Thursday, May 22, 2014

Pemuda GAA BSD

MENJADI APAPUN YANG KAU BISA

Pendahuluan
Ungkapan, ‘engkau bisa menjadi apa saja yang kau inginkan’ atau menjadi diri sendiri adalah ungkapan yang sering terdengar terutama dari para motivator untuk membangun kepercayaan diri seseorang. Dalam hubungan dengan pemuda, ungkapan ini biasanya muncul ketika seorang pemuda sedang mencari jati diri atau terombang-ambing oleh berbagai pilihan.
Memang sangat sulit bagi seorang muda untuk hidup berbeda dengan orang lain apalagi berbeda dengan sesuatu yang sedang populer di sekitarnya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan yang menghambat seorang muda untuk dapat bertahan dan menjadi diri sendiri. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi sulitnya seorang muda menjadi apa yang dia bisa, faktor yang paling mendasar adalah ketiadaan kesadaran bahwa dirinya adalah milik Tuhan yang telah diberi kemampuan untuk menjalani kehidupan yang seharusnya dia jalani.

Tuhan menciptakan manusia
Dorongan untuk menggunakan kemampuan yang ada dalam diri manusia memang mudah diungkapkan tetapi akan sangat sulit melaksanakannya.  Banyak orang melupakan bahwa sebenarnya manusia tidak dapat menjadi diri sendiri jika hanya mengandalkan kemauan atau kekuatannya sendiri. Manusia tidak tercipta dengan sendirinya atau dia tidak menciptakan dirinya sendiri. Manusia ada karena diciptakan. Artinya manusia berasal dari sang Pencipta yaitu Tuhan dan karena dia diciptakan maka keberadaannya tergantung pada tujuan Tuhan sang Pencipta.
Secara umum tujuan Tuhan menciptakan segala sesuatu adalah untuk kemuliaan-Nya.
Roma 11:36  menyatakan bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Dan ketika Dia menciptakan manusia, diciptakannya menurut gambar-Nya untuk berkuasa atas ciptaan yang lain (Kej. 1:26, 27).
Dari ayat Alkitab ini dapat dipahami bahwa tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Dia serta memelihara dan menjalankan apa yang telah Dia berikan kepada manusia. Pada saat manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan dan menjalankan apa yang Dia tugaskan pada saat itu Tuhan memberikan kemampuan bagi manusia untuk melaksanakannya. Dia tidak hanya menciptakan dan menuntut manusia menjalankan  atau mengarahkan hidup pada tujuan yang Dia maksudkan tetapi Dia juga memberikan kemampuan untuk melaksanakannya.
Pada saat Tuhan menciptakan manusia, dalam hikmat-Nya yang luar biasa Dia menciptakan manusia bukan sebagai seorang bayi atau seorang tua renta meskipun seandainya Dia menciptakan seperti itu Dia juga dapat memberikan kemampuan untuk menjalani tujuan penciptaan-Nya tetapi Dia menciptakan manusia sebagai orang muda yang kuat dan penuh semangat. Kepada manusia yang muda ini Dia memberikan kuasa atas ciptaan yang lain. Manusia diberi tugas untuk menentukan bukan sebaliknya.

