Pelajaran 19
BUKIT KALVARI
MEMBAYANGI KINGDOM BOULEVARD
(Kitab-kitab Injil)
Sementara kita
bepergian, perhatian kita sedang menuju lebih dekat ke puncak pertama yang
dilihat oleh nabi-nabi. Puncak itu disebut bukit Kalvari.
Dalam pelajaran kita
yang lalu, kita melihat Yohanes sedang menyiapkan jalan buat Raja dengan
memanggil orang Israel untuk bertobat dan dibaptis. Lalu kita melihat suatu hal
yang aneh ketika Penebus menyerahkan diri-Nya untuk dibaptis. Inilah caranya, Ia memperlihatkan
diri-Nya menjadi satu
dengan umat-Nya.
Pada hari ini kita akan
melihat Kristus mengalami sebuah baptisan yang asing di atas Kalvari, bukan
dengan air sebagaimana Ia telah dibaptis oleh Yohanes tetapi dalam kematian.
Tak lama sebelum Ia
masuk ke Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai Yesus bertanya kepada
murid-murid-Nya, ”Menurut kamu siapakah Aku ini?” (Mat. 16:13-19)
Perhatikan poin-poin
berikut:
Orang-orang Israel yang
percaya dipanggil Yesus sebagai gereja-Nya (Mat. 16:18). Gereja artinya
“Persekutuan orang-orang yang terpanggil”. Dalam kerajaan, Israel akan menjadi satu bangsa alim ulama
yang memimpin orang-orang kafir kepada Kristus sebagaimana mereka akan menjadi suatu
“Gereja”.
Gereja kerajaan
dibangun di atas dasar Kristus sendiri sebagai landasan utama
dan Petrus memegang kunci-kunci untuk membuka jalan dan mengundang orang
lain untuk masuk.
Tidak lama kemudian
setelah Kristus membuat perjanjian ini dengan Petrus, Dia mulai menyatakan
bahwa Dia harus yang pertama mati sebelum kerajaan itu
didirikan (Mat. 16:21). Dalam Matius 20:20-23 Kristus berbicara tentang
penderitaan-Nya yang segera tiba dan kematian sebagai suatu baptisan. Itu
adalah baptisan kematian.
Waktu semakin dekat
pada waktu Juruselamat – Raja – menderita atau mengalami baptisan kematian-Nya.
Pada suatu hari Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya, “Tahukah kamu bahwa dua hari lagi adalah pesta
perayaan paskah dan Anak
Manusia akan dikhianati untuk
disalibkan.” (Mat.
26:1-3)
Sementara mereka makan
dalam pesta perayaan paskah itu, Yesus berkata, “Salah
seorang dari kamu akan mengkhianati Aku” (Mat. 26:21-29). Sesudah menyanyikan
sebuah lagu pujian mereka keluar
menuju bukit Zaitun.
Yesus berdoa, ”Kalau
boleh biarlah cawan ini lalu...” (Mat. 26:36-45).
Sementara Dia berkata-kata dalam doa-Nya, orang-orang
diantar Yudas Iskariot datang menangkapnya.
Dia dibawa ke hadapan
Kayafas dan dituduh dengan hal yang tidak benar (Mat. 26:57-58). Dia dibawa ke hadapan Pilatus yang
bertanya, “Apakah Engkau raja orang Yahudi?” Yesus menjawab,”Seperti yang
engkau katakan.”
Mereka mengenakan jubah
ungu dan meletakkan
mahkota duri di atas kepala-Nya dan sebuah tongkat di tangan-Nya. Mereka
mencela Dia dan berkata kepada-Nya, ”Hormat,
raja orang Yahudi.” Mereka meludahi-Nya dan memukul kepala-Nya.
Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh nabi-nabi sebelumnya bahwa akan terjadi
penderitaan di bukit Kalvari.
Mereka membawa Dia ke
tempat tengkorak (golgota),
memberikan Dia cuka dan empedu, lalu menyalibkan Dia (Mat. 27:27-35). Mereka
memasang sebuah tanda pada kepala-Nya: Inilah Yesus Raja Orang Yahudi.
Ada dua orang pencuri
yang disalib bersama Yesus, yang satu memilih jalan kehidupan dan yang satu
memilih jalan kematian. Yang seorang berkata,”Ingatlah aku,” yang lain mengejek (Luk. 23:39).
Yesus berseru, “Sudah
genap” dan naiklah Roh-Nya meninggalkan
tubuh-Nya (Yoh. 19:30). Ketika senja tiba, Yusuf dari Arimatea datang
dan meminta tubuh Yesus, membaringkan dalam makam dan kemudian sebuah batu
besar digulingkan untuk menutupi pintunya (Mat. 27:57-61).
Raja sudah mati.
Pemerintah-pemerintah Israel mengira mereka akan dijajah oleh Dia.
Satu malam berlalu,
malam kedua berlalu dan pagi hari pada hari ketiga kubur telah terbuka. Juruselamat bangkit dari
kematian (Mat. 28:1-6).
Apakah Yesus disediakan
untuk mati? Tidak! Upah dosa ialah maut tetapi karunia Allah ialah hidup yang
kekal. Yesus tidak pernah berdosa, Dia hidup selamanya.
Karena dosa-dosa kitalah maka;
Dia dipaku di kayu salib ( 1 Kor. 15:3-4).
Dia menanggung dosa kita dan memakai dosa jubah merah darah (ungu) supaya kita memakai jubah
kebenaran.
Dia memakai mahkota
duri supaya kita dapat memakai mahkota kebenaran (2 Tim. 4:8). Dia mematikan
kematian kita dan Ia bangkit. Kini Dia memberikan kita kehidupan
kebangkitan-Nya (Roma 6:2).
Bilamana kita menerima
Dia sebagai Juruselamat, Roh Kudus membaptis kita ke dalam Tubuh Kristus. Sehingga persamaan kita
dengan Kristus ialah penguburan kita, kebangkitan-Nya untuk kebangkitan kita,
penguburan-Nya adalah penguburan kita juga. Jadi sebagai ciptaan baru dalam
Kristus kita akan berjalan dalam kebaharuan hidup.
Ayat hafalan:
Roma 6:4
Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian-Nya,
supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
No comments:
Post a Comment