Tuesday, November 4, 2014
Friday, October 17, 2014
Sunday, September 14, 2014
Monday, September 8, 2014
Jalan Raya Kehidupan 25
Pelajaran 25
MELALUI LEMBAH
MENUJU KERAJAAN
(Wahyu)
Pada suatu pagi, dunia
akan bangun dan menemukan orang-orang Kristen sudah tidak ada. Tubuh Kristus di
bumi dilambangkan dengan deretan keselamatan telah lengkap dan dipanggil pulang
untuk bersama dengan Dia selamanya. Sekarang rencana Allah telah rampung, Jalan Raya Kerajaan akan dibuka lagi.
Masih ingatkah kita tentang nabi-nabi yang melihat dua puncak bukit
nubuatan, yang satu adalah bukit
kalvari dimana Tuhan Yesus disalibkan dan satu bukit kesucian Allah dimana
tahta Daud didirikan selamanya bagi Israel dimana dari situ berkat-berkat akan mengalir ke seluruh bangsa?
Jalan keselamatan bukan
lagi hanya melalui iman
tapi dengan bertahan sampai akhir dalam penderitaan di lembah bencana.
Bumi akan pergi pada
jalannya yang biasa yakni “damai dan sejahtera” (1 Tes. 5:3). Orang Yahudi akan
kembali dari setiap pelosok dunia ke Palestina dan akan mendirikan tempat
penyembahan tapi akan dilakukan di tengah
ketidakpercayaan (Dan. 9:24-27).
Lalu seorang raja yang
besar akan datang yang bertindak ramah tamah kepada orang Yahudi dan akan
membuat perjanjian dengan mereka, tetapi tiba-tiba akan membatalkannya. Lalu akan mulailah masa
sengsara di atas bumi yang disebut bencana yang besar (Wah.7:4). Seluruh dunia akan melalui
jalan ini dan banyak yang terbunuh sebelum mereka tiba pada pintu gerbang
kerajaan.
a.
Raja yang besar itu akan dinamakan Binatang (Wah. 13).
Ada seorang nabi palsu juga yang juga disebut Binatang (Wah.11). Dia akan
meletakkan sebuah patung dari binatang pertama di tempat ibadah orang Yahudi
dan semua orang akan menyembahnya. Barang siapa menolaknya akan dibunuh
b.
Kemudian Allah akan menjatuhkan lagi penghakiman
terhadap dunia seperti gempa bumi, pemusnahan oleh kilat dan guntur dan matahari yang panas membakar.
c.
Selama masa itu orang Israel akan berseru kepada Allah.
Dia akan melindungi orang-orang beriman yang tidak menyembah patung itu (Wah.
7:3-17). Banyak orang kafir juga akan datang dengan selamat melalui lembah
bencana dengan memakai jubah yang dicuci dalam darah Anak Domba.
Akhirnya akan datang
kesudahannya. Kristus sendiri akan datang dari surga dengan mengendarai seekor
kuda putih (Wah. 19).
a.
Binatang dan raja-raja di bumi akan bergabung dan
menentang Dia. Lalu akan
terjadilah
perang yang paling mengerikan. Darah akan tercurah sampai atau setinggi tali kekang kuda tetapi binatang dan nabi
palsu akan diseret dan dibuang ke dalam lautan api (Wah. 19:17-22).
b.
Setelah itu setan akan dibuang ke jurang selama seribu
tahun.
c.
Lalu setiap
orang yang bertahan
dalam lembah kesengsaraan
akan masuk ke Kerajaan Allah. Orang-orang yang mati dalam iman akan
dibangkitkan dan akan hidup dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.
d.
Kerajaan yang mulia yang dijanjikan akan berdiri,
bangsa-bangsa kafir akan datang ke Yerusalem untuk menyembah dan memuliakan
Yesus (Yes. 11:10; Yeh. 43). Binatang-binatang tidak akan liar lagi tetapi singa dan anak domba akan
bermain bersama. Semuanya akan menyembah Allah “kerincingan kuda akan berkata
’kuduslah Tuhan’ (Zakh.14:20).
Mungkin kita sedang berpikir di mana
kita akan berada bila
hal ini terjadi.
Apabila kita sudah selamat, kita akan berada bersama
Kristus di surga sebab kita
adalah satu bagian dari tubuh-Nya. Dia
akan memerintah di surga dan dunia dan kita akan memerintah bersama dengan-Nya.
Tetapi apabila saudara belum
diselamatkan itu berarti saudara berpisah dengan Allah selamanya
Perjalanan di jalan raya
kehidupan sudah berakhir. Kita mulai dengan Adam yang pertama dan berakhir
dengan Adam yang terakhir yang akan menjadi Raja di atas segala raja dan Tuhan
di atas segala tuhan (Maz. 34:7,8). Lalu lintas telah berpindah pada satu jalan
raya. Itulah satu jalan. Tidak ada lagi kesempatan apabila kita sudah mati.
Hari ini adalah hari anugerah,
hari keselamatan apabila saudara belum pernah menerima Kristus, terimalah Dia
hari ini juga.
Ayat hafalan
Mazmur 24:7,8
Angkatlah kepalamu hai
pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu hai pintu-pintu yang berabad-abad,
supaya masuk Raja Kemuliaan! Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan jaya dan
perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan.
Jalan Raya Kehidupan 24
Pelajaran 24
PAULUS PILOT
DERETAN KESELAMATAN
(Surat-surat
Paulus)
Kali yang lalu kita
telah meninggalkan blokade yang bertempat di penyeberangan Jalan Raya Kerajaan pergi ke tempat
yang mulia yaitu jalan raya anugerah.
Apakah jalan raya anugerah itu sehingga ia berbeda dengan jalan-jalan yang
sudah kita tempuh di jalan raya kehidupan? Rahasianya ditulis Paulus dalam
suratnya sebagaimana dinyatakan oleh anugerah Allah kepadanya. Tulisan-tulisan itu
kita sebut surat-surat rasul Paulus dan mereka diberi nama sesuai dengan
kota-kota dimana orang percaya yang dikirimi surat itu tinggal.
Pada suatu hari seorang
laki-laki bernama Tikhikus tiba di Efesus dengan sebuah surat dari Paulus yang sedang di penjara buat
orang-orang percaya di sana. Ketika orang-orang percaya membaca surat itu,
mereka menemukan kebenaran-kebenaran baru dan ajaib yang dinyatakan disitu.
Dalam pasal 4 (empat)
Paulus berbicara tentang 7 (tujuh) yang sangat penting diketahui oleh orang
Kristen (Efs. 4:3-6)
a.
Satu tubuh.
Bangsa
Yahudi dan bangsa kafir akan menjadi satu tubuh, Kristus sebagai kepalanya
ketika mereka diselamatkan. Tubuh
itu ada di surga. Di
sanalah Kristus berada dan bila kita menjadi satu bagian dari tubuh-Nya, Allah menempatkan kita bersama dengan-Nya di surga (Efs. 2:6,13-16).
b.
Satu Roh
Roh
Kudus yang membaptis kita ke dalam kematian Kristus ketika kita terangkat ke surga untuk duduk bersama
Kristus, sehingga tak ada sesuatu yang memisahkan kita daripada-Nya (Roma 6:4,
Efs.3:13). Tentu kita
mengerti bahwa itu adalah Roh, tubuh kita berada di atas bumi tapi roh kita
dapat berada tinggi di atas seluruh bagian bumi.
c.
Satu pengharapan dalam panggilan kita
Pengharapan
suatu berkat adalah ketika Yesus akan memanggil semua orang percaya (anggota
tubuh-Nya) mati dan hidup untuk terangkat dan tinggal bersama dengan-Nya selamanya. Lihatlah pesawat terbang
di lapangan terbang anugerah. Dia melambangkan tubuh Kristus yang suatu ketika
akan diangkat ke surga
bersama dengan Kristus. Pengangkatan itu hanya berlaku seketika itu dan tubuh
kita akan diubah seperti tubuh Kristus yang mulia (1 Tes. 4:13-17, Tit. 2:13, 1
Kor. 15:51-54).
d.
Satu Tuhan
Tuhan
kita Yesus Kristus adalah seorang yang mengasihi kita dan memberikan diri-Nya
untuk kita (Kol. 1:18).
e.
