Thursday, May 22, 2014

Orang Tua GAA BSD

PELAYANAN ORANG TUA

A. Pengantar
            Di dalam gereja ada ungkapan pemberi semangat yang menyatakan bahwa gereja akan maju jika orang-orang muda dalam gereja tersebut maju atau gereja akan maju jika pelayanan orang muda diperhatikan. Pernyataan ini memang benar, tetapi belum benar seluruhnya. Mengapa? Dalam ungkapan tersebut yang terlewatkan justru adalah sesuatu yang amat penting dalam gereja yaitu, pelayanan orang-orang tua.
            Yang dimakudkan disini bukan orang tua karena telah menikah dan yang memiliki anak. Walaupun itu termasuk dalam  bagian ini tetapi yang dimaksudkan di sini adalah mereka yang telah berusia lanjut. Mereka ini di sebut Alkitab sebagai Presbutes / laki-laki tua (Luk. 1:18, Tit.2:2, Flm.1:9) dan Presbutis / wanita tua (Tit.2:3)

B. Pentingnya
            Pelayanan orang tua penting dalam  dua aspek, yang pertama, adalah palayanan yang dilakukan untuk orang-orang tua dan yang kedua, pelayanan yang dilakukan oleh orang-orang tua. Dari dua aspek ini jelas menunjukkan betapa penting dan tidak boleh terabaikannya pelayanan ini karena dua-duanya adalah kehendak Tuhan.
            Pentingnya pelayanan ini bukan hanya untuk perkembangan gereja saja tetapi untuk perkembangan secara keseluruhan selama dunia ini belum dibarui. Harus disadari bahwa sebelum Gereja Tubuh Kristus dibentuk Tuhan, pelayanan orang-orang tua telah ada. Dimulai ketika manusia diusir dari taman Eden yaitu ketika Adam dan Hawa harus melayani atau mengajarkan kepada Kain dan Habel apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup mereka. Bahkan setelah Gereja Tubuh Kristus diangkat ke surgapun palayanan orang-orang tua masih tetap ada bagi orang Israel.

C. Bukti Dalam Alkitab
            “Orang-orang tua harus dilayani” demikian perintah dalam Alkitab. Mengabaikan ini berarti melakukan dosa karena melawan kehendak Tuhan. Ketika Tuhan Yesus tergantung di kayu salib dan mendekati ajal-Nya Dia memberikan tugas kepada murid yang dikasihi-Nya (Yohanes) untuk menjaga dan memelihara ibu-Nya (Yoh. 19:25-27). Dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus ketika menyerahkan diri-Nya di kayu salibadalah pelayan kasih-Nya kepada seluruh dunia, tetapi tercatat secara khusus pada detik-detik terakhir pelayanan-Nya yaitu, pertama, pelayanan-Nya secara langsung yaitu Dia meminta Bapa-Nya mengampuni para penyalib-Nya dan menyediakan Firdaus / Surga bagi penyamun yang percaya dan Dia menghibur ibu-Nya yang sedang sedih. Kedua, pelayanan-Nya melalui orang percaya yaitu ketika Dia menyerahkan ibu-Nya kepada murid-Nya untuk dilayani.
            Melayani ibu-Nya yang telah menjadi tua sangat penting karena ini adalah salah satunya perintah kepada manusia yang disampaikan-Nya di kayu salib sebelum Dia menyerahkan nyawa-Nya. Ini tidak hanya sekedar perintah tetapi memiliki pengertian yang jauh lebih indah jika melihat apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus ketika Dia di dunia. Ibu-Nyalah (orang tua) yang mendorong Dia sehingga Dia melakukan mujizat pertama-Nya di Kana. Demikian juga ketika Dia melakukan penyembuhan pertama-Nya di hadapan murid-murid-Nya, orang tualah yang perhatian-Nya, yaitu ibu mertua Petrus.
       Setelah kebangkitan dan sebelum naik ke surga Tuhan Yesus meminta dan memerintahkan Petrus untuk mengembalakan domba-domba-Nya (Yoh.21:15-19). Dalam terjemahan LAI, kata domba tidak terlalu jelas maksudnya. Tetapi jika diperhatikan  terjemahan dalam bahasa Inggris maka akan terdapat kata “Lamb” (domba kecil = anak-anak) dan “Sheep” (domba dewasa = orang dewasa). Sebelum Tuhan Yesus mati, penekanan pelayanan pada orang tua belum begitu jelas, karena dilaksanakannya sendiri. Tetapi setelah Dia mati dan naik ke surga pelayanan ini mendapat penekanan yang sangat penting seperti; hormatilah orang tua dan janda-janda, karena ibadah yang benar adalah mengunjungi janda-janda (1 Tim. 5:3-16, Yak. 1:27).
            Alkitab dengan adil menyajikan pelayanan bagi dan dari orang tua dan memberi banyak bukti betapa pentingnya pelayanan para orang tua. Orang-orang tua tidak hanya dilayani tetapi juga melayani. Alkitab juga mencatat berbagai model pelayanan para orang tua. Pelayanan mereka harus diakui sangat menentukan arah dan kesinambungan pelayanan para hamba Tuhan yang berjuang melawan berbagai tantangan. Pelayanan mereka adalah pelayanan yang penuh dedikasi  dan pengorbanan yang terpuji dan menjadi contoh bagi siapapun yang mengaku percaya Tuhan.

