Pelajaran 18
LIHAT RAJA DATANG
(Kitab-Kitab Injil)
Setelah Israel ditawan dan kemudian mereka
kembali ke tanah mereka ada sekitar empat ratus tahun tenang karena Allah tidak lagi berfirman.
Sudah lupakah Allah akan janji-Nya? Apakah raja yang dijanjikan itu tak pernah akan datang?
Dalam masa diam itu tiba-tiba suatu
suara memecah kesunyian! Allah kembali
berbicara melalui Yohanes
Pembaptis. Dengarlah berita itu, “Bertobatlah kamu karena kerajaan sorga sudah dekat” (Mat. 3:2).
Sediakan jalan untuk Tuhan, luruskan lorong- lorongnya.
Jalan Raya Kerajaan harus disiapkan dan diluruskan untuk kedatangan raja itu.
Setelah Yohanes Yohanes lahir, seorang bayi juga telah lahir di Betlehem.
Namanya disebut Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari
dosa-dosa mereka (Mat. 1:21-23).
Lalu datanglah harinya
dimana Yohanes Pembaptis berkhotbah,
“Bertobatlah kamu.”
Keluarlah orang-orang
Yerusalem dan seluruh orang Yudea dan seluruh daerah di sekitar sungai Yordan dan dibaptis dan masing-masing mengaku
dosanya (Mat. 3:4-6). Ini adalah cara mereka menyiapkan “Jalan Raya Kerajaan” dan menyediakannya buat raja. Yohanes berkhotbah selama kurang lebih 30
tahun.
Kemudian Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya.
Dia langsung berkata,” Lihatlah, anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Yesus minta dibaptis oleh Yohanes tetapi
Yohanes tidak mau membaptis Yesus. Dia berkata, “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu.” Tetapi
Yesus berkata bahwa Dia harus menggenapi seluruh kehendak Allah (Mat.
3:14-17).
Lalu Yesus dipimpin
oleh Roh Kudus memasuki hutan belantara
supaya dicobai oleh iblis.
Saat menghadapi setiap pencobaan, Yesus mengutip Firman Tuhan. Setan
dikalahkan. “Sejak saat itulah Yesus mulai
berkhotbah dan berkata, ’Bertobatlah karena kerajaan
sorga sudah dekat’” (Mat. 4:17).
Dia membuktikan
diri-Nya sebagai Putera Allah, raja yang benar. Dia sungguh adalah orang yang
telah dinubuatkan oleh para nabi. Dia mengerjakan mujizat-mujizat besar,
menyembuhkan penyakit kusta, mencelikkan mata orang buta, meredakan ombak,
berjalan di atas air, mengusir setan dan membangkitkan orang mati.
Dia memilih 12 orang murid dan
memberikan kuasa yang sama kepada mereka (Mat. 10:7-10). Dia mengutus mereka
dengan perintah yang sama sekali berbeda dengan perintah yang diterima oleh
pengkhotbah-pengkhotbah di masa sekarang ini.
“Jangan pergi ke jalan
bangsa-bangsa lain (kafir), tetapi pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel, beritakan kerajaan sorga sudah dekat.
Sembuhkan orang sakit, bangkitkanlah orang mati, tahirkanlah orang kusta,
usirlah setan-setan...jangan membawa emas atau perak, jangan membawa bekal, jangan membawa
baju dua helai...”
Pada suatu hari
terjadilah peristiwa yang
aneh. Perhatikan, kita
sedang mengembara di
jalan Raya Kerajaan yang dijanjikan kepada Israel dan tidak memberikan
perhatian kepada bangsa kafir, pada jala orang kafir.
Yesus berada di pantai
Tirus dan Sidon ketika seorang wanita Kanaan datang (Mat. 15:21-28).Wanita ini seorang bangsa kafir. Mendengar
tentang kuasa Tuhan Yesus telah datang ke jalan bangsa kafir, ia datang untuk
meminta berkat dan Yesus menghargai imannya. Walaupun
sebenarnya waktu itu belum saatnya berkat kerajaan yang penuh diberikan
kepada orang-orang kafir.
Ketika Tuhan Yesus datang ke Yerusalem dengan
mengendarai seekor keledai mereka bersorak menyambutnya dan itu adalah
penggenapan dari nubat tentang Tuhan Yesus. “Lihatlah rajamu telah
datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai beban yang
muda’ (Mat. 21:5). Bangsa Israel tidak menyambut raja itu dengan tulus.
Mari kita kembali pada
pembaptisan Yohanes. Mengapa Yesus dibaptis? Tujuannya adalah untuk memenuhi
semua kebenaran. Baptisan adalah
lukisan bagi bangsa Israel tentang penghapusan dosa mereka (Kisah 22:16).
Yesus tidak berdosa,
tetapi disini Dia mulai menggantikan tempat orang berdosa
dan dalam hal yang sama
dengan saudara-saudara-Nya (Ibr. 2:17). Sehingga Dia dapat memberikan kebenaran
yang kekal.
Dalam pelajaran berikut
kita akan mendengar bagaimana Yesus Kristus menjalani
jalan ke kalvari untuk
menggenapkan pekerjaan-Nya yaitu menebus orang berdosa. Kita sekarang
dapat diselamatkan hanya dengan percaya bahwa Dia mati bagi kita.
Pekerjaan-Nya telah
selesai.
Ayat hafalan:
2 Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
No comments:
Post a Comment