Satu iman
Tubuh
kebenaran yang sudah diberikan kepada orang-orang suci (Yud. 3). Yang
diberikan kepada rasul Paulus dan yang dia pegang (1 Tim. 4:6).
f.
Satu baptisan
Baptisan
Roh Kudus yang membaptis kita ke dalam Tubuh Kristus ( 1Kor. 12:13). Kristus
mempunyai banyak anggota seperti kita memiliki tangan, kaki dan lain-lain, tetapi semua bekerja bersama-sama
dengan pimpinan Yesus Kristus yang adalah kepala.
g.
Satu Allah dan Bapa dari semua
Allah
menjadi Bapa kita sebab kita adalah satu dengan Anak-Nya, kita juga sewarisan
dengan Dia (Efs. 1:5,11).
Apakah kita pahami sekarang, mengapa jalan ini
paling mulia dari seluruh jalan pada jalan raya kehidupan? Menjadi satu dengan
Kristus, menjadi bagian yang sangat penting dan itu semua karena anugerah Allah sesuatu yang tidak
diketahui oleh orang-orang suci yang hidup pada zaman yang lain.
Kita harus menjawab pertanyaan, bagaimana
tingkah laku seseorang
yang merupakan salah satu bagian dari Kristus dan anak-anak Allah?
Paulus berkata kepada
kita bahwa kita harus berjalan sebagai orang suci (Efs. 5:3). Sementara
pengharapan kita digantungkan pada hal-hal yang di atas, perjalanan kita adalah
di bumi. Dalam Efesus 4 (empat) dan Kolose 3 (tiga), Paulus berkata kepada kita
bagaimana seharusnya kita berjalan sebagai orang-orang percaya.
Dalam menceritakan
rahasia ini Paulus bersikap berani. Berapa orang di antara
kita yang sedang
memberitakan kebenaran yang mulia itu? Ketika kita mengatakan kepada orang-orang
tentang keselamatan oleh anugerah, saudara sedang memimpin orang-orang ke surga seperti Paulus.
Marilah kita
memberitakan kepada semua orang dengan berani.
Ayat hafalan
Efesus 2:8-10
Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian
Allah. Itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri.
Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau kita hidup di
dalam-Nya.
Jalan Raya Kehidupan 23
Pelajaran 23
DUA JALAN, DARI
JALAN ORANG KAFIR KE JALAN ANUGERAH
(Kisah Para Rasul
13:28)
Israel dipisahkan oleh Tuhan dari bangsa-bangsa lain dengan
maksud agar mereka memberitakan Allah yang hidup ke seluruh dunia. Kita akan lihat bagaimana
Israel gagal dan bagaimana Paulus dipisahkan oleh Allah untuk maksud
menyampaikan rencana Allah yang baru.
Setelah Saulus pergi ke
Arab, dia kembali lagi ke Damsyik dan setelah tiga tahun dia pergi ke Yerusalem untuk melihat
Petrus lalu kembali ke daerah Siria. Sepuluh tahun sesudah pertobatannya Paulus bersama Barnabas dan orang-orang percaya lainnya di gereja Anthiokia mendapat tugas dari Tuhan untuk menjadi alat-Nya (Gal.
1:17,18; Kisah 13:1).
Sementara mereka
beribadah dan berpuasa, Roh Kudus berkata,”Aku memisahkan Barnabas dan Saulus
dari antara kamu untuk pergi kemana Aku memanggil mereka.” (Kisah. 13:2). Mereka berangkat ke Seleukia
dan dari situ mereka ke Siprus
dan di Pafos mereka menemukan seorang Yahudi bernama Baryesus seorang tukang sihir yang
adalah kawan dari gubernur di daerah
itu yaitu Sergius Paulus (Kisah.
13:6-13). Baryesus (model dari Israel) berusaha menghalangi Saulus memberitakan Injil.
Saulus menyebutnya anak
setan dan mengatakan supaya ia menjadi buta. Ini berarti pada suatu ketika
Israel akan mengalami kebutaan rohani.
Kemudian gubernur yang
melihat kejadian itu menjadi percaya. Itu berarti orang-orang kafir akan
diselamatkan karena kejatuhan iman bangsa Israel. Lalu Saulus menghilangkan namanya ketika dia masih orang
kafir dan mengubah namanya menjadi Paulus.
Paulus dan Barnabas pergi ke Perga dan
Anthiokia di Pisidia. Mereka pergi ke rumah-rumah ibadat dan berkhotbah dengan
iman. Orang-orang kafir sangat
senang dengan apa yang dikhotbahkan bagi mereka. Ketika orang-orang
Yahudi melihat orang-orang kafir menjadi percaya mereka menjadi iri hati dan berkata menentang
kata-kata yang dikatakan Paulus.
Paulus dan Barnabas bertambah menjadi berani dan berkata, “Memang kepada
kamulah firman Allah harus
diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak
layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada
bangsa-bangsa lain.” (Kis. 13:14-49). Dengan pernyataan itu Paulus menyeberang dari orang-orang Yahudi ke jalan
orang-orang kafir.
Di Korintus kembali dia pergi kepada orang-orang Yahudi dan masuk ke
rumah-ibadat. Dia bersaksi bahwa Yesus itulah Kristus. Mereka memerangi dan
menghujat dia dan dia mengebas debu dari kakinya dan berkata,”Biarlah darahmu
tertumpah di atas kepalamu sendiri. Aku bersih, aku akan pergi ke orang-orang
kafir” (Kisah 18:1-6). Paulus menyeberang lagi ke pihak orang-orang kafir.
Akhirnya Paulus tiba di Roma, kembali Paulus ke orang Yahudi dan kembali dia
ditolak ketika dia memberitakan Yesus (Kisah 28:25-29). Beberapa orang percaya
kepadanya tetapi terbanyak dari mereka tidak percaya. Paulus berkata,”Benarlah
kata Roh Kudus melalui Yesaya terjadilah padamu, bahwa keselamatan dari Allah
diberikan kepada orang-orang kafir dan mereka mendengarnya (Kisah 28:25-29).
Dengan kata-kata ini
rupanya sebuah tanda stop besar telah diletakkan di
persimpangan Jalan Raya Kerajaan. Israel
telah menolak Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sekarang mereka mengalami kebutaan
rohani, kerajaan itu harus diundurkan sementara Allah mengeluarkan maksud
baru-Nya yang penuh rahasia.
Jadi kita telah melihat
bagaimana seluruh bangsa memilih kegelapan daripada terang.
Tetapi bagaimana
dunia akan diberkati jika perahu Allah yaitu bangsa Israel telah menjadi buta? Lihat! Ada sebuah
jalan pada akhir jalan raya.
Sekarang kita sedang
memasuki tempat yang paling mulia pada jalan raya kehidupan. Kita sebut itu
sebagai Jalan Raya Anugerah, sebab anugerah berarti pemberian dengan cuma-cuma
dan sekarang itulah yang Allah perlihatkan kepada orang Yahudi dan orang bukan Yahudi (kafir).
Sesuatu yang lain yang
kita pelajari di sini adalah konsekwensi atau akibat yang mengerikan jika menolak Allah. Bila kita tidak menaati firman
Allah berarti kita
menolaknya. Bangsa kita sekarang ini harus dibawa kembali kepada terang dari
firman Allah.
Hari ini selagi kita
menutup dengan doa, mari kita memuji Tuhan karena kemurahan-Nya dan memohon
pada-Nya untuk memimpin kita agar selalu mendengar dan menaati suara Roh Kudus.
Ayat hafalan:
1 Tesalonika 5:18,19
Mengucapsyukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam
Kristus Yesus bagi
kamu. Janganlah padamkan Roh.
Jalan Raya Kehidupan 22
Pelajaran 22
PETRUS MENYEBERANG
KE JALAN ORANG KAFIR
(Kisah Para Rasul
10-12)
Pada hari ini kita
melihat bagaimana injil Petrus berbeda dengan injil Paulus. Kita akan melihat
juga dalam beberapa hal mereka sama.
Petrus masih sedang
melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin Jalan Raya Kerajaan tetapi dia hanya memimpin satu bangsa ke
dalam kerajaan itu, yaitu bangsa Yahudi. Dia menunjukkan kekuasaaannya dengan
tanda-tanda mujizat dan tanda-tanda ajaib. Dia tinggal di kota Yope di rumah
Simon.
