Pelajaran 16
BELOKAN PENAWANAN
(Raja-raja dan
Tawarikh)
Apakah perbedaan antara
ketaatan dan ketidaktaatan?
Kita dikatakan taat
apabila kita melakukan apa yang diperintahkan kepada kita. Kita dikatakan tidak
taat apabila kita melanggar suatu perintah atau petunjuk.
Apakah perbedaan antara
kebahagiaan dan ketidakbahagiaan?
Kebahagiaan adalah
perasaan yang indah yang kita peroleh ketika kita melakukan hal-hal yang baik.
Ketidakbahagiaan adalah lawan dari kebahagiaan itu.
Dapatkah kita bahagia
jika kita tidak taat? Tidak, sebab kita memiliki perasaan bersalah.
Ketidaktaatan selalu membawa beberapa macam penghukuman, bukan hanya kepada
orang yang melakukan kesalahan saja tetapi juga kepada orang lain.
Ketika Allah memberikan
hukum taurat dan perintah-perintah itu kepada bangsa Israel, Dia berkata kepada
mereka bahwa berkat hujan dan matahari bersinar, perdamaian dan keselamatan, kemenangan terhadap musuh akan mereka miliki bila mereka
melakukan perintah-perintah itu. Tetapi jika mereka menyembah berhala dan tidak
menghormati-Nya maka,
kutukan, penyakit pes, kematian, binatang liar, kekalahan terhadap musuh akan
menimpa mereka (Im. 26).
Salomo tahu akan semua
perintah-perintah ini, tetapi dalam karirnya dia mulai tidak taat. Dia melimpahkan
bagi dirinya sendiri,
kuda, isteri-isteri, perak dan emas dan semuanya yang telah Allah larang (Ul.
17:17). Banyak isterinya yang menyembah berhala memimpin dia berpaling dari
Allah menuju penyembah berhala.
Pada masa tuanya Allah
tidak menyukai dia. Allah berfirman, “Karena begitu banyak janjiku yang tidak
engkau pegang...Aku pasti merampas kerajaan itu daripadamu” (1 Raja. 11:1-5).
Salomo mati dan anak
laki-lakinya yang bernama Rehabeam
menjadi raja. Ketika bangsanya mengeluh, dia berkata, “Ayahku telah membuat
tanggunganmu berat dan aku akan menambah berat tanggunganmu” (1 Raja. 12:14). Bangsa Israel pecah menjadi dua
kerajaan karena Yerobeam juga
diangkat menjadi raja Israel.
Yerobeam melakukan dosa besar dan mereka
yang hidup sesudah dia di Israel mengikuti langkah-langkahnya. Pada akhirnya
dalam pemerintahan Hosea, Allah mengirim nubuatan tentang penghukuman. Tentara
Asyur datang menjajah
Samaria selama tiga tahun dan akhirnya membawa tawanan sejumlah besar rumah
tangga Israel ke negeri Asyur.
Semua itu karena anak-anak Israel telah berdosa melawan Allah (2 Raja. 17:1-7).
Jalan raya kerajaan itu
berbelok dan menekuk karena dosa.
Kebanyakan raja-raja mengikuti sifat Rahabeam juga. Mereka berbuat
jahat, meskipun memang masih ada
beberapa yang mentaati
hukum Allah. Mereka membawa berkat dan perlindungan, tetapi yang lainnya tidak mengindahkan Firman Tuhan dan
memperlakukan nabi-nabi Tuhan
dengan jahat.
Raja terakhir dari
kerajaan Yehuda adalah Zedekia. Dia adalah seorang bodoh dan tidak taat. Nabi Yeremia
memperingatkan mereka bahwa seluruh
negeri mereka akan
menjadi tandus dan menjadi suatu keheranan. Bahkan bangsa ini akan melayani raja Babel selama 70 tahun (Yer. 25:11).
Nebukadnesar raja Babel datang dengan pasukannya
menyerang Yerusalem. Raja Zedekia
mencoba melarikan diri tetapi tertangkap. Mereka menyembelih
putra-putranya di depan matanya
sendiri dan mencungkil keluar matanya. Mereka membekuk dia dengan tangan terbelenggu dari kuningan
dan membawanya ke Babel.
Kisah dalam perjalanan kita ini di sebut belokan
penawaran (2 Raja 24). Kepala-kepala rumah tangga bangsa Yahudi dibawa dan
disebarkan di tengah-tengan bangsa
kafir.
Nebukadnesar membakar
rumah Tuhan (bait Allah) dan
rumah raja dan setiap rumah yang besar. Tentara-tentaranya merobohkan
tembok-tembok kota, merobohkan
tiang-tiang yang kekuning-kuningan itu dan membawa emas dan perak dari
gedung itu.
Sekarang mengertikah
kamu konsekwensi yang diakibatkan oleh ketidaktaatan?
Salomo dan raja-raja
yang lain bukan hanya tidak bahagia tetapi membawa kesukaran kepada seluruh
bangsa.
Dalam Roma 6:16, Allah
berkata kepada kita bahwa kita adalah pelayan-pelayan dari siapa yang kita
taati. Jika kita tidak menaati Firman Allah apakah kita sedang melayani Firman
Allah? Allah menghendaki kita menaati Injil (2 Tes. 1:8) Dia menginginkan
anak-anak menaati orang tua (Efs. 6:1) dan semua kita menaati kebenaran (Roma
6:16-17).
Sesudah 70 tahun, Allah
sesuai dengan janji-Nya mengijinkan orang Israel yang setia untuk kembali dari penawanan.
Siapakah Tuhanmu saat
ini? Dosa atau kebenaran? Serahkanlah hidupmu kepada Kristus hari ini karena
hanya Dia yang dapat memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Ayat hafalan:
Efesus 6:1
Hai anak-anak, taatilah
orang tuamu di dalam Tuhan karena haruslah demikian.
No comments:
Post a Comment