1.      Orang-orang yang berumur panjang … Kej. 5 (Penyambung berita dari Tuhan)
Tuhan bukan tidak mempunyai alasan atau tujuan ketika manusia diberikan umur panjang setelah kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa. Salah satu alasannya adalah karena pada saat itu pengajaran tentang Tuhan belum tertulis dalam suatu buku atau sesuatu yang lain. Pengajaran tentang Tuhan dan semua yang dilakukan Tuhan bagi manusia masih disampaikan dari manusia yang lebih tua ke manusia yang lebih muda secara langsung. Mausia harus menyampaikan apa yang Tuhan kehendaki dan apa yang telah dilakukan-Nya.
Denga demikian dapat dikatakan bahwa manusia atau para orang tua dijadikan Tuhan sebagai penyambung berita dari Tuhan atau penyampai Firman Tuhan. Ini adalah pelayanan Firman Tuhan yang sangat tua dalam sejarah manusia di dunia.

2.      Pelayanan Hur, Harun dan Musa …Kel. 17 (Menopang Pelayanan)
Dalam menaklukan musuhnya, banyak kali orang Israel harus bertempur. Mereka mengerahkan orang-orang muda yang kuat dan perkasa tetapi mereka juga memerlukan orang-orang tua sebagai penopang semangat mereka. Memang ada juga orang-orang tua yang berperang di medan laga tetapi kebanyakan para orang tua berada di garis belakang.
Seperti apa yang terjadi pada saat mereka berperang melawan orang Amalek, Tuhan mengajar mereka bahwa mereka membutuhkan orang-orang tua dalam peperangan tersebut. Musa harus mengangkat tongkatnya agar orang Israel menang tetapi Musa tidak bisa sendirian karena tagannya tidak cukup kuta mengangkat tongkatnya. Hur dan Harunlah yang menjadi penopang tangan Musaagar tetap terangkat dan memberikan kemangangan bagi Israel. Inilah pelayanan para orang tua dalam menopang pejuang–pejuang injil di garis depan.

3.      Janda di Sarfat … I Raja-raja 17:7-24 (Melayani abdi Tuhan)
Berada dalam situasi kekurangan bahan makanan adalah berada daam situasi yang harusnya menjadikan manusia egois. Situasi itulah yang sedang dialami oleh seorang janda di Sarfat ketika didatangi nabi Elia. Dia tidak memupunyai makanan untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya tetapi dengan taat dia memenuhi perintah Tuhan melalui permintaan nabi Elia. Ketaatan dan pelayanannya ternyata membuat dia mengalami mujizat dari Tuhan. Dia mengalami sesuatu yang luarbiasa yaitu kelimpahan bahan makanan dan bahkan anaknya yang telah mati dibangkitkan oleh nabi Elia di depan matanya.
Dia memberikan sesuatu kepada abdi Allah dan Allah memberikan kelimpahan kepada-Nya. Ini mejadi pelajaran yang indah bahwa orang tua yang tidak memiliki harta benda bukanlah orang tua yang tidak dapat melayani dengan memberikan sesuatu kepada para hamba-hamba Allah. Karena ketika Tuhan berkata bahwa Dia memperhatikan hamba-hamba-Nya itu juga berarti Dia juga memperhatikan mereka yang memperhatikan hamba-hamba-Nya. Pelayanan ini dinamakan pelayanan diakonia yaitu membantu orang lain.

4.      Pelayanan Lois …2 Timotius 1:5, 3:15 (Pengajaran tentang iman/Kitab suci)
Salah satu pelayanan orang tua yang berhasil adalah pelayanan Lois. Dia berhasil memberikan teladan bagi anaknya Eunike dan cucunya Timotius bagaimana hidup dalam iman dan mencintai Kitab Suci. Sebagai seorang wanita, dia mendidik anak-dan cucunya mencintai Firman Tuhan dengan menceritakan kasih Tuhan kepada orang yang paling dekat dengannya.
Mengasihi Tuhan dan beriman kepada-Nyabagi seorang Lois adalah harta yang dia wariskan kepada keturunannya. Memang iman tidak terjadi karena faktor keturunan, tetapi kesaksian hidup dan pengajaran sebagai seorang yang beriman bagi seorang tua seperti Lois telah membuka jalan bagi keturunannya untuk hidup beriman da menajdi salah satu orang yang dihormati rasul Paulus.

