Friday, August 22, 2014

Jalan Raya Kehidupan 12



Pelajaran 12
HIDUP DI BAWAH TAURAT PADA JALAN PERJANJIAN
(Keluaran 33-Bilangan 14)

Hari ini sementara kita mengembara di jalan raya kehidupan, kita akan melihat bahwa bangsa Israel juga membutuhkan perantara. Tuntutan hukum akan ditujukan bagi siapa saja yang merindukan hukum. Ketaatan Israel terhadap taurat telah tersedia berkat yang besar; dan pelanggaran terhadap taurat telah disodorkan kutukan yang besar (Ul. 28).

Tuhan memberikan Hukum Taurat kepada orang Israel melalui Musa di gunung Sinai.
a.       Suku Lewi ditugaskan untuk membawa kemah suci  dan untuk memanggil orang dalam barisan dengan membunyikan terompet perak (Bil. 10:1-9).
b.      Selama dalam perjalanan orang Israel dipimpin tiang awan pada siang hari  dan tiang api pada malam hari (Kel. 9:15-17).

Mereka meninggalkan Sinai dan menuju Padang Haran (Bil. 10:11-36).
Mereka datang ke Tabera dan di sana mereka mengeluh. Api dari Tuhan Allah menyala di atas mereka. Musa berdoa sehingga api dipadamkan (Bil. 11:1-3). Musa telah menjadi “pengantara” antara Israel dan kemarahan Allah.

Mereka datang juga ke Hazerot (Bil. 11:35). Miryam dan Harun membuat gosip tentang Musa dan akibatnya murka Tuhan jatuh atas mereka. Miryam dihukum dengan  penyakit kusta dan sekali lagi Musa bertindak sebagai pengantara (Bil. 12:1-16)

Dari Hazerot mereka berangkat dan berkemah di padang gurun Paran (Bil. 12:16). Dari sana Musa mengirim 12 (dua belas) pengintai untuk mengintai tanah Kanaan yang akan mereka duduki itu. Satu pengintai mewakili satu suku. Setelah empat puluh hari mereka kembali membawa laporan hasil intaiannya (Kel.13).

Mereka menunjukkan buah-buahan hasil tanah negeri itu dan berkata, “Memang negeri itu berlimpah susu dan madunya... hanya saja bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kotanya berkubu (benteng), lagi pula besar-besar keturunan orang Enak (keturunan orang-orang raksasa) telah kami lihat di sana (Bil. 13:27,28).

Kaleb dan Yosua dua orang dari antara dua belas pengintai itu menentramkan  orang Israel dan tetap bertekad untuk pergi (Bil. 13:30, 14:6-9). Tetapi sepuluh pengintai lainnya berkeras hati dan berkata, “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita” (Bil.13:31)

Sekali lagi bangsa Israel bersungut-sungut (Bil. 14:1-30).
Mereka berteriak melawan Musa dan melawan Allah.  Mereka mencoba memilih pemimpin baru untuk memimpin mereka kembali ke Mesir. Di depan kerumunan manusia, Musa dan Harun menelungkupkan kepala mereka sampai ke tanah tetapi orang Israel malahan bersiap membunuh mereka.

Tiba-tiba kemuliaan Tuhan tampak dalam kemah suci di hadapan bangsa Israel.
Tuhan berkata kepada Musa,”Berapa lama lagi bangsa ini akan menista Aku? Dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku? Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Ku buat menjadi bangsa yang besar dan lebih kuat daripada mereka” (Bil. 14:11,12).

Musa membela bangsa Israel (Bil.13-19)
Tuhan menjawab dan berkata bahwa hanya Kaleb dan Yosua yang bisa masuk ke tanah perjanjian; yang lainnya harus berkelana selama 40 tahun di padang belantara (14:33). Para pengintai yang tidak percaya akan kuasa Allah mati dalam wabah. Israel harus menerima hukuman ini karena dosa dan ketidakpercayaan sesuai dengan buku penuntun kita (Alkitab).

Sebenarnya setiap orang patut untuk dihukum dan dibinasakan. “Sebab semuanya telah berbuat dosa....dan upah dosa ialah maut (Roma 3:23, 6:23). Allah murka terhadap dosa yang terjadi setiap hari (Mat. 7:17), tetapi Kristus telah mati sekali bagi kita yang berdosa (Roma 5:8). Dan sekarang Dia hidup selamanya serta berdoa bagi kita (Ibr. 7:25).
Kristus telah menjadi pengantara kita dan kemarahan Allah terhadap segala kutuk yang patut kita terima telah diangkat-Nya di kayu salib.

Jika kita telah menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi kita, Allah akan melihat kita di dalam-Nya.

Hari ini kita telah melihat bersama tentang Musa yang menjadi tipe Yesus Kristus karena dalam pekerjaan-Nya Dia telah menggambarkan apa yang akan Kristus lakukan. Kristus adalah satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia.
Adakah Dia sudah menjadi pengantara saudara dan Allah?

Ayat hafalan:
1 Timotius 2:5,6
Karena Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia. Itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.                 

No comments:

Post a Comment