Di Kaisarea ada seorang laki-laki yang suci, seorang
Romawi yang bernama Kornelius.
Karena Kornelius berdoa untuk lebih banyak mengetahui
tentang Allah orang Israel,
maka Allah mengutus Petrus kepadanya (Kisah 10:1-33).
Dengan ini Petrus
menyeberang ke jalan orang kafir. Allah memberikan kesempatan kepada Petrus
untuk mempergunakan kunci kerajaan untuk membuka pintu kepada bangsa-bangsa
kafir sebagaimana bangsa Yahudi.
Petrus membuka mulutnya
dengan berkhotbah tentang Yesus kepada mereka. Dia memperlihatkan bagaimana
Allah tidak dihormati oleh manusia,
tetapi dalam kerajaan
barang siapa mengerjakan kebenaran akan diberkati melalui berita yang diberikan
kepada anak-anak Israel (Kisah 10:34-36). Beritanya adalah bahwa Kristus adalah Tuhan
bagi semua orang, bahwa Yohanes telah membaptis Dia, bahwa Kristus menyatakan
diri-Nya sebagai Allah dengan melakukan mujizat-mujizat besar, bahwa Dia telah
disalib,dan kemudian hari yang ketiga bangkit, bahwa Kristus telah
memperlihatkan diri-Nya dengan nyata telah memilih orang-orang dengan
memerintahkan mereka berkhotbah kepada
bangsa itu; bahwa Dia menjadi hakim bagi yang hidup dan yang mati, bahwa
barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan menerima pengampunan dosa (Kisah.
10:37-43).
Sementara Petrus
berbicara dengan kata-kata ini, Roh Kudus turun kepada mereka yang mendengar
firman itu. Orang-orang Yahudi heran karena Roh Kudus juga turun kepada mereka
orang kafir. Mereka juga berkata dengan bahasa lidah dan kekuatan dari Allah.
Petrus telah membuka pintu sehingga
murid-murid yang lain tahu bahwa Allah sekarang telah mengizinkan berita injil
disampaikan kepada orang-orang kafir.
Hari ini kita hidup
pada zaman anugerah, pada lapangan terbang anugerah, tahu bahwa ada beberapa
hal yang berbeda dalam berita yang disampaikan oleh Petrus dan Paulus. Mari
kita lihat apakah perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan itu (Fil. 1:10) dan
membagi atau menerapkan
dengan benar Firman Kebenaran itu (2 Tim.
2:15).
Perbedaan:
Petrus diutus kepada Kornelius sebab Kornelius
mengerjakan kebenaran dan dia baik terhadap orang Yahudi (Kisah 10:2,35).
Tetapi injil anugerah diberikan kepada kita melalui Paulus, sebab kita adalah
orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan, orang-orang berdosa yang sesat
(Roma 3:10-18, 5:8,10).
Mereka yang
diselamatkan oleh injil Petrus berbicara dalam bahasa lidah, sekarang ini Paulus berkata bahwa
bahasa lidah sudah berlalu (1 Kor. 13:8).
Petrus membaptis dengan
air orang-orang yang diselamatkan (Mar. 16:15-16). Paulus berkata, “Kristus mengutus
aku bukan untuk membaptis” (1 Kor. 1:17). Baptisan kita dimasa kini adalah
baptisan oleh Roh Kudus
yang menjadikan kita anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).
Persamaan:
Keduanya berkhotbah
bahwa pengampunan dosa hanya melalui iman kepada Kristus (Kisah. 10:43, Roma
3:22)
Keduanya mempunyai
tugas ke seluruh dunia. Petrus bertugas mendirikan kerajaan, Paulus bertugas
mengajak Tubuh Kristus untuk keluar memberitakan injil (Kisah 1:8, 2 Kor.
5:19).
Keduanya memberitakan
janji Kristus akan datang kembali. Petrus berkata tentang kedatangan-Nya
sebagai seorang raja, Paulus berkata tentang kedatangan-Nya untuk menyatukan
tubuh Kristus ke dalam diri-Nya (Kisah 3:20, 1 Tes. 4:17).
Petrus berkhotbah
selama beberapa tahun sampai tergenapi
firman Allah bahwa tak seorang pun dari bangsa Yahudi yang menghormati
Dia. Hal ini diberitakan kepada Paulus untuk memperlihatkan kebenaran yang
penuh atas pemecahan dari semua perbedaan
(Efs. 2:14).
Sekarang Allah
menunjukkan kepada kita bahwa anak laki-laki dan perempuan dari sekalian warna
dan bangsa membutuhkan keselamatan melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus.
Itulah sebabnya kita mengirim utusan injil ke segala tempat.
Ayat hafalan:
2 Timotius 2:15
Usahakanlah supaya
engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu yang
berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Jalan Raya Kehidupan 21
Pelajaran 21
JALAN ORANG KAFIR
BERSATU DENGAN JALAN RAYA
KERAJAAN
(Kisah Para Rasul 8
dan 9)
Sementara kita memulai
perjalanan kita hari ini, marilah kita melihat ke belakang pada sudut
kebingungan. Ingat kembali pada saat manusia berpaling dari Allah dan Allah berpaling dari manusia, lalu Dia memilih
seorang manusia yaitu Abraham untuk memulai
sesuatu yang baru.
Hari ini perjalanan
kita dimulai dengan Jalan Raya
Kerajaan dan kita melihat bagaimana Allah memanggil seorang rasul baru
yang bukan seorang dari keduabelas rasul, untuk memulai sesuatu yang baru
terhadap bangsa Yahudi dan bangsa kafir.
Ketika Stefanus dirajam
dengan batu, ada seorang laki-laki yang menjaga pakaian mereka yang
melempar itu. Dia adalah Saulus seorang dari bangsa Yahudi yang masih
muda, seorang murid dari guru-guru yang baik di Palestina. Dia tidak penakut.
Dia jujur.
Sesudah penguburan Stefanus,
Saulus mengadakan pengrusakan gereja, dia masuk ke dalam rumah-rumah orang percaya dan menangkap laki-laki
atau perempuan dan memasukkan mereka ke dalam penjara (Kisah. 8:1-4).
Pertobatan Paulus terjadi di jalan yang menuju Damsyik ketika dia akan membinasakan orang percaya dan
Tuhan menyatakan diri kepadanya sehingga dia menjadi buta (Kisah 9:1-6).
Perhatikan apa kata Tuhan kepada Ananias tentang Saulus,
“Dia adalah alat pilihan bagi-
Ku” (Kisah 9:15). Dia
dipilih untuk memberitakan hal-hal yang besar bagi kemuliaan
nama Allah. Saulus mempunyai tugas pemberitaan khusus,
tetapi kemudian Saulus
menulis tentang pemberitaan itu sebagai keistimewaan untuk
menderita bagi kemuliaan
Kristus (Fil. 1:29)
Segera dia berkhotbah
tentang Kristus dalam gereja-gereja Yahudi bahwa Kristus adalah anak Allah.
Semua orang yang mendengar menjadi heran (Kisah 9:20-22). Tetapi orang Yahudi tidak menerima
kesaksian rasul baru itu. Setelah banyak kali orang Yahudi mengadakan rapat
untuk membunuh dia, rencana mereka itu diketahui oleh Saulus. Siang dan malam
orang Yahudi menjaga pintu gerbang untuk membunuh, tetapi murid-murid
mengangkat dia pada malam hari, diletakkan dalam keranjang dan diturunkan dari
tembok (Kisah 9:23-25).
Lalu Saulus pergi ke
Arab dan selama beberapa tahun tidak ada kabar tentang dia. Dia katakan kepada
kita, selama bertahun-tahun dia menerima wahyu dari Yesus Kristus mengenai
Injil yang dia beritakan (Gal. 1:1-17) Saulus adalah rasul yang baru dan Allah
mempunyai suatu berita baru untuk dinyatakan padanya dan sebuah tugas baru
untuk dia lakukan. Sejak saat
itulah berita keselamatan bagi orang kafir dibuat. Perhatikan bahwa Jalan Orang Kafir
dan Jalan Raya Kerajaan bertemu.
