Thursday, May 22, 2014

Pemuda GAA BSD

PEMUDA: PRAJURIT, OLAHRAGAWAN DAN PETANI

Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal
penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara,
apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
2 Timotius 2:4-6


1. Pengantar

          Sejarah perkembangan Gereja Alkitab Anugerah dimulai pada tahun 1967 oleh beberapa pemuda yang rindu melayani Tuhan bersama-sama dengan nama ”Pemuda Persekutuan”. Kemudian pada tgl. 13 Juni 1973 membentuk “Yayasan Injil Anugerah” di Manado dan akhirnya membentuk persekutuan gereja yang diberi nama Gereja Alkitab Anugerah pada tanggal 27 Juni 1979 ditandai oleh akte notaris yang ditandatangani oleh Nico Rodolf Makahanap, S.H., di Jakarta. Terdaftar di Departemen Agama RI  tgl. 28 November 1985,  No. G/B/89/85 kemudian terdaftar kembali dengan nomor baru No. 70 thn. 1988.
            Gereja Alkitab Anugerah berkembang karena semangat militan yang dimiliki oleh orang-orang muda yang rela meninggalkan keluarga dan sekolahnya untuk menjadi utusan injil di daerah yang jauh dari rumahnya. Mereka melayani tanpa dibayar, bahkan mereka membiayai pelayanan mereka sendiri. Mereka adalah anggota jemaat sekaligus pelayan yang menyebarkan berita keselamatan kepada orang lain. Mereka menantang tantangan. Mereka melewati rintangan dari dalam maupun dari luar diri mereka.
      Mereka telah menjadi pelayan Tuhan laksana seorang prajurit yang berjuang tanpa  memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya sehingga dengan demikian mereka berkenan kepada komandan mereka. Mereka berlomba laksana olahragawan yang berjuang agar dapat memperoleh mahkota sebagai juara dan bekerja keras seperti petani yang dengan sabar menanti hasil yang akan mereka nikmati.
Kepada mereka hormat dan kekaguman pantas diberikan dan bersama mereka juga generasi selanjutnya pantas menjadi pelaku perkembangan gereja ini.

2. Pemuda yang melayani
           
Tidak semua gereja (organisasi) terbentuk karena para misionarinya adalah pemuda, tetapi harus diakui bahwa yang membuat gereja bertumbuh adalah para pemuda. Para pemudalah yang berdiri dan bertarung paling depan dalam penyebaran Injil Keselamatan. Para pemuda menyerahkan diri menjadi ujung tombak dalam perjuangan suci menerobos gelapnya dunia yang mencoba menutupi hati manusia untuk mendengar berita keselamatan.
       Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah satu satu bagian dari perjuangan pengembangan gereja dan pemberitaan Injil Anugerah Allah. Ini terbukti dari adanya persekutuan pemuda di hampir setiap ladang, jemaat atau sidang jemaat Gereja Alkitab Anugerah di Indonesia. Pemuda menjadi perhatian utama sebagai pelaksana yang giat dalam program pelayanan yang ada di setiap jemaat dan menjadi ujung tombak untuk melaksanakan hampir semua program jemaat. Pemuda selalu berada di garis depan.

