Tuesday, August 26, 2014

Jalan Raya Kehidupan 16

Pelajaran 16
BELOKAN PENAWANAN
(Raja-raja dan Tawarikh)

Apakah perbedaan antara ketaatan dan ketidaktaatan?
Kita dikatakan taat apabila kita melakukan apa yang diperintahkan kepada kita. Kita dikatakan tidak taat apabila kita melanggar suatu perintah atau petunjuk.
Apakah perbedaan antara kebahagiaan dan ketidakbahagiaan?
Kebahagiaan adalah perasaan yang indah yang kita peroleh ketika kita melakukan hal-hal yang baik. Ketidakbahagiaan adalah lawan dari kebahagiaan itu.
Dapatkah kita bahagia jika kita tidak taat? Tidak, sebab kita memiliki perasaan bersalah. Ketidaktaatan selalu membawa beberapa macam penghukuman, bukan hanya kepada orang yang melakukan kesalahan saja tetapi juga kepada orang lain.

Ketika Allah memberikan hukum taurat dan perintah-perintah itu kepada bangsa Israel, Dia berkata kepada mereka bahwa berkat hujan dan matahari bersinar,  perdamaian dan keselamatan, kemenangan terhadap  musuh akan mereka miliki bila mereka melakukan perintah-perintah itu. Tetapi jika mereka menyembah berhala dan tidak menghormati-Nya maka, kutukan, penyakit pes, kematian, binatang liar, kekalahan terhadap musuh akan menimpa mereka (Im. 26).

Salomo tahu akan semua perintah-perintah ini, tetapi dalam karirnya dia mulai tidak taat. Dia melimpahkan bagi dirinya sendiri, kuda, isteri-isteri, perak dan emas dan semuanya yang telah Allah larang (Ul. 17:17). Banyak isterinya yang menyembah berhala memimpin dia berpaling dari Allah menuju penyembah berhala.

Pada masa tuanya Allah tidak menyukai dia. Allah berfirman, “Karena begitu banyak janjiku yang tidak engkau pegang...Aku pasti merampas kerajaan itu daripadamu” (1 Raja. 11:1-5).

Salomo mati dan anak laki-lakinya yang bernama Rehabeam menjadi raja. Ketika bangsanya mengeluh, dia berkata, “Ayahku telah membuat tanggunganmu berat dan aku akan menambah berat tanggunganmu” (1 Raja. 12:14). Bangsa Israel pecah menjadi dua kerajaan karena Yerobeam juga diangkat menjadi raja Israel.

Yerobeam melakukan dosa besar dan mereka yang hidup sesudah dia di Israel mengikuti langkah-langkahnya. Pada akhirnya dalam pemerintahan Hosea, Allah mengirim nubuatan tentang penghukuman. Tentara Asyur datang menjajah Samaria selama tiga tahun dan akhirnya membawa tawanan sejumlah besar rumah tangga Israel ke negeri Asyur. Semua itu karena anak-anak Israel telah berdosa melawan Allah (2 Raja. 17:1-7).

Jalan raya kerajaan itu berbelok dan menekuk karena dosa.
Kebanyakan raja-raja mengikuti sifat Rahabeam juga. Mereka berbuat jahat, meskipun memang masih ada beberapa yang mentaati hukum Allah. Mereka membawa berkat dan perlindungan, tetapi yang lainnya tidak mengindahkan Firman Tuhan dan memperlakukan nabi-nabi Tuhan dengan jahat.

Raja terakhir dari kerajaan Yehuda adalah Zedekia. Dia adalah seorang bodoh dan tidak taat. Nabi Yeremia memperingatkan mereka bahwa seluruh negeri mereka akan menjadi tandus dan menjadi suatu keheranan. Bahkan bangsa ini akan melayani raja Babel selama 70 tahun (Yer. 25:11).

Nebukadnesar raja Babel datang dengan pasukannya menyerang Yerusalem. Raja Zedekia mencoba melarikan diri tetapi tertangkap. Mereka menyembelih putra-putranya di depan matanya sendiri dan mencungkil keluar matanya. Mereka membekuk dia dengan tangan terbelenggu dari kuningan dan membawanya ke Babel.

Kisah dalam perjalanan kita ini di sebut belokan penawaran (2 Raja 24). Kepala-kepala rumah tangga bangsa Yahudi dibawa dan disebarkan di tengah-tengan bangsa kafir.

Nebukadnesar membakar rumah Tuhan (bait Allah) dan rumah raja dan setiap rumah yang besar. Tentara-tentaranya merobohkan tembok-tembok kota, merobohkan tiang-tiang yang kekuning-kuningan itu dan membawa emas dan perak dari gedung itu.

Sekarang mengertikah kamu konsekwensi yang diakibatkan oleh ketidaktaatan?
Salomo dan raja-raja yang lain bukan hanya tidak bahagia tetapi membawa kesukaran kepada seluruh bangsa.
Dalam Roma 6:16, Allah berkata kepada kita bahwa kita adalah pelayan-pelayan dari siapa yang kita taati. Jika kita tidak menaati Firman Allah apakah kita sedang melayani Firman Allah? Allah menghendaki kita menaati Injil (2 Tes. 1:8) Dia menginginkan anak-anak menaati orang tua (Efs. 6:1) dan semua kita menaati kebenaran (Roma 6:16-17).

Sesudah 70 tahun, Allah sesuai dengan janji-Nya mengijinkan orang Israel yang setia untuk kembali dari penawanan.

Siapakah Tuhanmu saat ini? Dosa atau kebenaran? Serahkanlah hidupmu kepada Kristus hari ini karena hanya Dia yang dapat memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Ayat hafalan:
Efesus 6:1

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan karena haruslah demikian.

No comments:

Post a Comment