Pernahkah saudara
melihat sebuah alat penusuk? Bagaimana rasanya? Semakin kuat saudara menendang
alat itu akan semakin melukai saudara. Itu adalah pengalaman Paulus ketika dia
berkelahi melawan Kristus dan menolak untuk mendengar suara-Nya.
Dewasa ini banyak orang
yang seperti Paulus, tetapi mereka mengikuti jalan mereka sendiri dan bukan jalan iman. Mungkin mereka adalah orang yang sangat beragama seperti Saulus. Ada orang lain yang telah datang kepada
Kristus dan mengakui Dia adalah Juruselamat, tetapi mereka melawan panggilan
untuk melayani Dia dengan sepenuh hati dan hidup mereka. Kadang-kadang Dia
memanggil orang muda untuk menjadi utusan-utusan dan pengkhotbah-pengkhotbah
tapi mereka tidak mau memberikan hidup mereka kepada-Nya sebab mereka takut
menderita. Tetapi mereka tidak akan berbahagia kecuali mereka sudah menyerahkan
semuanya kepada-Nya seperti apa yang Paulus lakukan di jalan menuju Damsyik.
Dia ingin kita menjadi duta-duta bagi-Nya (2 Kor. 5:20).
Pada penutup ini
marilah kita menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Kali berikut kita akan
mendengar bagaimana Allah bersepakat dengan Petrus yang keras kepala.
Ayat hafalan:
2 Korintus 5:20
Jadi kami ini adalah
utusan-utusan Kristus, seakan-akan kami menasehatkan kamu dengan perantaraan
kami, dalam nama Kristus kami meminta kepadamu, berilah dirimu didamaikan
dengan Allah.
Friday, August 29, 2014
Pengorbanan Yang Membahagiakan
Menyerahkan hidup kepada Tuhan Yesus adalah pengorbanan yang membahagiakan.
Itu bukan hanya kata-kata biasa dari sesorang untuk seseorang, tetapi adalah
pengalaman hidup saya yang sebenarnnya. Sebelumnya saya selalu berpikir bahwa
pengorbanan pasti menyakitkan seperti yg sering saya perhatikan dalam kehidupan
keagamaan saya sebelum mengenal Tuhan Yesus. Saya melihat binatang yang
dikorbankan dan mendengar jeritan ketakutan dalam kesakitannya saat menjalani
situs pengorbanan.
Rasa kasihan, saya abaikan dengan membentuk
pengertian bahwa sudah seharusnya binatang tersebut dikorbankan. Tetapi kadang
kala timbul dalam pikiran saya kebanggaan akan pengorbanan binatang tersebut.
Dia bukan mengorbankan dirinya tapi dia dikorbankan dengan paksa dan dia diam
menyerah.
Setelah saya menikah,
pengertian tentang pengorbanan begitu mempengaruhi hidup saya. Saya memahami
artinya pengorbanan ketika saya harus mengorbankan agama saya dan hubungan
dengan orang tua serta saudara-saudara saya demi menerima pengorbanan Tuhan
Yesus. Saya memang berkorban tetapi tidak sebanding dengan pengorbanan Tuhan
Yesus yang besar bagi saya.
Dalam pernikahan, saya
bangga memiliki satu Tuhan, satu gereja, satu suami, dan satu anak yg sangat
saya kasihi. Saya ingin anak saya menikmati kehidupannya dengan bahagia. Saya
ingin dia bersekolah dengan baik dan memiliki teman-teman yang baik. Saya
memang tidak memiliki sesuatu yg berlebihan apalagi berkelimpahan. Saya bekerja
dan melakukan apa saja untuk keluarga saya terutama anak saya. Saya rela
melakukannya termasuk menyerahkan nyawa saya seandainya itu harus. Saya tidak
merasa bahwa itu adalah pengorbanan.
Tetapi kalaupun itu adalah pengorbanan maka saya
tidak akan menuntut dia melakukan hal yang sama seperti yang saya
lakukan.Tujuan saya hanyalah agar anak saya bahagia dan mengetahui bahwa Tuhan
Yesus yang kami sembah adalah Tuhan yang tidak dapat digantikan oleh apapun.
Saya tahu bahwa suami dan
sayalah yang harus membahagiakan anak saya seperti yang telah saya alami dengan
Tuhan Yesus. Saya bahagia menyerahkan hidup saya kepada-Nya, bukan untuk
kebahagiaan Tuhan (karena saya tidak dapat membahagiakan-Nya) tetapi demi
kebahagiaan saya sendiri. Tuhan Yesus pasti menghendaki saya bahagia bukan
hanya seumur hidup tapi selamanya. Itulah sebabnya Dia dengan rela mengorbankan nyawa-Nya untuk
saya karena kehendak kasih-Nya sendiri.
Jika saya bahagia mengorbankan hidup saya untuk anak saya, itu bukan
karena saya bisa, tetapi karena saya belajar dari pengorbanan Tuhan Yesus yang
sungguh indah dan luar biasa, sehingga saya tahu pengorbanan saya tidak akan
sia-sia.Dia Harus Percaya
Sejak kecil dia selalu berangan-angan memiliki sesuatu yang indah dan tidak
pernah akan pudar. Semua yang indah
selalu melintas di hati dan kerinduannya. Dia ingin menggenggam semua impiannya
dengan kuat agar apa yang dimilikinya tidak akan hilang atau pergi daripadanya.
Tidak heran jika sejak remaja dia tidak menyia-nyiakan apa yang harus
dilakukannya.
Sementara teman sebayanya melanjutkan
pendidikan, dia sendiri sibuk mengejar angannya. Bahagia harus digapainya hari
ini agar besok bahagia masih tetap digenggamnya, itu telah menjadi semacam moto
dalam hidupnya. Dan sepertinya dia telah menemukan apa yang harus ditemukannya.
Angannya kini berada dalam
pelukannya dan makin lengkap ketika dia berjumpa seorang pemuda yang dalam
ukuran hatinya, berhasil menggetarkan lubuk rasanya yang paling dalam. Dia
sadar, dia telah jatuh cinta, bukan hanya kepada pemuda ini, tetapi juga kepada
Tuhannya pemuda ini. Tuhan yang dulu diabaikan bahkan dicemooh di kalangan
teman dan keluarganya sendiri yang menganggap bahwa Tuhannya yang
disembahnyalah yang benar dan satu-satunya, bukan yang lain.
Dia bangga menjadi
pendamping orang yang dicintainya. Mendampinginya dalam perjalanan hidup yang
diharapkannya mengalir tiada henti. Tetapi ternyata hidup tidak mengalir teduh,
melainkan menghantam banyak bebatuan di lereng-lereng terjal. Mengikis tepian
ngarai dan melukai bumi orang-orang tercinta di sekelilingnya.
Apalagi saat orang yang
dicintainya pergi untuk selamanya, pada hal dia memiliki dua orang anak.
Rasanya dunia tidak lagi indah dan cocok bagi dirinya. Setiap hari berganti dia
ingin matanya tidak lagi terbuka melihat penderitaannya. Dia ingin ketika hari
berganti dia sudah jauh melayang ke tempat yang dia sendiri tidak dapat
membayangkannya. Tetapi ketika tatapannya memeluk buah hatinya yang teduh mengharapkan
kasih sayangnya, dia kembali kuat.
Dia ingat kata-kata yang
sering diucapkan ayah anak-anaknya, “Tuhan Yesus sanggup menyediakan sorga yang
mulia bagi orang percaya. Apakah mungkin Dia tidak sanggup menolong kita di
tempat yang hina ini? Apakah mungkin Dia meninggalkan kita di sini jika Dia
telah berjanji akan menyertai kita sampai di sorga?”
Yah, dia harus percaya,
meskipun yang mengucapkannya gagal sekalipun.
Tuesday, August 26, 2014
Jalan Raya Kehidupan 20
Pelajaran 20
PETRUS MEMIMPIN
LALU LINTAS PADA KINGDOM
BOULEVARD
(Kisah Para Rasul
1-7)
Sungguh sutu hari yang
berbahagia bagi murid-murid ketika mereka mendengar Yesus hidup. Dia
memperlihatkan diri-Nya hidup kepada lebih dari 500 orang, di luar dari
rasul-rasul-Nya dan berkata kepada mereka tentang kerajaan Allah.
