombak dalam perjuangan suci menerobos gelapnya dunia yang mencoba menutupi hati manusia untuk mendengar berita keselamatan.
       Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah satu satu bagian dari perjuangan pengembangan gereja dan pemberitaan Injil Anugerah Allah. Ini terbukti dari adanya persekutuan pemuda di hampir setiap ladang, jemaat atau sidang jemaat Gereja Alkitab Anugerah di Indonesia. Pemuda menjadi perhatian utama sebagai pelaksana yang giat dalam program pelayanan yang ada di setiap jemaat dan menjadi ujung tombak untuk melaksanakan hampir semua program jemaat. Pemuda selalu berada di garis depan.

3. Pemuda yang belajar dari 2 Timotius 2:4-6

Ketika Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia menciptakan sepasang Pemuda yaitu
Adam dan Hawa. Kepada pemuda inilah Tuhan Allah memberikan tugas untuk berkuasa atas ciptaan-Nya yang lain dan menaklukkannya. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1:28).
            Memang yang jatuh ke dalam dosa atau pendosa pertama adalah pemuda yaitu Adam dan Hawa. Pemuda adalah pelaku pertama dari saling menyalahkan ketika berhadapan dengan kebenaran Allah (Kej. 3:9-13). Tetapi Seorang Pemuda juga yang akhirnya dihina, diludahi, disiksa, dilukai, digiring ke Golgota dan disalib. Dia disebut sebagai Adam terakhir yang membalikkan posisi manusia kepada kesucian. Dia adalah Yesus Kristus.
            Jika ini disadari maka pasti tidak akan ada pemuda yang merasa dirinya tidak harus berperan dalam pelayanan terutama di Gereja Alkitab Anugerah. Memang, menjadikan Tuhan Yesus sebagai patokan semangat pelayanan terasa terlalu tinggi dan jauh sekali. Tuhan Yesus hanya harus dipatuhi dan ditempatkan di posisi termulia dalam setiap tujuan hidup seorang pemuda. Itulah yang dilakukan oleh Timotius dalam hidupnya.
            Timotius adalah seorang muda yang melayani Tuhan dan menerima bimbingan dari Paulus yang tidak hanya mengajar tetapi juga memberikan teladan bagaimana seharusnya seorang muda melayani Tuhan. Kehadirannya dalam pelayanan membuat Tuhan menempatkan surat khusus (1 dan 2 Timotius) untuk seorang yang akhirnya memotivasi pemuda-pemuda sesudah dia dalam zaman yang berbeda.
            Dalam surat ini (2 Timotius 2) Tuhan melalui Paulus memberi motivasi kepada Pemuda (Timotius) untuk mengobarkan karunia Allah dengan berani tanpa malu karena itu adalah harta yang indah yang dipercayakan Roh Kudus (2 Tim. 1:6-8,14). Pemuda harus mempercayakan apa yang telah dia dengar dan yang dia miliki kepada orang yang dapat dipercayai dan yang cakap mengajar orang lain (2 Tim. 2:2). Pemuda harus menjadi seperti prajurit yang berjuang di medan laga, seperti olahragawan yang bertanding dan seperti petani yang bekerja keras di ladang pertaniannya.

            a. Pemuda adalah prajurit
Pada saat Paulus menulis surat kepada Timotius, prajurit yang ada di sekitar mereka adalah sosok yang dibanggakan. Prajurit-prajurit Romawi terkenal dengan disiplin, patuh pada atasan dan bermental kuat. Mereka meninggalkan negaranya dan membawa nama negara mereka di belahan dunia yang lain. Mereka tidak pernah memikirkan kehidupan mereka sendiri untuk menyatakan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya terutama komandannya bahwa mereka pantas disebut sebagai prajurit.
Seorang prajurit seperti mereka ketika melangkah ke dalam tugas atau pertempuran maka yang ada di hadapannya adalah kematian. Mereka berani menghadapi apapun dan patuh pada pemimpin. Kepatuhan pada pemimpin dijalankan dengan disiplin yang sangat tinggi sebab jika tidak maka mereka tidak akan dapat menjalankan strategi mencapai kemenangan.
Mereka setia kepada teman sebagai satu kesatuan. Jika ada yang mengalami masalah maka mereka akan segera saling menolong. Mereka selalu berada dalam satu kelompok untuk menjalankan strategi bersama-sama. Jika mereka tercerai atau tidak setia maka mereka akan hancur dan jika mereka tidak memiliki penyerahan total maka mereka bukanlah prajurit.


b. Pemuda adalah olahragawan profesional   
Paulus mengambarkan pelayan Tuhan itu seperti seorang olahragawan yang sedang bertanding untuk mendapatkan mahkota kemenangan. Seorang olahragawan pada masa itu adalah orang yang khusus karena dianggap memiliki ketrampilan yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk menghibur orang lain. Mereka selalu menjadi pusat perhatian dan akan menerima penghormatan ketika mereka memenangkan suatu pertandingan.
Dalam hubungan pelayanan dengan olahraga, Paulus menyatakan bahwa dia bukanlah pelari yang  berlari tanpa tujuan dan bukan petinju yang sembarangan saja memukul (1 Kor. 9:24-26). Paulus tahu bahwa dalam mengikuti perlombaan, seorang olahragawan terikat pada peraturan. Itulah sebabnya selain harus memiliki kesiapan yang benar-benar prima untuk mengikuti perlombaan seorang olahragawan harus mengerti benar peraturan yang ada.
Kata “bertanding menurut peraturan-peraturan” dalam bahasa aslinya adalah athlein nomimos yang selanjutnya kata tersebut melukiskan seorang atlet profesional untuk membedakan olahragawan yang melakukannya dengan penuh dedikasi dan disiplin untuk mengejar prestasi dengan olahragawan yang melakukannya hanya karena hobby. Seorang atlet profesional selalu berlatih setiap hari dalam mempersiapkan diri menghadapi perlombaan dan sadar bahwa itulah kehidupannya.