3. Pemuda yang belajar dari 2 Timotius 2:4-6

Ketika Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia menciptakan sepasang Pemuda yaitu
Adam dan Hawa. Kepada pemuda inilah Tuhan Allah memberikan tugas untuk berkuasa atas ciptaan-Nya yang lain dan menaklukkannya. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1:28).
            Memang yang jatuh ke dalam dosa atau pendosa pertama adalah pemuda yaitu Adam dan Hawa. Pemuda adalah pelaku pertama dari saling menyalahkan ketika berhadapan dengan kebenaran Allah (Kej. 3:9-13). Tetapi Seorang Pemuda juga yang akhirnya dihina, diludahi, disiksa, dilukai, digiring ke Golgota dan disalib. Dia disebut sebagai Adam terakhir yang membalikkan posisi manusia kepada kesucian. Dia adalah Yesus Kristus.
            Jika ini disadari maka pasti tidak akan ada pemuda yang merasa dirinya tidak harus berperan dalam pelayanan terutama di Gereja Alkitab Anugerah. Memang, menjadikan Tuhan Yesus sebagai patokan semangat pelayanan terasa terlalu tinggi dan jauh sekali. Tuhan Yesus hanya harus dipatuhi dan ditempatkan di posisi termulia dalam setiap tujuan hidup seorang pemuda. Itulah yang dilakukan oleh Timotius dalam hidupnya.
            Timotius adalah seorang muda yang melayani Tuhan dan menerima bimbingan dari Paulus yang tidak hanya mengajar tetapi juga memberikan teladan bagaimana seharusnya seorang muda melayani Tuhan. Kehadirannya dalam pelayanan membuat Tuhan menempatkan surat khusus (1 dan 2 Timotius) untuk seorang yang akhirnya memotivasi pemuda-pemuda sesudah dia dalam zaman yang berbeda.
            Dalam surat ini (2 Timotius 2) Tuhan melalui Paulus memberi motivasi kepada Pemuda (Timotius) untuk mengobarkan karunia Allah dengan berani tanpa malu karena itu adalah harta yang indah yang dipercayakan Roh Kudus (2 Tim. 1:6-8,14). Pemuda harus mempercayakan apa yang telah dia dengar dan yang dia miliki kepada orang yang dapat dipercayai dan yang cakap mengajar orang lain (2 Tim. 2:2). Pemuda harus menjadi seperti prajurit yang berjuang di medan laga, seperti olahragawan yang bertanding dan seperti petani yang bekerja keras di ladang pertaniannya.

            a. Pemuda adalah prajurit
Pada saat Paulus menulis surat kepada Timotius, prajurit yang ada di sekitar mereka adalah sosok yang dibanggakan. Prajurit-prajurit Romawi terkenal dengan disiplin, patuh pada atasan dan bermental kuat. Mereka meninggalkan negaranya dan membawa nama negara mereka di belahan dunia yang lain. Mereka tidak pernah memikirkan kehidupan mereka sendiri untuk menyatakan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya terutama komandannya bahwa mereka pantas disebut sebagai prajurit.
Seorang prajurit seperti mereka ketika melangkah ke dalam tugas atau pertempuran maka yang ada di hadapannya adalah kematian. Mereka berani menghadapi apapun dan patuh pada pemimpin. Kepatuhan pada pemimpin dijalankan dengan disiplin yang sangat tinggi sebab jika tidak maka mereka tidak akan dapat menjalankan strategi mencapai kemenangan.
Mereka setia kepada teman sebagai satu kesatuan. Jika ada yang mengalami masalah maka mereka akan segera saling menolong. Mereka selalu berada dalam satu kelompok untuk menjalankan strategi bersama-sama. Jika mereka tercerai atau tidak setia maka mereka akan hancur dan jika mereka tidak memiliki penyerahan total maka mereka bukanlah prajurit.


b. Pemuda adalah olahragawan profesional   
Paulus mengambarkan pelayan Tuhan itu seperti seorang olahragawan yang sedang bertanding untuk mendapatkan mahkota kemenangan. Seorang olahragawan pada masa itu adalah orang yang khusus karena dianggap memiliki ketrampilan yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk menghibur orang lain. Mereka selalu menjadi pusat perhatian dan akan menerima penghormatan ketika mereka memenangkan suatu pertandingan.
Dalam hubungan pelayanan dengan olahraga, Paulus menyatakan bahwa dia bukanlah pelari yang  berlari tanpa tujuan dan bukan petinju yang sembarangan saja memukul (1 Kor. 9:24-26). Paulus tahu bahwa dalam mengikuti perlombaan, seorang olahragawan terikat pada peraturan. Itulah sebabnya selain harus memiliki kesiapan yang benar-benar prima untuk mengikuti perlombaan seorang olahragawan harus mengerti benar peraturan yang ada.
Kata “bertanding menurut peraturan-peraturan” dalam bahasa aslinya adalah athlein nomimos yang selanjutnya kata tersebut melukiskan seorang atlet profesional untuk membedakan olahragawan yang melakukannya dengan penuh dedikasi dan disiplin untuk mengejar prestasi dengan olahragawan yang melakukannya hanya karena hobby. Seorang atlet profesional selalu berlatih setiap hari dalam mempersiapkan diri menghadapi perlombaan dan sadar bahwa itulah kehidupannya.