Tatkala murid-murid itu
berkumpul dan Dia menampakkan
diri, mereka bertanya kepada-Nya, “Tuhan apakah kali ini Engkau akan
memulihkan kerajaan bagi Israel?” Dia menjawab,”Kamu tidak perlu tahu waktu dan
ketika yang Bapa lakukan dalam kuasa-Nya tetapi kamu akan mendapatkan kuasa,
sesudah itu Roh Kudus akan datang kepada kamu dan kamu akan bersaksi bagi Ku
baik di Yerusalem, maupun di Samaria dan kepada seluruh pelosok dunia” (Kisah
1:6-8)
Allah memberikan kesempatan
kepada orang Israel untuk menerima Tuhan dan hidup melayani kerajaan. Sebenarnya mereka sedang dibimbing
ke Jalan Raya Kerajaan. Inilah satu-satunya jalan supaya berkat yang
dijanjikan Allah dapat diberikan ke seluruh dunia. Tetapi mereka telah menolak Raja mereka.
Mengapa Allah begitu
suka memaafkan dan memberikan kesempatan kepada bangsa Israel untuk bertobat
setelah mereka menyalibkan Putra-Nya?
Inilah penyebabnya:
Kristus berdoa di atas
kayu salib, ”Bapa ampuni mereka...” (Luk.23:34).
Allah telah berjanji
kepada Hawa, Abraham, Ishak, Yakub, Daud dan yang lain, bahwa melalui benih
mereka Kristus akan dilahirkan dan melalui bangsa
israel seluruh bumi akan diberkati.
Allah ingin memberikan
ujian terakhir untuk membuktikan hati mereka. Mereka telah berpaling dari Allah pada waktu yang lalu
ketika mereka memilih seorang raja dan berhala-berhala dan mereka telah menyalibkan Putra-Nya. Sekarang Allah akan melihat apa yang akan mereka lakukan bila Roh
Kudus turun ke atas mereka.
Pada hari Pentakosta,
50 hari setelah penyaliban ada 120 orang berkumpul dan berdoa di sebuah ruang atas sebuah rumah.
Kristus yang hidup telah berjanji, ”Tunggulah di Yerusalem..” (Luk. 24:49).
Tiba-tiba suatu suara dari sorga muncul (Kisah 2:1-14).
Petrus berbicara betapa
gemetarnya dia, “Inilah yang sudah dijanjikan Tuhan.” (Luk. 2:38-41).
Ingat, Kristus telah berjanji, Petrus adalah seorang yang memegang kunci
kerajaan. Pada hari itu ada kira-kira 3000 orang yang datang kepada Tuhn atas undangan Petrus. Israel telah memperoleh sebuah
kesempatan lain dan dibaptis untuk penyucian dari dosa-dosa (Kisah. 2:38).
Murid-murid dan semua
orang yang percaya menerima kuasa yang dijanjikan. Mereka mulai melakukan mujizat-mujizat yang besar
dengan nama Yesus yang hidup (Kisah. 3:1-11). Pasti sekaranglah saatnya bagi raja untuk kembali (Kisah. 3:19-20). Tapi tunggu dulu, mari kita lihat
bagaimana pemimpin-pemimpin
Israel yang telah menyalibkan Kristus menerima kesaksian Roh Kudus
melalui murid-murid itu.
Mereka masih belum menerima/menemukan Jalan Raya Kerajaan. Setelah murid-murid membuat mujizat
pertama, orang-orang
percaya atau murid-murid Tuhan Yesus mulai dianiaya. Imam-imam, pemimpin agama dan orang
–orang saduki menekan para murid dan orang-orang percaya
dan memasukan mereka ke dalam
penjara (Kisah. 4:1-3; 8:18).
Kemudian orang Israel melempari
Stefanus dengan batu (Kisah 7). Paulus membantu dengan meletakkan pakaian mereka di dekat kakinya.
Sekarang apa yang akan
Allah perbuat sejak mereka menolak Tuhan yang hidup dan melawan Roh Kudus?
Yesus telah meramalkan
penolakan terhadap diri-Nya (Mat. 21:42-46) dan telah berkata, sepatah kata
yang telah menentang Dia akan diampuni, tetapi penghinaan terhadap Roh Kudus
tidak akan diampuni (Mat. 12:31-32). Kembali terlihat seperti
orang Israel kembali ke Kadesy sekarang mereka sedang menghalangi orang-orang memasuki Jalan Raya
Kerajaan.
Ketidak percayaan
selalu membawa kepada kesedihan dan kesukaran. Murid-murid melihat Yesus yang
hidup dari kematian dan
karena mereka melihat-Nya maka
maka mereka percaya. Mereka bersaksi dengan penuh kuasa.
Hari ini kita hidup pada jalan raya
kehidupan yang ditandai oleh lapangan terbang anugerah tidak melihat Kristus,
tetapi kita memiliki salinan Firman Tuhan yaitu Alkitab.
Petrus menjadi seorang
pemimpin lalu lintas yang baik. Dia menyatakan kepada setiap orang bahwa Kristus adalah
satu-satunya jalan keselamatan.
Allah ingin agar kita
semua menjadi orang menuju ke deretan keselamatan. Sebagaimana Kristus berkata,
“Tidak ada keselamatan pada jalan lain” (Kisah. 4:12)
Berapa banyak diantara saudara yang suka
meminta kepada Allah
untuk menolong saudara menjadi saksi-saksi yang lebih baik lagi bagi-Nya?
Ayat hafalan:
Kisah Para Rasul 4:12
Dan keselamatan tidak
ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit
ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan.
Jalan Raya Kehidupan 19
Pelajaran 19
BUKIT KALVARI
MEMBAYANGI KINGDOM BOULEVARD
(Kitab-kitab Injil)
Sementara kita
bepergian, perhatian kita sedang menuju lebih dekat ke puncak pertama yang
dilihat oleh nabi-nabi. Puncak itu disebut bukit Kalvari.
Dalam pelajaran kita
yang lalu, kita melihat Yohanes sedang menyiapkan jalan buat Raja dengan
memanggil orang Israel untuk bertobat dan dibaptis. Lalu kita melihat suatu hal
yang aneh ketika Penebus menyerahkan diri-Nya untuk dibaptis. Inilah caranya, Ia memperlihatkan
diri-Nya menjadi satu
dengan umat-Nya.
Pada hari ini kita akan
melihat Kristus mengalami sebuah baptisan yang asing di atas Kalvari, bukan
dengan air sebagaimana Ia telah dibaptis oleh Yohanes tetapi dalam kematian.
Tak lama sebelum Ia
masuk ke Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai Yesus bertanya kepada
murid-murid-Nya, ”Menurut kamu siapakah Aku ini?” (Mat. 16:13-19)
Perhatikan poin-poin
berikut:
Orang-orang Israel yang
percaya dipanggil Yesus sebagai gereja-Nya (Mat. 16:18). Gereja artinya
“Persekutuan orang-orang yang terpanggil”. Dalam kerajaan, Israel akan menjadi satu bangsa alim ulama
yang memimpin orang-orang kafir kepada Kristus sebagaimana mereka akan menjadi suatu
“Gereja”.
Gereja kerajaan
dibangun di atas dasar Kristus sendiri sebagai landasan utama
dan Petrus memegang kunci-kunci untuk membuka jalan dan mengundang orang
lain untuk masuk.
Tidak lama kemudian
setelah Kristus membuat perjanjian ini dengan Petrus, Dia mulai menyatakan
bahwa Dia harus yang pertama mati sebelum kerajaan itu
didirikan (Mat. 16:21). Dalam Matius 20:20-23 Kristus berbicara tentang
penderitaan-Nya yang segera tiba dan kematian sebagai suatu baptisan. Itu
adalah baptisan kematian.
Waktu semakin dekat
pada waktu Juruselamat – Raja – menderita atau mengalami baptisan kematian-Nya.
Pada suatu hari Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya, “Tahukah kamu bahwa dua hari lagi adalah pesta
perayaan paskah dan Anak
Manusia akan dikhianati untuk
disalibkan.” (Mat.