            c. Pemuda adalah petani
Setelah menggambarkan pelayan Tuhan itu sebagai prajurit dan olahragawan, Paulus juga menggambarkan pelayan Tuhan sebagai petani yang bekerja keras dan yang pertama menikmati hasilnya. Pemuda yang melayani Tuhan bukan petani yang hanya bekerja sambil lalu apalagi bermalas-malasan tetapi adalah petani yang bekerja keras. Dia menanam dan memelihara karena tujuannya adalah agar dapat memberikan hasil untuk dia nikmati.
Dia tidak peduli pada cuaca. Dia bekerja sejak matahari terbit sampai matahari terbenam. Dia bekerja keras dengan kesabaran yang tinggi sambil menanti hasil. Dia tidak akan berhenti bekerja ditengah jalan tetapi akan terus bekerja sampai tuntas. Dia bekerja keras tidak hanya pada saat menabur benih dan memeliharanya tetapi dia tetap bekerja ketika dia harus menuai hasil dari semua pekerjaannya.
Seorang petani selalu tahu bahwa benih yang dia tabur bukanlah benih yang tidak akan memberikan hasil. Dia tahu kualitas benih dan apa yang akan terjadi dengan benih tersebut sehingga demikian dia tahu apa yang akan dihasilkan oleh pekerjaannya.

4. Pemuda yang menerapkan Firman Tuhan

Seorang prajurit bekerja dengan motivasi ingin menikmati kemenangan diakhir pertempuran. Seorang olahragawan ditopang oleh motivasi memperoleh  mahkota kemenangan dan seorang petani oleh hasil yang akan dinikmatinya. Tetapi dalam pelayanan semua motivasi tersebut bersumber pada ketaatan dan kasih kepada Tuhan Yesus.
Seorang pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah prajurit harus disiplin, bermental kuat dan patuh kepada komandan-Nya yaitu Kristus. Dia harus terarah pada tugas karena dia membawa nama gerejanya dan terutama nama Tuhannya. Setiap kali dia menghadapi pelayanan maka itu adalah pertempuran yang resikonya adalah kehilangan nyawa tetapi dia tidak perlu kuatir karena dia akan menerimanya kembali dalam kekekalan (Mat. 10:39). Dia tidak goyah ketika dipuji dan ketika dikritik atau diabaikan.
Seorang pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah seorang olahragawan profesional selalu akan disiplin melayani dan pelayanan Tuhan menjadi suatu tindakan hidup setiap hari. Dia akan mengikuti semua aturan Tuhan untuk menjadi pusat perhatian dengan kesaksian hidup yang baik dan akan menerima penghormatan yaitu pahala di kekekalan.
Seorang pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah petani pekerja keras haruslah melaksanakan pelayanan dengan bekerja keras, bukan hanya bekerja biasa-biasa saja. Dia tahu apa yang ditaburnya dan harus dengan sabar menunggu hasil. Bayangkan jika para pemuda Gereja Alkitab Anugerah benar-benar bekerja keras, pasti Gereja Alkitab Anugerah tidak hanya seperti sekarang ini.  

5. Penutup

Sampai saat ini Gereja Alkitab Anugerah telah berkembang karena semangat militan yang dimiliki oleh para pemuda. Mereka telah mempelopori pelayanan dengan penuh pengorbanan dan sekarang mereka masih berdiri tegak melihat perjalanan pelayanan mereka. Mereka hanya berubah dalam usia tetapi semangat mereka tidak berubah. Itulah sebabnya tidak pantas membuat mereka terdiam dan bersedih melihat generasi sesudah mereka tidak lagi menampakkan semangat seperti yang telah mereka kobarkan.
Mereka telah menantang tantangan dan telah melewatinya dengan kuat maka mereka harus tahu bahwa mereka tidak pernah kehilangan penerus. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah masih ada dan tetap akan ada selama gereja ini bertarung dalam pelayanan dan menerobos zaman. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah prajurit-prajurit yang tidak pernah kenal takut apalagi tunduk pada kekalahan. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah olahragawan yang bertarung untuk memperoleh mahkota kemenangan dan pekerja keras seperti petani yang akan menikmati hasil pertama.
Tuhan Yesuslah yang akan menolong pemuda di Gereja Alkitab Anugerah.