            c. Pemuda adalah petani
Setelah menggambarkan pelayan Tuhan itu sebagai prajurit dan olahragawan, Paulus juga menggambarkan pelayan Tuhan sebagai petani yang bekerja keras dan yang pertama menikmati hasilnya. Pemuda yang melayani Tuhan bukan petani yang hanya bekerja sambil lalu apalagi bermalas-malasan tetapi adalah petani yang bekerja keras. Dia menanam dan memelihara karena tujuannya adalah agar dapat memberikan hasil untuk dia nikmati.
Dia tidak peduli pada cuaca. Dia bekerja sejak matahari terbit sampai matahari terbenam. Dia bekerja keras dengan kesabaran yang tinggi sambil menanti hasil. Dia tidak akan berhenti bekerja ditengah jalan tetapi akan terus bekerja sampai tuntas. Dia bekerja keras tidak hanya pada saat menabur benih dan memeliharanya tetapi dia tetap bekerja ketika dia harus menuai hasil dari semua pekerjaannya.
Seorang petani selalu tahu bahwa benih yang dia tabur bukanlah benih yang tidak akan memberikan hasil. Dia tahu kualitas benih dan apa yang akan terjadi dengan benih tersebut sehingga demikian dia tahu apa yang akan dihasilkan oleh pekerjaannya.

4. Pemuda yang menerapkan Firman Tuhan

Seorang prajurit bekerja dengan motivasi ingin menikmati kemenangan diakhir pertempuran. Seorang olahragawan ditopang oleh motivasi memperoleh  mahkota kemenangan dan seorang petani oleh hasil yang akan dinikmatinya. Tetapi dalam pelayanan semua motivasi tersebut bersumber pada ketaatan dan kasih kepada Tuhan Yesus.
Seorang pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah prajurit harus disiplin, bermental kuat dan patuh kepada komandan-Nya yaitu Kristus. Dia harus terarah pada tugas karena dia membawa nama gerejanya dan terutama nama Tuhannya. Setiap kali dia menghadapi pelayanan maka itu adalah pertempuran yang resikonya adalah kehilangan nyawa tetapi dia tidak perlu kuatir karena dia akan menerimanya kembali dalam kekekalan (Mat. 10:39). Dia tidak goyah ketika dipuji dan ketika dikritik atau diabaikan.
Seorang pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah seorang olahragawan profesional selalu akan disiplin melayani dan pelayanan Tuhan menjadi suatu tindakan hidup setiap hari. Dia akan mengikuti semua aturan Tuhan untuk menjadi pusat perhatian dengan kesaksian hidup yang baik dan akan menerima penghormatan yaitu pahala di kekekalan.
Seorang pemuda Gereja Alkitab Anugerah yang adalah petani pekerja keras haruslah melaksanakan pelayanan dengan bekerja keras, bukan hanya bekerja biasa-biasa saja. Dia tahu apa yang ditaburnya dan harus dengan sabar menunggu hasil. Bayangkan jika para pemuda Gereja Alkitab Anugerah benar-benar bekerja keras, pasti Gereja Alkitab Anugerah tidak hanya seperti sekarang ini.  

5. Penutup

Sampai saat ini Gereja Alkitab Anugerah telah berkembang karena semangat militan yang dimiliki oleh para pemuda. Mereka telah mempelopori pelayanan dengan penuh pengorbanan dan sekarang mereka masih berdiri tegak melihat perjalanan pelayanan mereka. Mereka hanya berubah dalam usia tetapi semangat mereka tidak berubah. Itulah sebabnya tidak pantas membuat mereka terdiam dan bersedih melihat generasi sesudah mereka tidak lagi menampakkan semangat seperti yang telah mereka kobarkan.
Mereka telah menantang tantangan dan telah melewatinya dengan kuat maka mereka harus tahu bahwa mereka tidak pernah kehilangan penerus. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah masih ada dan tetap akan ada selama gereja ini bertarung dalam pelayanan dan menerobos zaman. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah prajurit-prajurit yang tidak pernah kenal takut apalagi tunduk pada kekalahan. Pemuda Gereja Alkitab Anugerah adalah olahragawan yang bertarung untuk memperoleh mahkota kemenangan dan pekerja keras seperti petani yang akan menikmati hasil pertama.
Tuhan Yesuslah yang akan menolong pemuda di Gereja Alkitab Anugerah.


Disampaikan oleh S.R. Pontolawokang
di Konferensi Komisi Pemuda Nasional-GAA

Denpasar - Bali, 1 Mei 2012

No comments:

Post a Comment