26:1-3)
Sementara mereka makan
dalam pesta perayaan paskah itu, Yesus berkata, “Salah
seorang dari kamu akan mengkhianati Aku” (Mat. 26:21-29). Sesudah menyanyikan
sebuah lagu pujian mereka keluar
menuju bukit Zaitun.
Yesus berdoa, ”Kalau
boleh biarlah cawan ini lalu...” (Mat. 26:36-45).
Sementara Dia berkata-kata dalam doa-Nya, orang-orang
diantar Yudas Iskariot datang menangkapnya.
Dia dibawa ke hadapan
Kayafas dan dituduh dengan hal yang tidak benar (Mat. 26:57-58). Dia dibawa ke hadapan Pilatus yang
bertanya, “Apakah Engkau raja orang Yahudi?” Yesus menjawab,”Seperti yang
engkau katakan.”
Mereka mengenakan jubah
ungu dan meletakkan
mahkota duri di atas kepala-Nya dan sebuah tongkat di tangan-Nya. Mereka
mencela Dia dan berkata kepada-Nya, ”Hormat,
raja orang Yahudi.” Mereka meludahi-Nya dan memukul kepala-Nya.
Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh nabi-nabi sebelumnya bahwa akan terjadi
penderitaan di bukit Kalvari.
Mereka membawa Dia ke
tempat tengkorak (golgota),
memberikan Dia cuka dan empedu, lalu menyalibkan Dia (Mat. 27:27-35). Mereka
memasang sebuah tanda pada kepala-Nya: Inilah Yesus Raja Orang Yahudi.
Ada dua orang pencuri
yang disalib bersama Yesus, yang satu memilih jalan kehidupan dan yang satu
memilih jalan kematian. Yang seorang berkata,”Ingatlah aku,” yang lain mengejek (Luk. 23:39).
Yesus berseru, “Sudah
genap” dan naiklah Roh-Nya meninggalkan
tubuh-Nya (Yoh. 19:30). Ketika senja tiba, Yusuf dari Arimatea datang
dan meminta tubuh Yesus, membaringkan dalam makam dan kemudian sebuah batu
besar digulingkan untuk menutupi pintunya (Mat. 27:57-61).
Raja sudah mati.
Pemerintah-pemerintah Israel mengira mereka akan dijajah oleh Dia.
Satu malam berlalu,
malam kedua berlalu dan pagi hari pada hari ketiga kubur telah terbuka. Juruselamat bangkit dari
kematian (Mat. 28:1-6).
Apakah Yesus disediakan
untuk mati? Tidak! Upah dosa ialah maut tetapi karunia Allah ialah hidup yang
kekal. Yesus tidak pernah berdosa, Dia hidup selamanya.
Karena dosa-dosa kitalah maka;
Dia dipaku di kayu salib ( 1 Kor. 15:3-4).
Dia menanggung dosa kita dan memakai dosa jubah merah darah (ungu) supaya kita memakai jubah
kebenaran.
Dia memakai mahkota
duri supaya kita dapat memakai mahkota kebenaran (2 Tim. 4:8). Dia mematikan
kematian kita dan Ia bangkit. Kini Dia memberikan kita kehidupan
kebangkitan-Nya (Roma 6:2).
Bilamana kita menerima
Dia sebagai Juruselamat, Roh Kudus membaptis kita ke dalam Tubuh Kristus. Sehingga persamaan kita
dengan Kristus ialah penguburan kita, kebangkitan-Nya untuk kebangkitan kita,
penguburan-Nya adalah penguburan kita juga. Jadi sebagai ciptaan baru dalam
Kristus kita akan berjalan dalam kebaharuan hidup.
Ayat hafalan:
Roma 6:4
Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian-Nya,
supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Jalan Raya Kehidupan 18
Pelajaran 18
LIHAT RAJA DATANG
(Kitab-Kitab Injil)
Setelah Israel ditawan dan kemudian mereka
kembali ke tanah mereka ada sekitar empat ratus tahun tenang karena Allah tidak lagi berfirman.
Sudah lupakah Allah akan janji-Nya? Apakah raja yang dijanjikan itu tak pernah akan datang?
Dalam masa diam itu tiba-tiba suatu
suara memecah kesunyian! Allah kembali
berbicara melalui Yohanes
Pembaptis. Dengarlah berita itu, “Bertobatlah kamu karena kerajaan sorga sudah dekat” (Mat. 3:2).
Sediakan jalan untuk Tuhan, luruskan lorong- lorongnya.
Jalan Raya Kerajaan harus disiapkan dan diluruskan untuk kedatangan raja itu.
Setelah Yohanes Yohanes lahir, seorang bayi juga telah lahir di Betlehem.
Namanya disebut Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari
dosa-dosa mereka (Mat. 1:21-23).
Lalu datanglah harinya
dimana Yohanes Pembaptis berkhotbah,
“Bertobatlah kamu.”
Keluarlah orang-orang
Yerusalem dan seluruh orang Yudea dan seluruh daerah di sekitar sungai Yordan dan dibaptis dan masing-masing mengaku
dosanya (Mat. 3:4-6). Ini adalah cara mereka menyiapkan “Jalan Raya Kerajaan” dan menyediakannya buat raja. Yohanes berkhotbah selama kurang lebih 30
tahun.
Kemudian Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya.
Dia langsung berkata,” Lihatlah, anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Yesus minta dibaptis oleh Yohanes tetapi
Yohanes tidak mau membaptis Yesus. Dia berkata, “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu.” Tetapi
Yesus berkata bahwa Dia harus menggenapi seluruh kehendak Allah (Mat.
3:14-17).
Lalu Yesus dipimpin
oleh Roh Kudus memasuki hutan belantara
supaya dicobai oleh iblis.
Saat menghadapi setiap pencobaan, Yesus mengutip Firman Tuhan. Setan
dikalahkan. “Sejak saat itulah Yesus mulai
berkhotbah dan berkata, ’Bertobatlah karena kerajaan
sorga sudah dekat’” (Mat. 4:17).
Dia membuktikan
diri-Nya sebagai Putera Allah, raja yang benar. Dia sungguh adalah orang yang
telah dinubuatkan oleh para nabi. Dia mengerjakan mujizat-mujizat besar,
menyembuhkan penyakit kusta, mencelikkan mata orang buta, meredakan ombak,
berjalan di atas air, mengusir setan dan membangkitkan orang mati.
Dia memilih 12 orang murid dan
memberikan kuasa yang sama kepada mereka (Mat. 10:7-10). Dia mengutus mereka
dengan perintah yang sama sekali berbeda dengan perintah yang diterima oleh
pengkhotbah-pengkhotbah di masa sekarang ini.
“Jangan pergi ke jalan
bangsa-bangsa lain (kafir), tetapi pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel, beritakan kerajaan sorga sudah dekat.
Sembuhkan orang sakit, bangkitkanlah orang mati, tahirkanlah orang kusta,
usirlah setan-setan...jangan membawa emas atau perak, jangan membawa bekal, jangan membawa
baju dua helai...”
Pada suatu hari
terjadilah peristiwa yang
aneh. Perhatikan, kita
sedang mengembara di
jalan Raya Kerajaan yang dijanjikan kepada Israel dan tidak memberikan
perhatian kepada bangsa kafir, pada jala orang kafir.
Yesus berada di pantai
Tirus dan Sidon ketika seorang wanita Kanaan datang (Mat. 15:21-28).Wanita ini seorang bangsa kafir. Mendengar
tentang kuasa Tuhan Yesus telah datang ke jalan bangsa kafir, ia datang untuk
meminta berkat dan Yesus menghargai imannya. Walaupun
sebenarnya waktu itu belum saatnya berkat kerajaan yang penuh diberikan
kepada orang-orang kafir.
Ketika Tuhan Yesus datang ke Yerusalem dengan
mengendarai seekor keledai mereka bersorak menyambutnya dan itu adalah
penggenapan dari nubat tentang Tuhan Yesus. “Lihatlah rajamu telah
datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai beban yang
muda’ (Mat. 21:5). Bangsa Israel tidak menyambut raja itu dengan tulus.
Mari kita kembali pada
pembaptisan Yohanes. Mengapa Yesus dibaptis? Tujuannya adalah untuk memenuhi
semua kebenaran. Baptisan adalah
lukisan bagi bangsa Israel tentang penghapusan dosa mereka (Kisah 22:16).