Disampaikan oleh S.R. Pontolawokang
di Konferensi Komisi Pemuda Nasional-GAA

Denpasar - Bali, 1 Mei 2012

Pemuda GAA BSD

MENJADI APAPUN YANG KAU BISA

Pendahuluan
Ungkapan, ‘engkau bisa menjadi apa saja yang kau inginkan’ atau menjadi diri sendiri adalah ungkapan yang sering terdengar terutama dari para motivator untuk membangun kepercayaan diri seseorang. Dalam hubungan dengan pemuda, ungkapan ini biasanya muncul ketika seorang pemuda sedang mencari jati diri atau terombang-ambing oleh berbagai pilihan.
Memang sangat sulit bagi seorang muda untuk hidup berbeda dengan orang lain apalagi berbeda dengan sesuatu yang sedang populer di sekitarnya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan yang menghambat seorang muda untuk dapat bertahan dan menjadi diri sendiri. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi sulitnya seorang muda menjadi apa yang dia bisa, faktor yang paling mendasar adalah ketiadaan kesadaran bahwa dirinya adalah milik Tuhan yang telah diberi kemampuan untuk menjalani kehidupan yang seharusnya dia jalani.

Tuhan menciptakan manusia
Dorongan untuk menggunakan kemampuan yang ada dalam diri manusia memang mudah diungkapkan tetapi akan sangat sulit melaksanakannya.  Banyak orang melupakan bahwa sebenarnya manusia tidak dapat menjadi diri sendiri jika hanya mengandalkan kemauan atau kekuatannya sendiri. Manusia tidak tercipta dengan sendirinya atau dia tidak menciptakan dirinya sendiri. Manusia ada karena diciptakan. Artinya manusia berasal dari sang Pencipta yaitu Tuhan dan karena dia diciptakan maka keberadaannya tergantung pada tujuan Tuhan sang Pencipta.
Secara umum tujuan Tuhan menciptakan segala sesuatu adalah untuk kemuliaan-Nya.
Roma 11:36  menyatakan bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Dan ketika Dia menciptakan manusia, diciptakannya menurut gambar-Nya untuk berkuasa atas ciptaan yang lain (Kej. 1:26, 27).
Dari ayat Alkitab ini dapat dipahami bahwa tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Dia serta memelihara dan menjalankan apa yang telah Dia berikan kepada manusia. Pada saat manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan dan menjalankan apa yang Dia tugaskan pada saat itu Tuhan memberikan kemampuan bagi manusia untuk melaksanakannya. Dia tidak hanya menciptakan dan menuntut manusia menjalankan  atau mengarahkan hidup pada tujuan yang Dia maksudkan tetapi Dia juga memberikan kemampuan untuk melaksanakannya.
Pada saat Tuhan menciptakan manusia, dalam hikmat-Nya yang luar biasa Dia menciptakan manusia bukan sebagai seorang bayi atau seorang tua renta meskipun seandainya Dia menciptakan seperti itu Dia juga dapat memberikan kemampuan untuk menjalani tujuan penciptaan-Nya tetapi Dia menciptakan manusia sebagai orang muda yang kuat dan penuh semangat. Kepada manusia yang muda ini Dia memberikan kuasa atas ciptaan yang lain. Manusia diberi tugas untuk menentukan bukan sebaliknya.

Tuhan menyelamatkan
Sekalipun Alkitab tidak menulis secara detail bahwa yang melakukan dosa adalah pemuda, namun apa yang dinyatakan Alkitab tentang manusia pada waktu diciptakan dapat dipahami bahwa Adam dan Hawa  pada saat diciptakan adalah sebagai orang muda. Salah satu bukti bahwa mereka adalah orang muda adalah karena kepada mereka diperintahkan untuk beranak cucu. Tidak mungkin perintah ini diberikan kepada anak-anak atau orang tua.
Jika Adam dan Hawa adalah orang muda maka dapat disimpulkan  bahwa yang pertama jatuh ke dalam dosa adalah manusia muda (pemuda). Dengan kata lain, pendosa pertama dalam dunia ini adalah pemuda. Sebagai orang muda, Adam dan Hawa yang penuh semangat dan keingintahuan yang tinggi adalah oknum yang pertama kali tergoda oleh bujukan iblis. Tetapi kepada pemuda yang berdosa inilah Tuhan menyediakan keselamatan.
Tuhan tidak menghendaki manusia binasa (1Tim 2:4, 2 Pet. 3:9) sehingga Dia menyelamatkan manusia. Keselamatan yang Tuhan sediakan adalah sungguh-sungguh hanya Dia yang  dapat melakukannya. Manusia yang berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri sehingga keselamatan adalah hanya berdasarkan anugerah Allah (Efs. 2:8,9). Anugerah Allah ini nyata dalam kehidupan Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan menyelamatkan setiap orang yang percaya pada-Nya.
Jika memperhatikan catatan Alkitab maka dapat dilihat bahwa pada saat Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, Dia bukanlah seorang anak kecil atau seorang yang telah menjadi tua tetapi Dia adalah seorang muda. Dapat dikatakan Dia adalah Pemuda yang menyelamatkan manusia.

