MENJADI APAPUN
YANG KAU BISA
Pendahuluan
Ungkapan,
‘engkau bisa menjadi apa saja yang kau inginkan’ atau menjadi diri sendiri adalah
ungkapan yang sering terdengar terutama dari para motivator untuk membangun
kepercayaan diri seseorang. Dalam hubungan dengan pemuda, ungkapan ini biasanya
muncul ketika seorang pemuda sedang mencari jati diri atau terombang-ambing
oleh berbagai pilihan.
Memang
sangat sulit bagi seorang muda untuk hidup berbeda dengan orang lain apalagi
berbeda dengan sesuatu yang sedang populer di sekitarnya. Banyak faktor yang
mempengaruhi dan yang menghambat seorang muda untuk dapat bertahan dan menjadi
diri sendiri. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi sulitnya seorang muda
menjadi apa yang dia bisa, faktor yang paling mendasar adalah ketiadaan
kesadaran bahwa dirinya adalah milik Tuhan yang telah diberi kemampuan untuk
menjalani kehidupan yang seharusnya dia jalani.
Tuhan
menciptakan manusia
Dorongan
untuk menggunakan kemampuan yang ada dalam diri manusia memang mudah
diungkapkan tetapi akan sangat sulit melaksanakannya. Banyak orang melupakan bahwa sebenarnya
manusia tidak dapat menjadi diri sendiri jika hanya mengandalkan kemauan atau
kekuatannya sendiri. Manusia tidak tercipta dengan sendirinya atau dia tidak
menciptakan dirinya sendiri. Manusia ada karena diciptakan. Artinya manusia
berasal dari sang Pencipta yaitu Tuhan dan karena dia diciptakan maka
keberadaannya tergantung pada tujuan Tuhan sang Pencipta.
Secara
umum tujuan Tuhan menciptakan segala sesuatu adalah untuk kemuliaan-Nya.
Roma 11:36 menyatakan bahwa segala sesuatu adalah dari
Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Dan ketika Dia menciptakan manusia, diciptakannya menurut gambar-Nya untuk
berkuasa atas ciptaan yang lain (Kej.
1:26, 27).
Dari ayat Alkitab ini
dapat dipahami bahwa tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Dia serta memelihara dan menjalankan apa yang
telah Dia berikan kepada manusia. Pada saat manusia diciptakan untuk memuliakan
Tuhan dan menjalankan apa yang Dia tugaskan pada saat itu Tuhan memberikan
kemampuan bagi manusia untuk melaksanakannya. Dia tidak hanya menciptakan dan
menuntut manusia menjalankan atau
mengarahkan hidup pada tujuan yang Dia maksudkan tetapi Dia juga memberikan
kemampuan untuk melaksanakannya.
Pada
saat Tuhan menciptakan manusia, dalam hikmat-Nya yang luar biasa Dia
menciptakan manusia bukan sebagai seorang bayi atau seorang tua renta meskipun
seandainya Dia menciptakan seperti itu Dia juga dapat memberikan kemampuan
untuk menjalani tujuan penciptaan-Nya tetapi Dia menciptakan manusia sebagai
orang muda yang kuat dan penuh semangat. Kepada manusia yang muda ini Dia
memberikan kuasa atas ciptaan yang lain. Manusia diberi tugas untuk menentukan
bukan sebaliknya.
Tuhan
menyelamatkan
Sekalipun
Alkitab tidak menulis secara detail bahwa yang melakukan dosa adalah pemuda,
namun apa yang dinyatakan Alkitab tentang manusia pada waktu diciptakan dapat
dipahami bahwa Adam dan Hawa pada saat
diciptakan adalah sebagai orang muda. Salah satu bukti bahwa mereka adalah
orang muda adalah karena kepada mereka diperintahkan untuk beranak cucu. Tidak
mungkin perintah ini diberikan kepada anak-anak atau orang tua.
Jika
Adam dan Hawa adalah orang muda maka dapat disimpulkan bahwa yang pertama jatuh ke dalam dosa adalah
manusia muda (pemuda). Dengan kata lain, pendosa pertama dalam dunia ini adalah
pemuda. Sebagai orang muda, Adam dan Hawa yang penuh semangat dan keingintahuan
yang tinggi adalah oknum yang pertama kali tergoda oleh bujukan iblis. Tetapi
kepada pemuda yang berdosa inilah Tuhan menyediakan keselamatan.
