Pelajaran
11
BAYANG-BAYANG
PEGUNUNGAN PADA JALAN PERJANJIAN
Keluaran
15-32
Hari ini
dalam mengikuti jejak-jejak Israel di jalan perjanjian, kita akan berjalan
menuju gunung Sinai. Kita akan mendengar bagaimana gunung ini menjadi gunung yang
menggentarkan; dia berasap dan
bergoncang, dan berbagai suara terdengar dari sana.
Allah
berbicara kepada Musa di gunung Sinai ini.
Sekarang Israel
sedang dalam perjalanan (di
atas jalan perjanjian) menuju “tanah perjanjian.” Allah harus menguji
umat-Nya untuk mengetahui apakah mereka telah siap menerima dan memerintah
tanah yang telah Allah janjikan itu. Ia juga harus menunjukkan bahwa mereka
benar-benar
membutuhkan Dia selama dalam perjalanan.
Ketika Israel
selamat dari laut Teberau mereka pergi ke padang gurun Syur (Kel. 15:22) dan Tuhan menguji mereka.
Ujian
pertama: Air pahit di Mara (Kel. 15:23-25).
Bangsa Israel kembali bersungut-sungut tetapi Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya. Sepotong kayu membuat air yang pahit menjadi manis. Ini melambangkan Tuhan
Yesus Kristus. Kristus mati di kayu salib untuk menanggung segala kepahitan
dosa.
Ujian
kedua: Kelaparan (Kel. 16:3-22).
Bangsa Israel kembali bersungut-sungut dan Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya. Ia mengirimkan
kepada mereka
manna dari sorga (roti) untuk menjadi makanan mereka. Manna tersebut juga melambangkan
Tuhan Yesus Kristus yang adalah roti hidup (Yoh. 6:35, 48-51).
Ujian
ketiga: Kehausan Rafidim
(Kel. 17:2-7)
Kali ini bangsa Israel mengeluarkan cacian-cacian mereka. Tetapi sekali
lagi Allah membuktikan kesabaran-Nya dengan memberikan mereka minum dari air
yang keluar dari batu. Batu itu adalah Kristus dan airnya adalah Roh Kudus
(Yoh. 4:14, 2 Kor.10:4). Roh Kudus diberikan dengan memukulkan Kristus ke dalam kematian-Nya.
Israel
tiba di gunung Sinai dan berkemah di
depan gunung itu (Kel. 19:17). Kini waktunya telah tiba untuk menghadapi suatu ujian terbesar (Kel. 20:28).
Allah akan mencoba iman dan kasih Israel melalui ketaatan mereka terhadap hukum
yang akan Dia berikan (Kel. 19:5,6).
Musa
pergi ke atas gunung. Allah berbicara kepadanya dan
memberikan sepuluh hukum Taurat.
Hukum Taurat ditambahkan ke dalam janji Allah
(Gal.3:19-25). Pikirkanlah bagaimana banyaknya undang-undang lalu lintas yang
orang Israel harus ingat, taati dan harus turuti saat itu.
Apa yang bangsa Israel lakukan sementara Musa
berada di atas gunung? Satu hal telah terjadi. Mereka telah melanggar Hukum
Taurat yang telah Allah berikan. Israel menyembah patung anak lembu tuangan sehingga Allah murka dan menghukum 3000 orang (Kel. 32).
Adakah
Israel telah teguh berdiri terhadap ujian tersebut? Tidak. Bahkan pada hari pertama hukum
tersebut diberikan mereka sudah melanggarnya. Namun demikian ujian tersebut
bukanlah akhir. Allah masih memberikan mereka kesempatan bertahun-tahun untuk
hidup di zaman taurat, tetapi tidak henti-hentinya mereka melakukan pelanggaran
terhadap hukum itu. Taurat telah ditambahkan karena pelanggaran bangsa Israel.
Dan itu ditambahkan sampai tiba Benih (Yesus Kristus) yang telah dijanjikan. Tetapi bangsa Israel telah mengakhirinya dengan menolak Dia yang telah
menjadi penggenapan janji itu.
Marilah
kita lihat apa sebab dan mengapa taurat diberikan:
a.
Taurat ditambahkan karena
pelanggaran-pelanggaran (Gal. 3:19). Israel telah berulang kali berbuat dosa
tetapi tidak insaf akan dosa mereka.
b.
Hukum Taurat diberikan untuk
membuktikan bahwa bangsa Israel telah berbuat dosa. Bahkan bukan hanya mereka,
tetapi orang yang bukan Israel juga. Hukum Taurat diberikan untuk membuktikan
bahwa seluruh dunia telah berbuat dosa – agar tersumbat setiap mulut karena
tidak dapat menyangkal lagi (Roma 3:19,20).
c.
Hukum Taurat diberikan untuk
menunjukkan bahwa tuntutan kesucian Allah adalah kebenaran yang sempurna.
Karena itu pengharapan Israel harusnya hanya satu-satunya kepada kebenaran yang
telah dijanjikan itu (Gal.3:24), dan bukan kebenaran pada ilah-ilah lain (Kel.
30:3).
Taurat diberikan
kepada bangsa Israel dan telah berakhir di kayu salib.
Adakah
Taurat juga diberikan kepada kita yang hidup di Lapangan Terbang Anugerah (zaman sekarang ini)? Tidak.
Tetapi kita dapat belajar tentang hal-hal sama
seperti yang telah menjadi pelajaran bagi Israel.
Kita
sangat lemah dan penuh dengan dosa sedangkan Allah menuntut kebenaran
yang
sempurna. Kita hanya dapat dibenarkan dengan jalan menerima Yesus Kristus
menjadi Juruselamat pribadi kita
bukan karena melakukan Hukum Taurat.
Tidak seorangpun bisa selamat dengan mencoba menuruti
Taurat. Tetapi berserah
pada
pekerjaan yang telah Kristus selesaikanlah yang akan menyelamatkan setiap orang yang
datang kepada-Nya.
Ayat
hafalan:
Galatia
3:19
Kalau
demikian apakah maksudnya Hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena
pelanggaran-pelanggaran sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu,
dan Ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang
pengantara.
No comments:
Post a Comment