Yesus tidak berdosa,
tetapi disini Dia mulai menggantikan tempat orang berdosa
dan dalam hal yang sama
dengan saudara-saudara-Nya (Ibr. 2:17). Sehingga Dia dapat memberikan kebenaran
yang kekal.
Dalam pelajaran berikut
kita akan mendengar bagaimana Yesus Kristus menjalani
jalan ke kalvari untuk
menggenapkan pekerjaan-Nya yaitu menebus orang berdosa. Kita sekarang
dapat diselamatkan hanya dengan percaya bahwa Dia mati bagi kita.
Pekerjaan-Nya telah
selesai.
Ayat hafalan:
2 Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
Jalan Raya Kehidupan 17
Pelajaran 17
NABI-NABI MELIHAT
DUA PUNCAK BUKIT
(1 Raja-raja –
Maleakhi)
Pada perjalanan yang
lalu kita berjalan ke belokan penawanan bersama bangsa
Israel. Kita melihat
bagaimana bangsa itu berbalik kepada penyembahan berhala dan telah dihukum
karena dosa mereka. Hal itu berlaku selama masa dimana Allah mengirim nabi-nabi
yaitu orang-orang yang
berbicara atas nama Allah. Nabi-nabi
ini memperingatkan bangsa
Israel akan penghakiman yang akan datang dan menyenangkan orang-orang yang taat
dengan janji-janji tentang kedatangan Penebus
dan Raja.
Tetapi ada sesuatu yang tidak dimengerti
oleh para nabi itu. Seperti
yang dikatakan Petrus, “ Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh
nabi-nabi....tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang
segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.” (1 Pet. 1:10-11).
Mereka tidak dapat
mengerti bagaimana seorang yang telah dijanjikan itu akan
menjadi seorang yang
mulia dan seorang yang sederhana, tetapi Dia juga akan menjadi pelayan yang menderita.
Pada perjalanan kita, hal-hal yang melambangkan
penderitaan-penderitaan dan kemuliaan adalah dua puncak bukit yaitu: BUKIT KALVARI dan BUKIT KERAJAAN.
Marilah kita mengambil
Alkitab kita dan membaca apa yang diberitakan oleh beberapa nabi itu. Kemudian marilah kita berlagak seakan
sedang melihat kedua puncak bukit itu melalui teropong kita.
Alkitab menyatakan bukti yang
ditunjukkan oleh nubuat itu.
Pengkhianatan .............Zakh.
11:12,13
Cuka dan empedu .............Maz.
69:21
Dipaku di kayu salib .............Maz.
22:16
Dipukul di pipi .............Mikha
5:1
Caci maki .............Maz.
22:7,8
Diludahi dan dicambuk .............Yes.
50:6
Kematian dan kegelapan .............Yes.
53:9
Terhitung bersama
orang-orang durhaka .............Yes.
53:12
Terbaring di dalam
kubur .............Yes.
53:9
Kedatangan dalam kemuliaan .............Dan. 7:13
Kerajaan umum .............Dan.
7:14
Tidak pernah berakhir .............Dan.
7:14
Dari benih Daud .............1
Taw. 7:11
Semua yang di bumi berlutut .............Maz. 22:29
Memukul bangsa-bangsa .............Maz.
2:9
Raja di Sion .............Maz.
2:6-8
Penasehat ajaib .............Yes.
9:6,7
Memerintah dengan
bijaksana .............Yes.
11:1-4
Bangkit dari kubur .............Maz.
16:10
Zaman anugerah adalah zaman rahasia sehingga bila kita hidup di zaman nabi-nabi,
dan meskipun kita memiliki teropong yang sangat
bagus kita tidak akan
sanggup melihatnya (Efs. 2:9). Raja itu akan datang lagi, tetapi sebelumnya deretan orang yang telah beriman dan menerima keselamatan
akan berangkat dan bertemu dengan Dia di udara. Seperti yang telah kita baca dalam surat Petrus, para nabi itu rajin
menyelidiki hal-hal ini.
Menyelidiki hal inilah yang Allah kehendaki untuk
kita lakukan ketika kita tidak mengerti hal-hal dalam firman-Nya. Kita harus seperti orang-orang
bertemu dengan Paulus dimana
mereka menyelidiki kitab suci
setiap hari (Kis. 17:11).
Akhirnya suara
nabi-nabi itupun diam. Allah berdiam diri tetapi berapa orang percaya
menyelidiki firman-Nya yang tertulis. Dan sementara mereka menyelidiki, mereka
berharap dan menaruh harap pada kedatangan raja itu. Jalan raya Kerajaan,
menjadi berliku rusak dan
dilalaikan. Sangat sukar dilihat dalam kegelapan dosa yang ada di dunia dewasa
ini.
Dalam pelajaran berikut
kamu akan mendengar suara yang tiba-tiba memecah kesunyian.
Hari ini saya ingin
bertanya berapa banyak dari kita
yang menyelidiki kitab suci setiap hari? Bila tidak pernah menyelidiki,
sekaranglah waktunya untuk memulai.
Ayat hafalan:
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi
dikota itu lebih baik hatinya darpada orang-rang Yahudi di Tesalonika karena mereka menerima firman itu dengan
segala kerelaan hatinya dan setiap hari mereka menyelidiki kitab suci untuk
mengetahui apakah semuanya itu benar demikian.
Jalan Raya Kehidupan 16
Pelajaran 16
BELOKAN PENAWANAN
(Raja-raja dan
Tawarikh)
Apakah perbedaan antara
ketaatan dan ketidaktaatan?
Kita dikatakan taat
apabila kita melakukan apa yang diperintahkan kepada kita. Kita dikatakan tidak
taat apabila kita melanggar suatu perintah atau petunjuk.
Apakah perbedaan antara
kebahagiaan dan ketidakbahagiaan?
Kebahagiaan adalah
perasaan yang indah yang kita peroleh ketika kita melakukan hal-hal yang baik.
Ketidakbahagiaan adalah lawan dari kebahagiaan itu.
Dapatkah kita bahagia
jika kita tidak taat? Tidak, sebab kita memiliki perasaan bersalah.
Ketidaktaatan selalu membawa beberapa macam penghukuman, bukan hanya kepada
orang yang melakukan kesalahan saja tetapi juga kepada orang lain.
Ketika Allah memberikan
hukum taurat dan perintah-perintah itu kepada bangsa Israel, Dia berkata kepada
mereka bahwa berkat hujan dan matahari bersinar, perdamaian dan keselamatan, kemenangan terhadap musuh akan mereka miliki bila mereka
melakukan perintah-perintah itu. Tetapi jika mereka menyembah berhala dan tidak
menghormati-Nya maka,
kutukan, penyakit pes, kematian, binatang liar, kekalahan terhadap musuh akan
menimpa mereka (Im. 26).
Salomo tahu akan semua
perintah-perintah ini, tetapi dalam karirnya dia mulai tidak taat. Dia melimpahkan
bagi dirinya sendiri,
kuda, isteri-isteri, perak dan emas dan semuanya yang telah Allah larang (Ul.
17:17). Banyak isterinya yang menyembah berhala memimpin dia berpaling dari
Allah menuju penyembah berhala.
Pada masa tuanya Allah
tidak menyukai dia. Allah berfirman, “Karena begitu banyak janjiku yang tidak
engkau pegang...Aku pasti merampas kerajaan itu daripadamu” (1 Raja. 11:1-5).
Salomo mati dan anak
laki-lakinya yang bernama Rehabeam
menjadi raja. Ketika bangsanya mengeluh, dia berkata, “Ayahku telah membuat
tanggunganmu berat dan aku akan menambah berat tanggunganmu” (1 Raja. 12:14). Bangsa Israel pecah menjadi dua
kerajaan karena Yerobeam juga
diangkat menjadi raja Israel.
Yerobeam melakukan dosa besar dan mereka
yang hidup sesudah dia di Israel mengikuti langkah-langkahnya. Pada akhirnya
dalam pemerintahan Hosea, Allah mengirim nubuatan tentang penghukuman. Tentara
Asyur datang menjajah
Samaria selama tiga tahun dan akhirnya membawa tawanan sejumlah besar rumah
tangga Israel ke negeri Asyur.
