Friday, August 22, 2014

Jalan Raya Kehidupan 11



Pelajaran 11
BAYANG-BAYANG PEGUNUNGAN PADA JALAN PERJANJIAN
Keluaran 15-32

Hari ini dalam mengikuti jejak-jejak Israel di jalan perjanjian, kita akan berjalan menuju gunung Sinai. Kita akan mendengar bagaimana gunung ini menjadi gunung yang menggentarkan; dia berasap dan  bergoncang, dan berbagai suara terdengar dari sana.
Allah berbicara kepada Musa di gunung Sinai ini.

Sekarang Israel sedang dalam perjalanan (di atas jalan perjanjian) menuju “tanah perjanjian.” Allah harus menguji umat-Nya untuk mengetahui apakah mereka telah siap menerima dan memerintah tanah yang telah Allah janjikan itu. Ia juga harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar membutuhkan Dia selama dalam perjalanan.

Ketika Israel selamat dari laut Teberau mereka pergi ke padang gurun Syur (Kel. 15:22) dan Tuhan menguji mereka.

Ujian pertama: Air pahit di Mara (Kel. 15:23-25).
Bangsa Israel kembali bersungut-sungut tetapi Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya. Sepotong kayu membuat air yang pahit menjadi manis. Ini melambangkan Tuhan Yesus Kristus. Kristus mati di kayu salib untuk menanggung segala kepahitan dosa.
Ujian kedua: Kelaparan (Kel. 16:3-22).
Bangsa Israel kembali bersungut-sungut dan Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya. Ia mengirimkan kepada mereka manna dari sorga (roti) untuk menjadi makanan mereka. Manna tersebut juga melambangkan Tuhan Yesus Kristus yang adalah roti hidup (Yoh. 6:35, 48-51).
Ujian ketiga: Kehausan Rafidim (Kel. 17:2-7)
Kali ini bangsa Israel mengeluarkan cacian-cacian mereka. Tetapi sekali lagi Allah membuktikan kesabaran-Nya dengan memberikan mereka minum dari air yang keluar dari batu. Batu itu adalah Kristus dan airnya adalah Roh Kudus (Yoh. 4:14, 2 Kor.10:4). Roh Kudus diberikan dengan memukulkan Kristus ke dalam kematian-Nya.

Israel tiba di gunung Sinai dan  berkemah di depan gunung itu (Kel. 19:17). Kini waktunya telah tiba untuk menghadapi suatu ujian terbesar (Kel. 20:28). Allah akan mencoba iman dan kasih Israel melalui ketaatan mereka terhadap hukum yang akan Dia berikan (Kel. 19:5,6).

Musa pergi ke atas gunung. Allah berbicara kepadanya dan memberikan  sepuluh hukum  Taurat.  Hukum Taurat ditambahkan ke dalam janji Allah (Gal.3:19-25). Pikirkanlah bagaimana banyaknya undang-undang lalu lintas yang orang Israel harus ingat, taati dan harus turuti saat itu.

Apa yang bangsa Israel lakukan sementara Musa berada di atas gunung? Satu hal telah terjadi. Mereka telah melanggar Hukum Taurat yang telah Allah berikan. Israel menyembah patung  anak lembu tuangan sehingga Allah murka dan menghukum 3000 orang (Kel. 32).

Adakah Israel telah teguh berdiri terhadap ujian tersebut? Tidak. Bahkan pada hari pertama hukum tersebut diberikan mereka sudah melanggarnya. Namun demikian ujian tersebut bukanlah akhir. Allah masih memberikan mereka kesempatan bertahun-tahun untuk hidup di zaman taurat, tetapi tidak henti-hentinya mereka melakukan pelanggaran terhadap hukum itu. Taurat telah ditambahkan karena pelanggaran bangsa Israel. Dan itu ditambahkan sampai tiba Benih (Yesus Kristus) yang telah dijanjikan. Tetapi bangsa Israel telah mengakhirinya dengan menolak Dia yang telah menjadi penggenapan janji itu.

Marilah kita lihat apa sebab dan mengapa taurat diberikan:
a.       Taurat ditambahkan karena pelanggaran-pelanggaran (Gal. 3:19). Israel telah berulang kali berbuat dosa tetapi tidak insaf akan dosa mereka.
b.      Hukum Taurat diberikan untuk membuktikan bahwa bangsa Israel telah berbuat dosa. Bahkan bukan hanya mereka, tetapi orang yang bukan Israel juga. Hukum Taurat diberikan untuk membuktikan bahwa seluruh dunia telah berbuat dosa – agar tersumbat setiap mulut karena tidak dapat menyangkal lagi (Roma 3:19,20).
c.       Hukum Taurat diberikan untuk menunjukkan bahwa tuntutan kesucian Allah adalah kebenaran yang sempurna. Karena itu pengharapan Israel harusnya hanya satu-satunya kepada kebenaran yang telah dijanjikan itu (Gal.3:24), dan bukan kebenaran pada ilah-ilah lain (Kel. 30:3).

Taurat diberikan kepada bangsa Israel dan telah berakhir di kayu salib.
Adakah Taurat juga diberikan kepada kita yang hidup di Lapangan Terbang Anugerah (zaman sekarang ini)?  Tidak.
Tetapi kita dapat belajar tentang hal-hal sama seperti yang telah menjadi pelajaran bagi Israel.

Kita sangat lemah dan penuh dengan dosa sedangkan Allah menuntut kebenaran
yang sempurna. Kita hanya dapat dibenarkan dengan jalan menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi kita bukan karena melakukan Hukum Taurat.
Tidak seorangpun bisa selamat dengan mencoba menuruti Taurat. Tetapi berserah
pada pekerjaan yang telah Kristus selesaikanlah yang akan menyelamatkan setiap orang yang datang kepada-Nya.

Ayat hafalan:
Galatia 3:19
Kalau demikian apakah maksudnya Hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu, dan Ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.

No comments:

Post a Comment