Tuhan
tidak menghendaki manusia binasa (1Tim
2:4, 2 Pet. 3:9) sehingga Dia menyelamatkan manusia. Keselamatan yang Tuhan
sediakan adalah sungguh-sungguh hanya Dia yang
dapat melakukannya. Manusia yang berdosa tidak dapat menyelamatkan
dirinya sendiri sehingga keselamatan adalah hanya berdasarkan anugerah Allah (Efs. 2:8,9). Anugerah Allah ini nyata
dalam kehidupan Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib untuk menebus dosa
manusia dan menyelamatkan setiap orang yang percaya pada-Nya.
Jika
memperhatikan catatan Alkitab maka dapat dilihat bahwa pada saat Tuhan Yesus
menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, Dia bukanlah seorang anak kecil atau
seorang yang telah menjadi tua tetapi Dia adalah seorang muda. Dapat dikatakan
Dia adalah Pemuda yang menyelamatkan manusia.
Tuhan
memberikan kesempatan hidup di dunia
Pada
saat manusia berdosa, hubungan manusia dengan Tuhan menjadi terputus. Manusia
tidak lagi menyadari apalagi menjalankan kehendak atau tujuan Tuhan dalam
hidupnya. Manusia benar-benar kehilangan arah, tetapi dosa tidak dapat
mengalahkan Tuhan dan tujuan penciptaan-Nya.
Tuhan
menyelamatkan orang yang percaya pada-Nya dari hukuman. Dia mengampuni segala dosa orang percaya. Dia memindahkan
orang percaya dari kematian kepada kehidupan kekal. Dia memanggil orang percaya
dan menempatkannya sebagai anak-anak-Nya. Tetapi memang, setelah Dia
menyelamatkan orang percaya, Dia tidak langsung menempatkan orang percaya di
sorga bersama-Nya. Dia masih mengijinkan orang percaya berada di dunia karena
ada tugas yang harus dijalankan. Orang percaya harus menjadi garam dan terang
atau menjadi saksi tentang kuasa dan kasih-Nya pada dunia. Orang percaya harus
mempengaruhi dunia bukan dipengaruhi dunia.
Adam
dan Hawa ditugaskan untuk memelihara taman dan berkuasa atas ciptaan yang lain.
Tugas ini adalah tugas untuk mengatur atau mempengaruhi. Memang sekarang tidak
ada lagi taman Eden dan hal-hal indah seperti yang dinikmati Adam dan Hawa
sebelum mereka jatuh ke dalam dosa, tetapi manusia masih tetap manusia, apalagi
orang yang percaya pada Tuhan Yesus. Sejarah telah membuktikan pengaruh orang
percaya terhadap dunia dan tidak ada yang dapat menyangkalinya.
Memang
banyak orang percaya yang dihina dan pojokkan karena mereka mempraktekkan sikap
hidup yang berbeda dengan dunia tetapi dunia tidak dapat mengabaikan mereka.
Mereka bahkan dibunuh karena tidak pernah mau menjadi orang lain. Mereka tetap
menjadi diri mereka sendiri dan mengabaikan penghinaan yang mereka alami.
Apakah
mereka kalah? Tidak! Mereka hidup di dunia untuk menjalankan tugas yang mereka
terima dari Tuhan. Mereka menunjukkan kuatnya anugerah yang mereka terima dari
Tuhan mereka sehingga mereka tidak terpengaruh melainkan mereka mempengaruhi
dunia. Orang percaya telah dan selalu
mempengaruhi dunia lewat ilmu pengetahuan, seni,
kesusteraan, sikap
hidup atau moral, hukum, pemerintahan, negara, perhitungan tahun, dan semua
bagian yang ada dalam dunia.
Tuhan
memberi kemampuan untuk menjadi diri sendiri
Setiap
manusia istimewa. Mulai dari penciptaan sampai pada kematiannya setiap
manusia memiliki
sesuatu yang khusus. Memang ada beberapa hal yang sama tetapi selalu terselip
sesuatu yang beda. Adam dan Hawa adalah manusia yang sama karena berasal dari
satu sumber yaitu Allah tetapi mereka memiliki perbedaan yang sangat menyolok.
