Kita (GAA) teringat pada awal pelayanan, ketika itu kita
dilarang beribadah di beberapa daerah. Bahkan anak-anak Tuhan pun diteriaki sebagai nabi
palsu dan penyesat. Pada waktu itu kita tidak sempat membela diri dengan
melaporkan semua tindakan itu kepada aparat yang berwenang karena kita tahu hal
tersebut tidak akan menolong. Kita benar-benar terpojok dan mereka yang merasa diri benar berdiri dengan gagah dalam
kejayaan.
Bahkan bertahun-tahun setelah itu di beberapa tempat,
kita
tidak dapat beribadah sekalipun waktu itu telah berdiri gedung sebagai tempat
beribadah. Kita dipaksa untuk diam, tetapi kita ternyata tidak bisa diam. Jemaat tetap teguh bersekutu dan beribadah sampai hari ini bahkan akan teguh sampai
Tuhan datang menjemput gereja-Nya.
Kita pernah mengalami situasi
seperti ini. Apakah ke depan kita
akan diam? Tidak..!! Buktinya, di
beberapa jemaat walaupun harus beribadah dengan
berpindah-pindah tempat setiap minggunya, jemaat tetap beribadah bersama.
Bahkan di tempat lain Gereja
Alkitab Anugerah telah memulai
ibadah perdana di tengah larangan bersekutu dari masyarakat sekitar. Ternyata kita tidak dapat diam, apalagi dibuat
diam.
Dalam perjalanan
pelayanan, Gereja Alkitab Anugerah telah berdiri teguh di tengah teriakan orang-orang yang merasa benar dan yang menentang Injiil Anugerah Allah.
Luar biasanya adalah
tantangan
yang datang bertubi-tubi
tersebut telah membuat Injil menyebar dengan cepat. Para pelayan
dan anggota jemaat tetap bahu
membahu dalam doa dan sehati sepikir dalam menjalankan ajaran Alkitab dengan
tepat dan benar sesuai dengan amanat Tuhan kepada rasul untuk orang kafir (dan
orang Yahudi), Paulus.
Tidak
heran jika seorang Ibu Mukhlis Rompas (80 tahun) anggota jemaat di BSD berkata dari hatinya, “Saya tahu GAA benar-benar menjalankan Firman
Tuhan karena
saya dan anak-anak saya mengenal kebenaran dan menjadi anak Tuhan di sini. Di sini iman saya bertumbuh dan tetap kuat mengasihi Tuhan
Yesus yang telah menyelamatkan saya satu kali untuk selama-lamanya sesuai
dengan Firman-Nya. Mungkin saya akan dikatakan sombong atau seolah menyalahkan
yang lain karena pemahaman saya ini. Tetapi saya tidak bermaksud
menyalahkan gereja lain.
Saya hanya menyatakan kesaksian saya dengan bangga.
Jika mereka benar, biarlah mereka benar tetapi jangan salahkan GAA. Sekarang
saya telah menjadi tua tetapi iman saya bertumbuh di sini. Tuhanlah yang akan
menolong gereja ini”.
Tetaplah menjadi berkat
ReplyDelete