Tuhan memberikan kesempatan hidup di dunia
Pada saat manusia berdosa, hubungan manusia dengan Tuhan menjadi terputus. Manusia tidak lagi menyadari apalagi menjalankan kehendak atau tujuan Tuhan dalam hidupnya. Manusia benar-benar kehilangan arah, tetapi dosa tidak dapat mengalahkan Tuhan dan tujuan penciptaan-Nya.
Tuhan menyelamatkan orang yang percaya pada-Nya dari hukuman. Dia mengampuni  segala dosa orang percaya. Dia memindahkan orang percaya dari kematian kepada kehidupan kekal. Dia memanggil orang percaya dan menempatkannya sebagai anak-anak-Nya. Tetapi memang, setelah Dia menyelamatkan orang percaya, Dia tidak langsung menempatkan orang percaya di sorga bersama-Nya. Dia masih mengijinkan orang percaya berada di dunia karena ada tugas yang harus dijalankan. Orang percaya harus menjadi garam dan terang atau menjadi saksi tentang kuasa dan kasih-Nya pada dunia. Orang percaya harus mempengaruhi dunia bukan dipengaruhi dunia.
Adam dan Hawa ditugaskan untuk memelihara taman dan berkuasa atas ciptaan yang lain. Tugas ini adalah tugas untuk mengatur atau mempengaruhi. Memang sekarang tidak ada lagi taman Eden dan hal-hal indah seperti yang dinikmati Adam dan Hawa sebelum mereka jatuh ke dalam dosa, tetapi manusia masih tetap manusia, apalagi orang yang percaya pada Tuhan Yesus. Sejarah telah membuktikan pengaruh orang percaya terhadap dunia dan tidak ada yang dapat menyangkalinya.
Memang banyak orang percaya yang dihina dan pojokkan karena mereka mempraktekkan sikap hidup yang berbeda dengan dunia tetapi dunia tidak dapat mengabaikan mereka. Mereka bahkan dibunuh karena tidak pernah mau menjadi orang lain. Mereka tetap menjadi diri mereka sendiri dan mengabaikan penghinaan yang mereka alami.
Apakah mereka kalah? Tidak! Mereka hidup di dunia untuk menjalankan tugas yang mereka terima dari Tuhan. Mereka menunjukkan kuatnya anugerah yang mereka terima dari Tuhan mereka sehingga mereka tidak terpengaruh melainkan mereka mempengaruhi dunia.  Orang percaya telah dan selalu mempengaruhi dunia lewat ilmu pengetahuan, seni,                                                                                                                            kesusteraan, sikap hidup atau moral, hukum, pemerintahan, negara, perhitungan tahun, dan semua bagian yang ada dalam dunia.

Tuhan memberi kemampuan untuk menjadi diri sendiri
Setiap manusia istimewa. Mulai dari penciptaan sampai pada kematiannya setiap 
manusia memiliki sesuatu yang khusus. Memang ada beberapa hal yang sama tetapi selalu terselip sesuatu yang beda. Adam dan Hawa adalah manusia yang sama karena berasal dari satu sumber yaitu Allah tetapi mereka memiliki perbedaan yang sangat menyolok. Secara umum mereka memiliki tugas yang sama tetapi secara khusus mereka juga memiliki tugas yang berbeda. Dari Adam dan Hawa setiap orang percaya tahu bahwa dia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan hidupnya dan hidup orang lain.
            Nuh tidak pernah melihat danau atau lautan dan tidak pernah membayangkan sebuah bahtera tetapi ketika Tuhan memerintahkannya untuk membuat bahtera. Dia melakukannya bukan karena dia bisa melakukannya tetapi karena Tuhan memberinya kemampuan. Musa takut ketika diperintahkan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir tetapi Tuhan memiliki cara untuk menunjukkan bahwa Tuhan telah memberikan kemampuan untuk melakukan sesuatu  bahkan melakukan perkara-perkara yang besar kepadanya.
            Daud bukan hanya seorang muda yang berani tetapi dia memiliki kemampuan yang Tuhan taruh dalam hidupnya dan dia terus mengasahnya. Hampir setiap hari dia menantang  binatang buas dan memperlakukan mereka layaknya sebuah mainan sehingga ketika dia berhadapan dengan Goliat dia tidak melihat tubuh Goliat dan senjata perang yang ada di tangan Goliat tetapi dia melihat Tuhannya yang memberikan kekuatan kepadanya.
            Daniel dan teman-temannya berani berbeda dan menantang orang-orang yang merendahkan mereka. Mereka tidak takut meskipun mereka adalah tawanan yang dalam sekejap dapat saja kehilangan nyawa. Tetapi Tuhan menolong mereka karena Tuhan memiliki rencana bagi kehidupan mereka. Di Babel mereka menunjukkan bahwa Tuhan yang mereka percayai adalah Tuhan atas segala tuhan dan penguasa atas segala sesuatu yang ada di dunia.
Orang percaya tidak hanya memiliki potensi alamiah tetapi memiliki karunia khusus
atau talenta yang diberikan Tuhan kepadanya. Setiap talenta diberikan Tuhan menurut ukuran Tuhan dan harus digunakan sesuai dengan apa yang Tuhan tuntut. Matius 25:14-30  menunjukkan bagaimana seharusnya seseorang menggunakan kepercayaan Tuhan padanya.