Tuhan menyelamatkan
Sekalipun Alkitab tidak menulis secara detail bahwa yang melakukan dosa adalah pemuda, namun apa yang dinyatakan Alkitab tentang manusia pada waktu diciptakan dapat dipahami bahwa Adam dan Hawa  pada saat diciptakan adalah sebagai orang muda. Salah satu bukti bahwa mereka adalah orang muda adalah karena kepada mereka diperintahkan untuk beranak cucu. Tidak mungkin perintah ini diberikan kepada anak-anak atau orang tua.
Jika Adam dan Hawa adalah orang muda maka dapat disimpulkan  bahwa yang pertama jatuh ke dalam dosa adalah manusia muda (pemuda). Dengan kata lain, pendosa pertama dalam dunia ini adalah pemuda. Sebagai orang muda, Adam dan Hawa yang penuh semangat dan keingintahuan yang tinggi adalah oknum yang pertama kali tergoda oleh bujukan iblis. Tetapi kepada pemuda yang berdosa inilah Tuhan menyediakan keselamatan.
Tuhan tidak menghendaki manusia binasa (1Tim 2:4, 2 Pet. 3:9) sehingga Dia menyelamatkan manusia. Keselamatan yang Tuhan sediakan adalah sungguh-sungguh hanya Dia yang  dapat melakukannya. Manusia yang berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri sehingga keselamatan adalah hanya berdasarkan anugerah Allah (Efs. 2:8,9). Anugerah Allah ini nyata dalam kehidupan Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan menyelamatkan setiap orang yang percaya pada-Nya.
Jika memperhatikan catatan Alkitab maka dapat dilihat bahwa pada saat Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, Dia bukanlah seorang anak kecil atau seorang yang telah menjadi tua tetapi Dia adalah seorang muda. Dapat dikatakan Dia adalah Pemuda yang menyelamatkan manusia.

Tuhan memberikan kesempatan hidup di dunia
Pada saat manusia berdosa, hubungan manusia dengan Tuhan menjadi terputus. Manusia tidak lagi menyadari apalagi menjalankan kehendak atau tujuan Tuhan dalam hidupnya. Manusia benar-benar kehilangan arah, tetapi dosa tidak dapat mengalahkan Tuhan dan tujuan penciptaan-Nya.
Tuhan menyelamatkan orang yang percaya pada-Nya dari hukuman. Dia mengampuni  segala dosa orang percaya. Dia memindahkan orang percaya dari kematian kepada kehidupan kekal. Dia memanggil orang percaya dan menempatkannya sebagai anak-anak-Nya. Tetapi memang, setelah Dia menyelamatkan orang percaya, Dia tidak langsung menempatkan orang percaya di sorga bersama-Nya. Dia masih mengijinkan orang percaya berada di dunia karena ada tugas yang harus dijalankan. Orang percaya harus menjadi garam dan terang atau menjadi saksi tentang kuasa dan kasih-Nya pada dunia. Orang percaya harus mempengaruhi dunia bukan dipengaruhi dunia.
Adam dan Hawa ditugaskan untuk memelihara taman dan berkuasa atas ciptaan yang lain. Tugas ini adalah tugas untuk mengatur atau mempengaruhi. Memang sekarang tidak ada lagi taman Eden dan hal-hal indah seperti yang dinikmati Adam dan Hawa sebelum mereka jatuh ke dalam dosa, tetapi manusia masih tetap manusia, apalagi orang yang percaya pada Tuhan Yesus. Sejarah telah membuktikan pengaruh orang percaya terhadap dunia dan tidak ada yang dapat menyangkalinya.
Memang banyak orang percaya yang dihina dan pojokkan karena mereka mempraktekkan sikap hidup yang berbeda dengan dunia tetapi dunia tidak dapat mengabaikan mereka. Mereka bahkan dibunuh karena tidak pernah mau menjadi orang lain. Mereka tetap menjadi diri mereka sendiri dan mengabaikan penghinaan yang mereka alami.
Apakah mereka kalah? Tidak! Mereka hidup di dunia untuk menjalankan tugas yang mereka terima dari Tuhan. Mereka menunjukkan kuatnya anugerah yang mereka terima dari Tuhan mereka sehingga mereka tidak terpengaruh melainkan mereka mempengaruhi dunia.  Orang percaya telah dan selalu mempengaruhi dunia lewat ilmu pengetahuan, seni,                                                                                                                            kesusteraan, sikap hidup atau moral, hukum, pemerintahan, negara, perhitungan tahun, dan semua bagian yang ada dalam dunia.

