Tuesday, August 26, 2014

Jalan Raya Kehidupan 19

Pelajaran 19
BUKIT  KALVARI  MEMBAYANGI  KINGDOM  BOULEVARD
(Kitab-kitab Injil)

Sementara kita bepergian, perhatian kita sedang menuju lebih dekat ke puncak pertama yang dilihat oleh nabi-nabi. Puncak itu disebut bukit Kalvari.

Dalam pelajaran kita yang lalu, kita melihat Yohanes sedang menyiapkan jalan buat Raja dengan memanggil orang Israel untuk bertobat dan dibaptis. Lalu kita melihat suatu hal yang aneh ketika Penebus menyerahkan diri-Nya untuk dibaptis. Inilah caranya, Ia memperlihatkan diri-Nya menjadi satu dengan umat-Nya.

Pada hari ini kita akan melihat Kristus mengalami sebuah baptisan yang asing di atas Kalvari, bukan dengan air sebagaimana Ia telah dibaptis oleh Yohanes tetapi dalam kematian.

Tak lama sebelum Ia masuk ke Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, ”Menurut kamu siapakah Aku ini?” (Mat. 16:13-19)

Perhatikan poin-poin berikut:

Orang-orang Israel yang percaya dipanggil Yesus sebagai gereja-Nya (Mat. 16:18). Gereja artinya “Persekutuan orang-orang yang terpanggil”. Dalam kerajaan, Israel akan menjadi satu bangsa alim ulama yang memimpin orang-orang kafir kepada Kristus  sebagaimana mereka akan menjadi suatu “Gereja”.

Gereja kerajaan dibangun di atas dasar Kristus sendiri sebagai landasan utama  dan Petrus memegang kunci-kunci untuk membuka jalan dan mengundang orang lain untuk masuk.
Tidak lama kemudian setelah Kristus membuat perjanjian ini dengan Petrus, Dia mulai menyatakan bahwa Dia harus  yang pertama mati sebelum kerajaan itu didirikan (Mat. 16:21). Dalam Matius 20:20-23 Kristus berbicara tentang penderitaan-Nya yang segera tiba dan kematian sebagai suatu baptisan. Itu adalah baptisan kematian.

Waktu semakin dekat pada waktu Juruselamat – Raja – menderita atau mengalami baptisan kematian-Nya.
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tahukah kamu bahwa dua hari lagi adalah pesta perayaan paskah dan Anak Manusia akan dikhianati untuk disalibkan.” (Mat. 26:1-3)

Sementara mereka makan dalam pesta perayaan paskah itu, Yesus berkata,Salah seorang dari kamu akan mengkhianati Aku” (Mat. 26:21-29). Sesudah menyanyikan sebuah lagu pujian mereka keluar menuju bukit Zaitun.
Yesus berdoa, ”Kalau boleh biarlah cawan ini lalu...” (Mat. 26:36-45).
Sementara Dia berkata-kata dalam doa-Nya, orang-orang diantar Yudas Iskariot datang menangkapnya.
Dia dibawa ke hadapan Kayafas dan dituduh dengan hal yang tidak benar (Mat. 26:57-58). Dia dibawa ke hadapan Pilatus yang bertanya, “Apakah Engkau raja orang Yahudi?” Yesus menjawab,”Seperti yang engkau katakan.
Mereka mengenakan jubah ungu dan meletakkan mahkota duri di atas kepala-Nya dan sebuah tongkat di tangan-Nya. Mereka mencela Dia dan berkata kepada-Nya, ”Hormat, raja orang Yahudi.”  Mereka meludahi-Nya dan memukul kepala-Nya. Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh nabi-nabi sebelumnya bahwa akan terjadi penderitaan di bukit Kalvari.

Mereka membawa Dia ke tempat tengkorak (golgota), memberikan Dia cuka dan empedu, lalu menyalibkan Dia (Mat. 27:27-35). Mereka memasang sebuah tanda pada kepala-Nya: Inilah Yesus Raja Orang Yahudi.

Ada dua orang pencuri yang disalib bersama Yesus, yang satu memilih jalan kehidupan dan yang satu memilih jalan kematian. Yang seorang berkata,”Ingatlah aku,” yang lain mengejek (Luk. 23:39).

Yesus berseru, “Sudah genap” dan naiklah Roh-Nya meninggalkan tubuh-Nya (Yoh. 19:30). Ketika senja tiba, Yusuf dari Arimatea datang dan meminta tubuh Yesus, membaringkan dalam makam dan kemudian sebuah batu besar digulingkan untuk menutupi pintunya (Mat. 27:57-61).
Raja sudah mati. Pemerintah-pemerintah Israel mengira mereka akan dijajah oleh Dia.

Satu malam berlalu, malam kedua berlalu dan pagi hari pada hari ketiga kubur telah terbuka. Juruselamat bangkit dari kematian (Mat. 28:1-6).
Apakah Yesus disediakan untuk mati? Tidak! Upah dosa ialah maut tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal. Yesus tidak pernah berdosa, Dia hidup selamanya.

Karena dosa-dosa kitalah maka;
Dia dipaku di kayu salib ( 1 Kor. 15:3-4). Dia menanggung dosa kita dan memakai dosa jubah merah darah (ungu) supaya kita memakai jubah kebenaran.
Dia memakai mahkota duri supaya kita dapat memakai mahkota kebenaran (2 Tim. 4:8). Dia mematikan kematian kita dan Ia bangkit. Kini Dia memberikan kita kehidupan kebangkitan-Nya (Roma 6:2).

Bilamana kita menerima Dia sebagai Juruselamat, Roh Kudus membaptis kita ke dalam Tubuh Kristus. Sehingga persamaan kita dengan Kristus ialah penguburan kita, kebangkitan-Nya untuk kebangkitan kita, penguburan-Nya adalah penguburan kita juga. Jadi sebagai ciptaan baru dalam Kristus kita akan berjalan dalam kebaharuan hidup.

Ayat hafalan:
Roma 6:4

Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian-Nya, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

No comments:

Post a Comment