Penutup
Sebagai seorang muda yang percaya kepada Tuhan Yesus. Engkau pasti diselamatkan dan untuk itu engkau diberikan karunia oleh Tuhan untuk menjadi alat-Nya di dunia ini. Karena Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sebagai pemuda dan pemudi dan memberikan mereka tugas, maka seharusnya sebagai seorang  muda yang percaya kepada Tuhan Yesus engkau  menyadari bahwa engkau diciptakan dengan hikmat dan kekuatan yang tiada tara untuk menjalankan kehendak Tuhan bagi dirinya sendiri.
Satu hari Tuhan akan menunjukkan kepadamu karunia khusus yang Dia tanamkan dalam hidupmu. Tidak perlu menjadi orang lain atau terpaku pada keberhasilan atau kegagalan orang lain. Tuhan memberikan karunia yang berbeda-beda bagi setiap orang percaya. Temukan dan maksimalkan karunia yang ada padamu dengan cara menjalankan kehendak Tuhan yang ada dalam Firman-Nya (Alkitab) setiap saat.
Tidak ada anak Tuhan yang tidak akan dipakai Tuhan. Engkau penting bagi Tuhan karena Dia telah mati dan bangkit bagimu dan berjanji akan datang menjemputmu untuk bersama dengan-Nya selamanya di sorga. Maka sebelum saat itu tiba, lihatlah dirimu bukankah Tuhan memberikan sesuatu yang harus engkau gunakan untuk memuliakan Dia? Engkau dapat menjadi apapun yang engkau bisa jika engkau melakukannya untuk Tuhan…!!!

Di sampaikan Oleh S.R. Pontolawokang
di Komisi Pemuda Nasional  GAA
Gunung Sitoli, Nias  11 Januari 2011

Orang Tua GAA BSD

PELAYANAN ORANG TUA

A. Pengantar
            Di dalam gereja ada ungkapan pemberi semangat yang menyatakan bahwa gereja akan maju jika orang-orang muda dalam gereja tersebut maju atau gereja akan maju jika pelayanan orang muda diperhatikan. Pernyataan ini memang benar, tetapi belum benar seluruhnya. Mengapa? Dalam ungkapan tersebut yang terlewatkan justru adalah sesuatu yang amat penting dalam gereja yaitu, pelayanan orang-orang tua.
            Yang dimakudkan disini bukan orang tua karena telah menikah dan yang memiliki anak. Walaupun itu termasuk dalam  bagian ini tetapi yang dimaksudkan di sini adalah mereka yang telah berusia lanjut. Mereka ini di sebut Alkitab sebagai Presbutes / laki-laki tua (Luk. 1:18, Tit.2:2, Flm.1:9) dan Presbutis / wanita tua (Tit.2:3)

B. Pentingnya
            Pelayanan orang tua penting dalam  dua aspek, yang pertama, adalah palayanan yang dilakukan untuk orang-orang tua dan yang kedua, pelayanan yang dilakukan oleh orang-orang tua. Dari dua aspek ini jelas menunjukkan betapa penting dan tidak boleh terabaikannya pelayanan ini karena dua-duanya adalah kehendak Tuhan.
            Pentingnya pelayanan ini bukan hanya untuk perkembangan gereja saja tetapi untuk perkembangan secara keseluruhan selama dunia ini belum dibarui. Harus disadari bahwa sebelum Gereja Tubuh Kristus dibentuk Tuhan, pelayanan orang-orang tua telah ada. Dimulai ketika manusia diusir dari taman Eden yaitu ketika Adam dan Hawa harus melayani atau mengajarkan kepada Kain dan Habel apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup mereka. Bahkan setelah Gereja Tubuh Kristus diangkat ke surgapun palayanan orang-orang tua masih tetap ada bagi orang Israel.

C. Bukti Dalam Alkitab
            “Orang-orang tua harus dilayani” demikian perintah dalam Alkitab. Mengabaikan ini berarti melakukan dosa karena melawan kehendak Tuhan. Ketika Tuhan Yesus tergantung di kayu salib dan mendekati ajal-Nya Dia memberikan tugas kepada murid yang dikasihi-Nya (Yohanes) untuk menjaga dan memelihara ibu-Nya (Yoh. 19:25-27). Dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus ketika menyerahkan diri-Nya di kayu salibadalah pelayan kasih-Nya kepada seluruh dunia, tetapi tercatat secara khusus pada detik-detik terakhir pelayanan-Nya yaitu, pertama, pelayanan-Nya secara langsung yaitu Dia meminta Bapa-Nya mengampuni para penyalib-Nya dan menyediakan Firdaus / Surga bagi penyamun yang percaya dan Dia menghibur ibu-Nya yang sedang sedih. Kedua, pelayanan-Nya melalui orang percaya yaitu ketika Dia menyerahkan ibu-Nya kepada murid-Nya untuk dilayani.
            Melayani ibu-Nya yang telah menjadi tua sangat penting karena ini adalah salah satunya perintah kepada manusia yang disampaikan-Nya di kayu salib sebelum Dia menyerahkan nyawa-Nya. Ini tidak hanya sekedar perintah tetapi memiliki pengertian yang jauh lebih indah jika melihat apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus ketika Dia di dunia. Ibu-Nyalah (orang tua) yang mendorong Dia sehingga Dia melakukan mujizat pertama-Nya di Kana. Demikian juga ketika Dia melakukan penyembuhan pertama-Nya di hadapan murid-murid-Nya, orang tualah yang perhatian-Nya, yaitu ibu mertua Petrus.
       Setelah kebangkitan dan sebelum naik ke surga Tuhan Yesus meminta dan memerintahkan Petrus untuk mengembalakan domba-domba-Nya (Yoh.21:15-19). Dalam terjemahan LAI, kata domba tidak terlalu jelas maksudnya. Tetapi jika diperhatikan  terjemahan dalam bahasa Inggris maka akan terdapat kata “Lamb” (domba kecil = anak-anak) dan “Sheep” (domba dewasa = orang dewasa). Sebelum Tuhan Yesus mati, penekanan pelayanan pada orang tua belum begitu jelas, karena dilaksanakannya sendiri. Tetapi setelah Dia mati dan naik ke surga pelayanan ini mendapat penekanan yang sangat penting seperti; hormatilah orang tua dan janda-janda, karena ibadah yang benar adalah mengunjungi janda-janda (1 Tim. 5:3-16, Yak. 1:27).
            Alkitab dengan adil menyajikan pelayanan bagi dan dari orang tua dan memberi banyak bukti betapa pentingnya pelayanan para orang tua. Orang-orang tua tidak hanya dilayani tetapi juga melayani. Alkitab juga mencatat berbagai model pelayanan para orang tua. Pelayanan mereka harus diakui sangat menentukan arah dan kesinambungan pelayanan para hamba Tuhan yang berjuang melawan berbagai tantangan. Pelayanan mereka adalah pelayanan yang penuh dedikasi  dan pengorbanan yang terpuji dan menjadi contoh bagi siapapun yang mengaku percaya Tuhan.