Secara umum mereka memiliki tugas yang sama tetapi secara khusus mereka juga
memiliki tugas yang berbeda. Dari Adam dan Hawa setiap orang percaya tahu bahwa
dia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan hidupnya dan hidup orang
lain.
Nuh tidak pernah melihat danau atau
lautan dan tidak pernah membayangkan sebuah bahtera tetapi ketika Tuhan
memerintahkannya untuk membuat bahtera. Dia melakukannya bukan karena dia bisa
melakukannya tetapi karena Tuhan memberinya kemampuan. Musa takut ketika
diperintahkan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir tetapi Tuhan
memiliki cara untuk menunjukkan bahwa Tuhan telah memberikan kemampuan untuk
melakukan sesuatu bahkan melakukan
perkara-perkara yang besar kepadanya.
Daud bukan hanya seorang muda yang
berani tetapi dia memiliki kemampuan yang Tuhan taruh dalam hidupnya dan dia
terus mengasahnya. Hampir setiap hari dia menantang binatang buas dan memperlakukan mereka
layaknya sebuah mainan sehingga ketika dia berhadapan dengan Goliat dia tidak
melihat tubuh Goliat dan senjata perang yang ada di tangan Goliat tetapi dia
melihat Tuhannya yang memberikan kekuatan kepadanya.
Daniel dan teman-temannya berani
berbeda dan menantang orang-orang yang merendahkan mereka. Mereka tidak takut
meskipun mereka adalah tawanan yang dalam sekejap dapat saja kehilangan nyawa.
Tetapi Tuhan menolong mereka karena Tuhan memiliki rencana bagi kehidupan
mereka. Di Babel mereka menunjukkan bahwa Tuhan yang mereka percayai adalah
Tuhan atas segala tuhan dan penguasa atas segala sesuatu yang ada di dunia.
Orang percaya tidak
hanya memiliki potensi alamiah tetapi memiliki karunia khusus
atau talenta yang
diberikan Tuhan kepadanya. Setiap talenta diberikan Tuhan menurut ukuran Tuhan
dan harus digunakan sesuai dengan apa yang Tuhan tuntut. Matius 25:14-30 menunjukkan
bagaimana seharusnya seseorang menggunakan kepercayaan Tuhan padanya.
Penutup
Sebagai
seorang muda yang percaya kepada Tuhan Yesus. Engkau pasti diselamatkan dan
untuk itu engkau diberikan karunia oleh Tuhan untuk menjadi alat-Nya di dunia
ini. Karena Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sebagai pemuda dan pemudi dan
memberikan mereka tugas, maka seharusnya sebagai seorang muda yang percaya kepada Tuhan Yesus
engkau menyadari bahwa engkau diciptakan
dengan hikmat dan kekuatan yang tiada tara untuk menjalankan kehendak Tuhan
bagi dirinya sendiri.
Satu
hari Tuhan akan menunjukkan kepadamu karunia khusus yang Dia tanamkan dalam
hidupmu. Tidak perlu menjadi orang lain atau terpaku pada keberhasilan atau
kegagalan orang lain. Tuhan memberikan karunia yang berbeda-beda bagi setiap
orang percaya. Temukan dan maksimalkan karunia yang ada padamu dengan cara
menjalankan kehendak Tuhan yang ada dalam Firman-Nya (Alkitab) setiap saat.
Tidak
ada anak Tuhan yang tidak akan dipakai Tuhan. Engkau penting bagi Tuhan karena
Dia telah mati dan bangkit bagimu dan berjanji akan datang menjemputmu untuk
bersama dengan-Nya selamanya di sorga. Maka sebelum saat itu tiba, lihatlah
dirimu bukankah Tuhan memberikan sesuatu yang harus engkau gunakan untuk
memuliakan Dia? Engkau dapat menjadi apapun yang engkau bisa jika engkau
melakukannya untuk Tuhan…!!!
Di
sampaikan Oleh S.R. Pontolawokang
di
Komisi Pemuda Nasional GAA
Gunung
Sitoli, Nias 11 Januari 2011
No comments:
Post a Comment