5.      Pemberi di bait Allah …Lukas 21:1-4 (Persembahan)
Jika poin-poin di ta berbicara tentang pelayanan ke luar yaitu melayani orang lain maka dalam poin ini, seorang tua memberikan teladan bagaiana seharusnya seseorang menyembah Tuhan. Baginya menyembah Tuhan bukan soal ada aau tidak ada materi tetapi soal mau atau tidak mau, rela atau tidak rela. Dan apa yang dilakukannya ini dipuji langsung oleh Tuhan Yesus.
Memberikan persembahan adalah persembahan kepada Tuhan yang akan digunakan untuk pekerjaan pelayanan. Memang Tuhan yang kaya tidak akan terpengaruh dengan persembahan apapun. Tetapi karena itu adalah perintah Tuhan maka akan hal tersebut akan berpengaruh kepada orang yang melaksanakan perintah-Nya tersebut dan itu dikenan Tuhan. Persembahan yang kecil mungkin akan luput dari perhatian manusia tetapi kisah tentang pelayanan ini membuka mata orang percaya bahwa Tuhan tidak pernah mengabaikannya.

6.      Pelayanan Simeon dan Hana…Lukas 2:25-38 (Doa dalam Pengharapan)
Menantikan penggenapan janji Tuhan memang meletihkan apalagi jika yang menanti tersebut hidup dalm himpitan penderitaan. Itulah yang seharusnya dialami oleh orang setua Simeon dan Hana, tetapi mereka tidak demikian. Mereka percaya pada janji Tuhan dan menyadari bahwa mereka tidak dapat mengatur Tuhan untuk menepati janji-Nya. Maka yang mereka lakukan adalah tetap setia beribadah, berpuasa dan berdoa kepada Tuhan.
Apa yang mereka lakukan adalah contoh hidup dalam pengharapan akan penggenapan janji-janji Tuhan. Di hari tua Simeon dan Hana, mereka tetap menyembah Tuhan dan melayani-Nya. Dan Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk menikmati penggenapan janji-Nya yang membuat mereka memuji dan menyebarkan berita tentang janji Tuhan tersebut kepada orang lain.

D. Penerapan
1. Sejarah gereja 
          Selain dalam Alkitab, sejarah  gereja juga mencatat begitu banyaknya pelayanan yang dilakukan oleh orang-orang tua. Merela merelakan dirinya atau anak-aaknya pergi ke ladang-ladang pelayanan yang jauh dari mereka. Mereka merelakan anak-anak mereka menderita bagi Injil Kristus, dianiaya dan dibunuh dalam kesetiaan yang sangat kuat sehingga mereka menjadi pekabar-pekabar injil yang tangguh dan meninggalkan kesaksian hidup yang cemerlang.
         Orang-orang tua telah meletakkan teladan bagi generasi selanjutnya dalam kehidupan pelayanan dan pertumbuhan gereja. John dan Charles Wesley menjadi pelayan Tuhan yang masyur karena ibu mereka hidup dalam kesetiaan dan kepasrahan kepada Tuhan.

2. Sejarah GAA
          GAA memang berkembang karena semangat dan dedikasi para orang muda. Mereka pergi ke ladang-ladang penginjilan dengan keberanian yang luarbiasa. Mereka bahkan berani melanggar aturan orang tua mereka karena keriduan melayani Tuhan. Bahkan ada yang merasa bangga melayani Tuhan sealipun telah menghancurkan harapan-harapan orang tua mereka. Tetapi satu yag pasti dan tidak tergoyahkan adalah bahwa mereka memiliki orang-orang tua yang sangat dan tetap mengasihi mereka.
         Rasanya tidak mungkin orang tua yang akan mengabaikan anak-nya jika dia tahu anaknya pergi melayani Tuhan. Orang tua pasti tidak menghendaki anaknya menderita atau celaka, maka satu yang dia lakukan: berdoa untuk anak-Nya. Itu berarti GAA BSD ada karena ada orang-orang tua yang berdoa bagi anaknya.

E. Penutup
         Orang-orang tua mungkin tidak akan turun berperang seperti Yosua dan teman-temannya tetapi dapat menjadi sepeti Harun dan Hur atau seperti Lois. GAA BSD akan maju jika didoakan oleh orang-orang tua dan dikasihi dengan kasih yang penuh hikmat. Sebaliknya GAA BSD akan bermasalah jika mengabaikan orang-orang tua.
          GAA BSD perlu memulai karena telah menapak makin ke depan. Yang perlu hanyalah mengingatkan agar terus termotivasi dalam pelayanan. Mengingatkan bahwa tidak  ada anggota tubuh Kristus yang tidak berguna.

Disampaikan Oleh Szhonie Roland Pontolawokang
di Persekutuan LANSIA GAA BSD, 11 Maret 2010

No comments:

Post a Comment