1.      Orang-orang yang berumur panjang … Kej. 5 (Penyambung berita dari Tuhan)
Tuhan bukan tidak mempunyai alasan atau tujuan ketika manusia diberikan umur panjang setelah kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa. Salah satu alasannya adalah karena pada saat itu pengajaran tentang Tuhan belum tertulis dalam suatu buku atau sesuatu yang lain. Pengajaran tentang Tuhan dan semua yang dilakukan Tuhan bagi manusia masih disampaikan dari manusia yang lebih tua ke manusia yang lebih muda secara langsung. Mausia harus menyampaikan apa yang Tuhan kehendaki dan apa yang telah dilakukan-Nya.
Denga demikian dapat dikatakan bahwa manusia atau para orang tua dijadikan Tuhan sebagai penyambung berita dari Tuhan atau penyampai Firman Tuhan. Ini adalah pelayanan Firman Tuhan yang sangat tua dalam sejarah manusia di dunia.

2.      Pelayanan Hur, Harun dan Musa …Kel. 17 (Menopang Pelayanan)
Dalam menaklukan musuhnya, banyak kali orang Israel harus bertempur. Mereka mengerahkan orang-orang muda yang kuat dan perkasa tetapi mereka juga memerlukan orang-orang tua sebagai penopang semangat mereka. Memang ada juga orang-orang tua yang berperang di medan laga tetapi kebanyakan para orang tua berada di garis belakang.
Seperti apa yang terjadi pada saat mereka berperang melawan orang Amalek, Tuhan mengajar mereka bahwa mereka membutuhkan orang-orang tua dalam peperangan tersebut. Musa harus mengangkat tongkatnya agar orang Israel menang tetapi Musa tidak bisa sendirian karena tagannya tidak cukup kuta mengangkat tongkatnya. Hur dan Harunlah yang menjadi penopang tangan Musaagar tetap terangkat dan memberikan kemangangan bagi Israel. Inilah pelayanan para orang tua dalam menopang pejuang–pejuang injil di garis depan.

3.      Janda di Sarfat … I Raja-raja 17:7-24 (Melayani abdi Tuhan)
Berada dalam situasi kekurangan bahan makanan adalah berada daam situasi yang harusnya menjadikan manusia egois. Situasi itulah yang sedang dialami oleh seorang janda di Sarfat ketika didatangi nabi Elia. Dia tidak memupunyai makanan untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya tetapi dengan taat dia memenuhi perintah Tuhan melalui permintaan nabi Elia. Ketaatan dan pelayanannya ternyata membuat dia mengalami mujizat dari Tuhan. Dia mengalami sesuatu yang luarbiasa yaitu kelimpahan bahan makanan dan bahkan anaknya yang telah mati dibangkitkan oleh nabi Elia di depan matanya.
Dia memberikan sesuatu kepada abdi Allah dan Allah memberikan kelimpahan kepada-Nya. Ini mejadi pelajaran yang indah bahwa orang tua yang tidak memiliki harta benda bukanlah orang tua yang tidak dapat melayani dengan memberikan sesuatu kepada para hamba-hamba Allah. Karena ketika Tuhan berkata bahwa Dia memperhatikan hamba-hamba-Nya itu juga berarti Dia juga memperhatikan mereka yang memperhatikan hamba-hamba-Nya. Pelayanan ini dinamakan pelayanan diakonia yaitu membantu orang lain.

4.      Pelayanan Lois …2 Timotius 1:5, 3:15 (Pengajaran tentang iman/Kitab suci)
Salah satu pelayanan orang tua yang berhasil adalah pelayanan Lois. Dia berhasil memberikan teladan bagi anaknya Eunike dan cucunya Timotius bagaimana hidup dalam iman dan mencintai Kitab Suci. Sebagai seorang wanita, dia mendidik anak-dan cucunya mencintai Firman Tuhan dengan menceritakan kasih Tuhan kepada orang yang paling dekat dengannya.
Mengasihi Tuhan dan beriman kepada-Nyabagi seorang Lois adalah harta yang dia wariskan kepada keturunannya. Memang iman tidak terjadi karena faktor keturunan, tetapi kesaksian hidup dan pengajaran sebagai seorang yang beriman bagi seorang tua seperti Lois telah membuka jalan bagi keturunannya untuk hidup beriman da menajdi salah satu orang yang dihormati rasul Paulus.