Semua itu karena anak-anak Israel telah berdosa melawan Allah (2 Raja. 17:1-7).
Jalan raya kerajaan itu
berbelok dan menekuk karena dosa.
Kebanyakan raja-raja mengikuti sifat Rahabeam juga. Mereka berbuat
jahat, meskipun memang masih ada
beberapa yang mentaati
hukum Allah. Mereka membawa berkat dan perlindungan, tetapi yang lainnya tidak mengindahkan Firman Tuhan dan
memperlakukan nabi-nabi Tuhan
dengan jahat.
Raja terakhir dari
kerajaan Yehuda adalah Zedekia. Dia adalah seorang bodoh dan tidak taat. Nabi Yeremia
memperingatkan mereka bahwa seluruh
negeri mereka akan
menjadi tandus dan menjadi suatu keheranan. Bahkan bangsa ini akan melayani raja Babel selama 70 tahun (Yer. 25:11).
Nebukadnesar raja Babel datang dengan pasukannya
menyerang Yerusalem. Raja Zedekia
mencoba melarikan diri tetapi tertangkap. Mereka menyembelih
putra-putranya di depan matanya
sendiri dan mencungkil keluar matanya. Mereka membekuk dia dengan tangan terbelenggu dari kuningan
dan membawanya ke Babel.
Kisah dalam perjalanan kita ini di sebut belokan
penawaran (2 Raja 24). Kepala-kepala rumah tangga bangsa Yahudi dibawa dan
disebarkan di tengah-tengan bangsa
kafir.
Nebukadnesar membakar
rumah Tuhan (bait Allah) dan
rumah raja dan setiap rumah yang besar. Tentara-tentaranya merobohkan
tembok-tembok kota, merobohkan
tiang-tiang yang kekuning-kuningan itu dan membawa emas dan perak dari
gedung itu.
Sekarang mengertikah
kamu konsekwensi yang diakibatkan oleh ketidaktaatan?
Salomo dan raja-raja
yang lain bukan hanya tidak bahagia tetapi membawa kesukaran kepada seluruh
bangsa.
Dalam Roma 6:16, Allah
berkata kepada kita bahwa kita adalah pelayan-pelayan dari siapa yang kita
taati. Jika kita tidak menaati Firman Allah apakah kita sedang melayani Firman
Allah? Allah menghendaki kita menaati Injil (2 Tes. 1:8) Dia menginginkan
anak-anak menaati orang tua (Efs. 6:1) dan semua kita menaati kebenaran (Roma
6:16-17).
Sesudah 70 tahun, Allah
sesuai dengan janji-Nya mengijinkan orang Israel yang setia untuk kembali dari penawanan.
Siapakah Tuhanmu saat
ini? Dosa atau kebenaran? Serahkanlah hidupmu kepada Kristus hari ini karena
hanya Dia yang dapat memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Ayat hafalan:
Efesus 6:1
Hai anak-anak, taatilah
orang tuamu di dalam Tuhan karena haruslah demikian.
Friday, August 22, 2014
Jalan Raya Kehidupan 15
Pelajaran
15
KERAJAAN
SALOMO YANG AGUNG
(1
Raja-raja 1-21; 2 Tawarikh 2:11)
Ketika
Daud menjadi
Israel, dia ingin memberikan sebuah rumah bagi Allah, tapi Allah berfirman
kepada Daud melalui nabi-Nya, “Engkau tidak akan mendirikan sebuah rumah bagi nama-Ku sebab engkau
telah banyak menumpahkan darah dalam peperangan.... lihatlah seorang anak
laki-laki akan lahir dari padamu.... dia akan mendirikan sebuah rumah bagi-Ku, dan ia akan menjadi anak-Ku dan Aku
akan menjadi Bapanya, dan Aku akan menetapkan tahtanya untuk selamanya” (1 Taw.
22:6-12).
Sebelum
kematiannya Daud mengajar Salomo dan
telah mengurapi dia sebagai raja untuk memerintah daerahnya (1 Raja 1:39).
Salomo
mulai pemerintahannya sebagai monarkhi absolut.
Ia pergi
ke Gibeon pusat tempat penyembahan (2 Taw. 1:7-12).
Dia
kembali ke Yerusalem dan mengucap syukur (1Raja 3:15).
Dia
mengambil keputusan yang bijaksana terhadap dua orang wanita (1 Raja 3:16-27).
Dia
mengatur kerajaannya.
Dia
memiliki 4000 kandang kuda untuk kereta perang dan mempunyai 12000 penunggang
kuda. Penghasilannya sangat besar
setiap tahun.
Tahtanya terbuat dari emas dan semua alat minum terbuat dari emas.
Dia
mengucapkan 3000 peribahasa dan menulis 1005 buah lagu. Dalam kekayaan dan
kebijaksanaannya dia melampaui semua raja-raja di bumi (2 Taw. 9:22).
Salomo
mendirikan gedung yang besar (bait
Allah) dan mempersembahkannya kepada Allah.
Tabut
perjanjian dibawa ke tempat yang paling suci. Peletakannya ditandai dengan
pujian dan tiupan terompet dari suku Lewi. Berteriaklah orang banyak itu,
“Karena Tuhan itu baik, pengasihan-Nya tetap.” (2 Taw. 5:12-13).
Keagungan
Tuhan memenuhi bait Allah. Salomo berlutut dan bedoa dengan banyak pokok doa. Dia lebih dahulu
mengetahui kesengsaraan bilamana Israel akan dibawa ke negeri asing dan dia
berdoa memohon Alah mendengar dan menolong mereka pada hari itu (2 Taw.
6:14-42).
Dia mempersembahkan korban. Sesudah itu api dari
sorga turun dan membakar korban-korban itu. Imam-imam tidak dapat masuk ke
dalam bait Allah sebab kemuliaan Tuhan memenuhi bait Allah tersebut (2 Taw. 7:1).
Raja-raja
di bumi datang kepada Salomo untuk melihat kebijaksanaannya (2 Taw. 9:23).
Ratu Seba
datang untuk membuktikan keadaan Salomo (2 Taw. 9:3-8).
Ingatkah
kamu akan apa yang kita katakan suatu model yang ada dalam Alkitab? Model itu adalah seorang atau
sesuatu yang digambarkan sebelum masanya tiba.
Kerajaan
Salomo adalah model dari kerajaan sorga yang besar di bumi. Kamu ingat Allah
berjanji memberikan sebuah kerajaan yang akan berlangsung selamanya?
Pada peta perjalanan kita kerajaan
itu dilambangkan
oleh bukit kerajaan. Mungkin itu akan terjadi pada tempat yang sama dimana bait Allah didirikan.
Salomo
melambangkan Yesus Kristus bilamana Dia akan datang memerintah sebagai raja
dari segala raja dan semua bangsa akan datang menyembah dan menghormati Dia. Dimanakah kita
ketika itu? Kita sudah pelajari
bahwa zaman kita sekarang ini dilambangan sebagai lapangan
terbang anugerah. Semua orang yang menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai
Juruselamat pada hari itu adalah deretan penumpang-penumpang pada deretan keselamatan. Suatu ketika mereka
akan dipanggil untuk bertemu dengan Tuhan Yesus di udara dan bergabung dengan
Dia dan menjadi satu bagian dari tubuh-Nya. Kemudian ketika Dia datang
memerintah sebagai raja dari segala raja, orang-orang yang telah terangkat ke
sorga akan tetap selamanya di sorga.
Sementara
kita menanti kedatangan-Nya, Dia ingin kita menjadi duta-duta-Nya agar semua orang
diselamatkan.
Kita
telah melihat kemuliaan dalam kehidupan
Salomo karena dia menuruti Allah. Berikutnya kita akan melihat
tragedi yang menimpanya ketika dia tidak mentaati Allah.
Sebagai
penutup adakah di sini seorang yang belum mempunyai pengharapan
indah ke
sorga? Terimalah Kristus sekarang ini, maka engkau akan menjadi anak-anak Allah
sewarisan dengan Kristus.
Ayat
hafalan:
Roma 8:17
Dan jika kita
dalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak
menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya bersama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama dengan
Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Subscribe to:
Posts (Atom)