Tuhan memberi kemampuan untuk menjadi diri sendiri
Setiap manusia istimewa. Mulai dari penciptaan sampai pada kematiannya setiap 
manusia memiliki sesuatu yang khusus. Memang ada beberapa hal yang sama tetapi selalu terselip sesuatu yang beda. Adam dan Hawa adalah manusia yang sama karena berasal dari satu sumber yaitu Allah tetapi mereka memiliki perbedaan yang sangat menyolok. Secara umum mereka memiliki tugas yang sama tetapi secara khusus mereka juga memiliki tugas yang berbeda. Dari Adam dan Hawa setiap orang percaya tahu bahwa dia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan hidupnya dan hidup orang lain.
            Nuh tidak pernah melihat danau atau lautan dan tidak pernah membayangkan sebuah bahtera tetapi ketika Tuhan memerintahkannya untuk membuat bahtera. Dia melakukannya bukan karena dia bisa melakukannya tetapi karena Tuhan memberinya kemampuan. Musa takut ketika diperintahkan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir tetapi Tuhan memiliki cara untuk menunjukkan bahwa Tuhan telah memberikan kemampuan untuk melakukan sesuatu  bahkan melakukan perkara-perkara yang besar kepadanya.
            Daud bukan hanya seorang muda yang berani tetapi dia memiliki kemampuan yang Tuhan taruh dalam hidupnya dan dia terus mengasahnya. Hampir setiap hari dia menantang  binatang buas dan memperlakukan mereka layaknya sebuah mainan sehingga ketika dia berhadapan dengan Goliat dia tidak melihat tubuh Goliat dan senjata perang yang ada di tangan Goliat tetapi dia melihat Tuhannya yang memberikan kekuatan kepadanya.
            Daniel dan teman-temannya berani berbeda dan menantang orang-orang yang merendahkan mereka. Mereka tidak takut meskipun mereka adalah tawanan yang dalam sekejap dapat saja kehilangan nyawa. Tetapi Tuhan menolong mereka karena Tuhan memiliki rencana bagi kehidupan mereka. Di Babel mereka menunjukkan bahwa Tuhan yang mereka percayai adalah Tuhan atas segala tuhan dan penguasa atas segala sesuatu yang ada di dunia.
Orang percaya tidak hanya memiliki potensi alamiah tetapi memiliki karunia khusus
atau talenta yang diberikan Tuhan kepadanya. Setiap talenta diberikan Tuhan menurut ukuran Tuhan dan harus digunakan sesuai dengan apa yang Tuhan tuntut. Matius 25:14-30  menunjukkan bagaimana seharusnya seseorang menggunakan kepercayaan Tuhan padanya.

Penutup
Sebagai seorang muda yang percaya kepada Tuhan Yesus. Engkau pasti diselamatkan dan untuk itu engkau diberikan karunia oleh Tuhan untuk menjadi alat-Nya di dunia ini. Karena Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sebagai pemuda dan pemudi dan memberikan mereka tugas, maka seharusnya sebagai seorang  muda yang percaya kepada Tuhan Yesus engkau  menyadari bahwa engkau diciptakan dengan hikmat dan kekuatan yang tiada tara untuk menjalankan kehendak Tuhan bagi dirinya sendiri.
Satu hari Tuhan akan menunjukkan kepadamu karunia khusus yang Dia tanamkan dalam hidupmu. Tidak perlu menjadi orang lain atau terpaku pada keberhasilan atau kegagalan orang lain. Tuhan memberikan karunia yang berbeda-beda bagi setiap orang percaya. Temukan dan maksimalkan karunia yang ada padamu dengan cara menjalankan kehendak Tuhan yang ada dalam Firman-Nya (Alkitab) setiap saat.
Tidak ada anak Tuhan yang tidak akan dipakai Tuhan. Engkau penting bagi Tuhan karena Dia telah mati dan bangkit bagimu dan berjanji akan datang menjemputmu untuk bersama dengan-Nya selamanya di sorga. Maka sebelum saat itu tiba, lihatlah dirimu bukankah Tuhan memberikan sesuatu yang harus engkau gunakan untuk memuliakan Dia? Engkau dapat menjadi apapun yang engkau bisa jika engkau melakukannya untuk Tuhan…!!!

Di sampaikan Oleh S.R. Pontolawokang
di Komisi Pemuda Nasional  GAA
Gunung Sitoli, Nias  11 Januari 2011

No comments:

Post a Comment