5.      Pemberi di bait Allah …Lukas 21:1-4 (Persembahan)
Jika poin-poin di ta berbicara tentang pelayanan ke luar yaitu melayani orang lain maka dalam poin ini, seorang tua memberikan teladan bagaiana seharusnya seseorang menyembah Tuhan. Baginya menyembah Tuhan bukan soal ada aau tidak ada materi tetapi soal mau atau tidak mau, rela atau tidak rela. Dan apa yang dilakukannya ini dipuji langsung oleh Tuhan Yesus.
Memberikan persembahan adalah persembahan kepada Tuhan yang akan digunakan untuk pekerjaan pelayanan. Memang Tuhan yang kaya tidak akan terpengaruh dengan persembahan apapun. Tetapi karena itu adalah perintah Tuhan maka akan hal tersebut akan berpengaruh kepada orang yang melaksanakan perintah-Nya tersebut dan itu dikenan Tuhan. Persembahan yang kecil mungkin akan luput dari perhatian manusia tetapi kisah tentang pelayanan ini membuka mata orang percaya bahwa Tuhan tidak pernah mengabaikannya.

6.      Pelayanan Simeon dan Hana…Lukas 2:25-38 (Doa dalam Pengharapan)
Menantikan penggenapan janji Tuhan memang meletihkan apalagi jika yang menanti tersebut hidup dalm himpitan penderitaan. Itulah yang seharusnya dialami oleh orang setua Simeon dan Hana, tetapi mereka tidak demikian. Mereka percaya pada janji Tuhan dan menyadari bahwa mereka tidak dapat mengatur Tuhan untuk menepati janji-Nya. Maka yang mereka lakukan adalah tetap setia beribadah, berpuasa dan berdoa kepada Tuhan.
Apa yang mereka lakukan adalah contoh hidup dalam pengharapan akan penggenapan janji-janji Tuhan. Di hari tua Simeon dan Hana, mereka tetap menyembah Tuhan dan melayani-Nya. Dan Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk menikmati penggenapan janji-Nya yang membuat mereka memuji dan menyebarkan berita tentang janji Tuhan tersebut kepada orang lain.

D. Penerapan
1. Sejarah gereja 
          Selain dalam Alkitab, sejarah  gereja juga mencatat begitu banyaknya pelayanan yang dilakukan oleh orang-orang tua. Merela merelakan dirinya atau anak-aaknya pergi ke ladang-ladang pelayanan yang jauh dari mereka. Mereka merelakan anak-anak mereka menderita bagi Injil Kristus, dianiaya dan dibunuh dalam kesetiaan yang sangat kuat sehingga mereka menjadi pekabar-pekabar injil yang tangguh dan meninggalkan kesaksian hidup yang cemerlang.
         Orang-orang tua telah meletakkan teladan bagi generasi selanjutnya dalam kehidupan pelayanan dan pertumbuhan gereja. John dan Charles Wesley menjadi pelayan Tuhan yang masyur karena ibu mereka hidup dalam kesetiaan dan kepasrahan kepada Tuhan.

2. Sejarah GAA
          GAA memang berkembang karena semangat dan dedikasi para orang muda. Mereka pergi ke ladang-ladang penginjilan dengan keberanian yang luarbiasa. Mereka bahkan berani melanggar aturan orang tua mereka karena keriduan melayani Tuhan. Bahkan ada yang merasa bangga melayani Tuhan sealipun telah menghancurkan harapan-harapan orang tua mereka. Tetapi satu yag pasti dan tidak tergoyahkan adalah bahwa mereka memiliki orang-orang tua yang sangat dan tetap mengasihi mereka.
         Rasanya tidak mungkin orang tua yang akan mengabaikan anak-nya jika dia tahu anaknya pergi melayani Tuhan. Orang tua pasti tidak menghendaki anaknya menderita atau celaka, maka satu yang dia lakukan: berdoa untuk anak-Nya. Itu berarti GAA BSD ada karena ada orang-orang tua yang berdoa bagi anaknya.

E. Penutup
         Orang-orang tua mungkin tidak akan turun berperang seperti Yosua dan teman-temannya tetapi dapat menjadi sepeti Harun dan Hur atau seperti Lois. GAA BSD akan maju jika didoakan oleh orang-orang tua dan dikasihi dengan kasih yang penuh hikmat. Sebaliknya GAA BSD akan bermasalah jika mengabaikan orang-orang tua.
          GAA BSD perlu memulai karena telah menapak makin ke depan. Yang perlu hanyalah mengingatkan agar terus termotivasi dalam pelayanan. Mengingatkan bahwa tidak  ada anggota tubuh Kristus yang tidak berguna.

Disampaikan Oleh Szhonie Roland Pontolawokang
di Persekutuan LANSIA GAA BSD, 11 Maret 2010

Penatua dan Tugasnya

            Sejak awal gereja melayani, jabatan penatua selalu mendapat perhatian yang serius dari rasul-rasul terutama rasul Paulus. Kata penatua sendiri berasal dari kata Yunani Presbuteros dari kata dasar Presbutes yang berarti orang yang tua atau yang dituakan karena sifat-sifatnya yang baik.

            Dalam Alkitab terlihat empat tugas utama penatua:

  • Memelihara dan mengembalakan jemaat
“...Jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah..” (Kisah Para Rasul 20:28).
Kata Penilik dalam ayat ini adalah terjemahan dari kata Episkopos yang kata kerjanya berarti mempedulikan, mengindahkan atau memelihara seperti memelihara tanaman.

  • Memimpin dan mengatur jemaat
Sebab sebagai pengatur rumah Tuhan seorang penilik jemaat haruslah tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah...” (Titus 1:7).
Pengatur rumah Allah berasal dari kata Oikonomon yang berarti mengelola atau melaksanakan usaha. Penatua berfungsi mengelola jemaat agar jemaat menjadi hidup dan berkembang, tertib dan teratur.
“Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.” (1 Tim.5:17) Kata pimpinannya (memimpin) dari kata proistemi yaitu mengatur atau membenahi jemaat melalui khotbah dan ajaran yang benar.

  • Menjaga kemurnian ajaran gereja
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah- tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.” (Kisah Para Rasul 20:29-30).
 Adanya orang dari luar dan orang dalam yang berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar, maka menjadi tugas Penatua untuk melindungi jemaat dengan mengajarkan ajaran yang benar. Dalam rangka ini maka pada gereja awal dibagikan tugas presbiter pengatur (ruling elders) dan presbiter pengajar (teaching elders).

  • Mempertangungjawabkan ajaran gereja dari para penentang
“(penatua)... dan berpegang pada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasehati orang berdasarka ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.” (Titus 1:9)
Kata meyakinkan adalah terjemahan dari kata elegkhein yang berarti menegur seseorang sedemikian rupa sehingga dia menyadari kesalahannya. Dalam meyakinkan para penentang, penatua tidak perlu menggunakan kata-kata kasar tetapi harus membuktikan bahwa segala sesuatu tidak bertentangan dengan yang dikatakan bukan hanya olehnya tetapi oleh seluruh jemaat. Dengan demikian penentang tersebut menyadari kesesatannya dan menerima kebenaran. 
Perhatikan sebutan “mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar” dalam 1 Timotius 5:17. Dari jabatan penatua pengajar ini maka muncullah kata Pendeta.

Ditulis oleh Szhonie Roland Pontolawokang

Untuk GEMA (Buletin Gereja Alkitab Anugerah) 

Tuesday, May 20, 2014

Inilah Kita


            Kita (GAA) teringat pada awal pelayanan, ketika itu kita dilarang beribadah di beberapa daerah. Bahkan anak-anak Tuhan pun diteriaki sebagai nabi palsu dan penyesat. Pada waktu itu kita tidak sempat membela diri dengan melaporkan semua tindakan itu kepada aparat yang berwenang karena kita tahu hal tersebut tidak akan menolong. Kita benar-benar terpojok dan mereka yang merasa diri benar berdiri dengan gagah dalam kejayaan.
            Bahkan bertahun-tahun setelah itu di beberapa tempat, kita tidak dapat beribadah sekalipun waktu itu telah berdiri gedung sebagai tempat beribadah. Kita dipaksa untuk diam, tetapi kita ternyata tidak bisa diam. Jemaat tetap teguh bersekutu dan beribadah sampai hari ini bahkan akan teguh sampai Tuhan datang menjemput gereja-Nya.
            Kita pernah mengalami situasi seperti ini. Apakah ke depan kita akan diam? Tidak..!! Buktinya, di beberapa jemaat walaupun harus beribadah dengan berpindah-pindah tempat setiap minggunya, jemaat tetap beribadah bersama. Bahkan di tempat lain Gereja Alkitab Anugerah telah memulai ibadah perdana di tengah larangan bersekutu dari masyarakat sekitar. Ternyata kita tidak dapat diam, apalagi dibuat diam.
            Dalam perjalanan  pelayanan, Gereja Alkitab Anugerah telah berdiri teguh di tengah teriakan orang-orang yang merasa benar dan yang menentang Injiil Anugerah Allah. Luar biasanya adalah tantangan yang datang bertubi-tubi tersebut telah membuat Injil menyebar dengan cepat. Para pelayan dan anggota jemaat tetap bahu membahu dalam doa dan sehati sepikir dalam menjalankan ajaran Alkitab dengan tepat dan benar sesuai dengan amanat Tuhan kepada rasul untuk orang kafir (dan orang Yahudi), Paulus.
            Tidak heran jika seorang Ibu Mukhlis Rompas (80 tahun) anggota jemaat di BSD  berkata dari hatinya, “Saya tahu GAA benar-benar menjalankan Firman Tuhan karena saya dan anak-anak saya mengenal kebenaran dan menjadi anak Tuhan di sini. Di sini iman saya bertumbuh dan tetap kuat mengasihi Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan saya satu kali untuk selama-lamanya sesuai dengan Firman-Nya. Mungkin saya akan dikatakan sombong atau seolah menyalahkan yang lain karena pemahaman saya ini. Tetapi saya tidak bermaksud menyalahkan gereja lain. Saya hanya menyatakan kesaksian saya dengan bangga. Jika mereka benar, biarlah mereka benar tetapi jangan salahkan GAA. Sekarang saya telah menjadi tua tetapi iman saya bertumbuh di sini. Tuhanlah yang akan menolong gereja ini”.